Cara Menghitung Net Present Value Excel

Rumus Net Present Value (NPV) adalah salah satu rumus yang sering digunakan dalam pengambilan keputusan finansial. Rumus ini digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas yang diantisipasi di masa depan. Di dalam artikel ini, kita akan membahas detail tentang rumus NPV dan cara menggunakannya di Excel.

Rumus Net Present Value (NPV)

Rumus NPV dihitung dengan mengurangi biaya investasi dari arus kas bersih yang diharapkan (keluar dan masuk) selama rentang waktu proyek. Rumus ini sering digunakan oleh analis keuangan untuk mengevaluasi proyek yang mereka pertimbangkan untuk investasi.

Formula NPV adalah:

NPV = Σ (CFt / (1 + r)t) – C0

Di mana:

Σ (CFt / (1 + r)t) adalah arus kas bersih pada waktu t

r adalah tingkat diskon (berdasarkan biaya modal)

C0 adalah biaya awal proyek atau investasi

Cara Menghitung NPV di Excel

Di sini, kita akan membahas bagaimana Anda dapat menggunakan Excel untuk menghitung NPV Anda. Excel memiliki fungsi bawaan yang membuat pekerjaan ini jauh lebih mudah.

1. Persiapkan Data Arus Kas Proyek

Pertama, Anda perlu mengumpulkan semua data arus kas proyek yang relevan dan tersedia. Umpamakan kita memiliki proyek yang akan membuahkan arus kas tiga tahun ke depan, sebesar 200 juta setiap tahun. Anggap tingkat diskon yang diharapkan adalah 8%. Kami akan menggunakan data ini untuk menghitung NPV.

Baca Juga :  Cara Mengambil Data Barang Dari Sheet Lain Excell

Buat tabel Excel seperti gambar di bawah ini:

Cara Menghitung Net Present Value Excel

Anda perlu memasukkan arus kas untuk setiap tahun pada kolom B. Pada kolom A, masukkan tahun yang sesuai untuk setiap arus kas. Perhatikan bahwa tahun pertama dimulai dari waktu nol.

2. Gunakan Fungsi NPV

Sekarang, Anda dapat menggunakan fungsi NPV pada Excel untuk menghitung present value dari arus kas Anda. Ini adalah rumus untuk fungsi NPV:

=NPV(rate, value1, [value2], …)

Kita akan menggunakan fungsi ini untuk menghitung NPV pada tahun 0 hingga 2. Misalkan kita menempatkan hasil NPV pada sel D6. Kita bisa menggunakan formula berikut:

=NPV(8%,B3:B5)-B2

Pada formula di atas, kita menggunakan tingkat diskon 8% (rate) dan rentang sel B3:B5 (value1) sebagai argumen. Kemudian kita kurangi biaya awal untuk NPV total di sel B2 (biaya awal atau investasi).

3. Hitunglah Semua Kemungkinan Skenario

Anda dapat menghitung NPV Anda untuk semua kemungkinan skenario dengan mengedit arus kas bersih yang diharapkan di kolom B. Dalam tabel kami, misalnya, kita mengubah nilai arus kas tahun ke-2 menjadi 150 juta.

Tabel Arus Kas Excel

Kemudian Anda dapat menghitung NPV baru menggunakan rumus yang sama seperti sebelumnya.

=NPV(8%,B3:B5)-B2

Cara Menghitung Persen Keuntungan di Excel

Cara menghitung persentase keuntungan di Excel dapat membantu Anda menghitung laba bersih atau margin keuntungan pada sebuah proyek atau bisnis. Ini perlu diketahui agar Anda dapat mengetahui berapa banyak keuntungan yang diperoleh sebagai persentase dari harga jual produk atau jasa yang ditawarkan. Berikut adalah cara menghitung persentase keuntungan di Excel:

1. Buatlah Tabel Data

Buatlah tabel data Anda dalam file Excel. Data harus mencakup harga beli barang atau jasa, harga jual, dan biaya operasional (jika ada). Misalkan kita memiliki data seperti berikut:

Baca Juga :  cara membuat mail merge di excel 2019 Cara membuat mail merge di excel ke word – hongkoong

Tabel Data Excel

2. Hitung Biaya HPP

Biaya HPP (Harga Pokok Penjualan) adalah total biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan dijual. Anda dapat menghitung HPP dengan mengurangi biaya produksi dari harga jual. Di dalam tabel contoh kami, rumus untuk menghitung HPP adalah:

=B2-B3

Hasilnya adalah 210.000.

3. Hitung Margin Keuntungan dengan Rumus Laba Bersih

Nah, sekarang kita bisa menghitung margin keuntungan produk dengan rumus laba bersih:

=(B3-B4-B5)/B3

Dalam rumus di atas, kita mengurangi biaya HPP dan biaya operasional dari harga jual, dan kemudian membaginya dengan harga jual. Jadi, hasilnya adalah persentase keuntungan dari harga jual. Dalam kasus kami, hasilnya adalah 23,8%.

FAQ

Pertanyaan 1: Apa bedanya antara NPV dan IRR (Internal Rate of Return)?

Jawaban: NPV dan IRR keduanya adalah alat untuk memutuskan apakah suatu investasi bernilai atau tidak. NPV adalah metode absolut, yang menghitung nilai proyek dalam mata uang saat ini (misalnya, rupiah), sedangkan IRR adalah metode relatif, yang menghitung tingkat pengembalian investasi.

Pertimbangkan proyek X yang memerlukan investasi 1.000.000 dan menghasilkan arus kas bersih 500.000, 750.000, dan 1.000.000 di tahun 1, 2, dan 3. Jika kita menggunakan tingkat diskon 10%, maka NPV akan menjadi 932.384. Ini mengindikasikan bahwa proyek bernilai karena NPV positif.

Di sisi lain, IRR adalah tingkat pengembalian yang disesuaikan dengan memilah arus kas keluar dengan arus kas masuk. Dalam contoh di atas, IRRnya sekitar 36%. Angka ini mengindikasikan bahwa tingkat pengembalian dari proyek tersebut adalah 36%.

Dalam prakteknya, kedua metode sering digunakan bersama-sama untuk mengambil keputusan investasi. NPV digunakan untuk menentukan nilai uang dari investasi, sementara IRR digunakan untuk menilai tingkat pengembalian yang memadai.

Baca Juga :  CARA MEMBUAT RENCANA MUTU KONTRAK EXCEL

Pertanyaan 2: Apa itu tingkat diskon dalam NPV?

Jawaban: Tingkat diskon adalah tingkat pengembalian yang diterapkan pada arus kas per tahun untuk menghitung NPV. Ini mencerminkan biaya modal perusahaan, yang mana investor berdiskon pada arus kas masa depan. Angka ini digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas di masa mendatang.

Video Pendukung

Berikut adalah video yang membahas tentang pengertian NPV dan cara menghitungnya serta contoh-contoh penggunaannya: