Pertumbuhan teknologi saat ini semakin pesat, begitu pula dengan kebutuhan manusia akan suatu software yang dapat menunjang pekerjaan mereka. Salah satu software yang sangat populer dan sering digunakan adalah software Microsoft Excel. Software ini memang sangat membantu dalam melakukan perhitungan, grafik, dan banyak lagi. Namun, masih banyak dari kita yang belum menguasai excel secara penuh termasuk dalam membuat diagram Scatter. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai cara membuat diagram scatter di Excel.
Sebelum kita masuk ke cara membuat diagram scatter, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu diagram scatter. Diagram scatter atau yang juga disebut scatter plot adalah tampilan grafik yang menunjukkan hubungan antara dua variabel tergantung pada sumbu X dan Y. Dalam diagram scatter, titik-titik data ditampilkan dalam koordinat kartesian. Scatter plot adalah salah satu jenis diagram yang sangat berguna dalam analisis data dan menunjukkan korelasi antara dua set data.
Cara membuat diagram scatter di Excel sangat mudah, berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti:
1. Buka Excel dan buatlah tabel dengan data yang akan kamu gunakan sebagai dasar diagram.
2. Pilih kolom data yang akan menjadi sumbu X dan kolom data yang akan menjadi sumbu Y.
3. Klik menu Insert, kemudian pilih Scatter dan tipe Scatter Plot yang kamu inginkan.
4. Klik Scatter dengan garis hanya untuk menampilkan titik-titik data, dan klik Scatter dengan garis dan tanda titik untuk menampilkan garis tren dan titik data pada diagram.
5. Jika kamu ingin menambahkan skala sumbu pada sumbu X dan Y, kamu dapat menambahkannya dengan memilih Add Chart Element Axis Titles di menu Chart Tools.
6. Edit garis plot dengan memilih plot area dan klik kanan pada baris data yang muncul, kemudian pilih Format Data Series.
7. Kamu dapat mengubah warna, tebal, dan jenis garis plot yang ditampilkan pada diagram.
8. Terakhir, tambahkan label pada titik-titik data dengan memilih Add Chart Element Data Labels di menu Chart Tools. Kamu dapat mengubah font, warna, dan ukuran label data yang ditampilkan.
Itulah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk membuat diagram scatter di Excel dengan mudah. Kamu juga dapat menambahkan fitur dan detail lainnya seperti judul diagram, label sumbu, dan masih banyak lagi.
Untuk membuat pembahasan ini lebih jelas, berikut ini akan saya berikan contoh kasus dalam membuat diagram scatter di Excel.
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan mengalami penurunan penjualan selama 3 bulan berturut-turut, mereka ingin mengetahui faktor apa yang menyebabkan kenaikan penjualan dan faktor apa yang menyebabkan penurunan penjualan. Setelah mereka melakukan survey dan analisis data, ditemukan dua faktor penting yaitu waktu dan promosi. Mereka ingin mengetahui bagaimana korelasi antara waktu dan promosi dengan penjualan.
Berikut ini adalah data penjualan pada 3 bulan terakhir:
“`
| Waktu | Promosi | Penjualan |
|——-|———|———–|
| 1 | 10 | 50 |
| 2 | 8 | 45 |
| 3 | 5 | 35 |
| 4 | 4 | 30 |
| 5 | 2 | 20 |
| 6 | 3 | 25 |
| 7 | 1 | 15 |
| 8 | 4 | 30 |
| 9 | 9 | 40 |
| 10 | 6 | 35 |
“`
Berdasarkan data di atas, kita dapat membuat diagram scatter untuk menunjukkan korelasi antara waktu dan promosi dengan penjualan.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat diagram scatter pada kasus ini:
1. Buka Excel dan buatlah tabel dengan data yang akan kamu gunakan sebagai dasar diagram.
2. Pilih kolom data Waktu dan kolom data Promosi, lalu klik Insert pada menu bar Excel.
3. Pilih Scatter dan Scatter with Only Markers.
4. Data Scatter sudah ditampilkan. Klik kanan pada titik data, pilih Add Data Labels.
5. Posisi Data Labels dapat kamu pilih, misalnya pada atas data point.
6. Berikutnya pada tampilan Excel, klik Chart Tools yang muncul ketika diagram dipilih. Selanjutnya, pilih Layout, dan berikan judul vertical dan horizontal axis seperti yang kamu inginkan.
7. Pulih kembali ke Chart Tools, pilih cara untuk menambahkan Trend Line pada scatter plot.
8. Pilih Excel memunculkan opsi Trend Line pada diagram.
9. Pilih tipe Trend Line yang ada pada Scatter. Misalnya kamu dapat pilih Trend Line Linear, yang memperlihatkan persamaan garis.
Setelah kamu mengikuti langkah-langkah di atas, maka diagram scatter kamu akan terlihat seperti di bawah ini:
![Diagram Scatter Contoh Kasus](https://cdn.statically.io/img/i0.wp.com/lh3.googleusercontent.com/-a7h1oO-XmRY/WCEXFFeKMpI/AAAAAAAAAHI/CtrOYt9CXUE3KL_jnqja6jurJPWRMiwEwCLcB/s1600/Excel%2B4.jpg)
Dalam diagram scatter di atas, titik-titik data merepresentasikan waktu, promosi, dan penjualan. Dapat dilihat bahwa ketika promosi lebih tinggi, maka penjualan akan cenderung naik, namun tidak terdapat hubungan yang cukup baik antara waktu dan penjualan.
Sekarang kamu sudah menguasai cara membuat diagram scatter di Excel, tentunya akan sangat membantu pekerjaanmu nantinya ya. Jika kamu masih memiliki pertanyaan, berikut ini adalah FAQ yang dapat membantu menjawab pertanyaanmu:
FAQ:
Q: Apakah Excel hanya memiliki satu tipe diagram scatter?
A: Tidak, Excel memiliki beberapa tipe diagram scatter, termasuk scatter dengan titik, scatter dengan garis, dan lain-lain.
Q: Dapatkah saya menambahkan lebih dari dua variabel pada diagram scatter?
A: Tidak, diagram scatter hanya dapat menampilkan korelasi antara dua variabel saja.
Untuk lebih jelasnya, kamu dapat juga melihat video tutorial di bawah ini:
![Cara Membuat Diagram Scatter di Excel](https://i.ytimg.com/vi/PMiq20PVL4U/maxresdefault.jpg)
Video tutorial tersebut dapat membantu kamu dalam memahami cara membuat diagram scatter di Excel dengan lebih mudah. Dalam video tersebut, dijelaskan mengenai langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk membuat diagram scatter dengan mudah.
Nah, demikianlah pembahasan lengkap mengenai cara membuat diagram scatter di Excel. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memahami cara membuat diagram scatter secara mudah dan cepat. Jangan lupa untuk selalu berlatih dan mencoba untuk membuat diagram scatter yang berbeda dan menarik ya. Terima kasih!