Cara Menghitung Peramalan Di Excel

Excel adalah salah satu perangkat lunak perkantoran yang paling sering digunakan. Banyak orang menggunakannya untuk mengatur data dan melakukan perhitungan matematika. Ada banyak sekali rumus matematika yang dapat digunakan di Excel, dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.

Cara Menghitung MAE (Mean Absolute Error) di Excel

Mean Absolute Error (MAE) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa dekat model peramalan kita dengan yang sebenarnya. Semakin kecil nilai MAE, semakin baik model kita. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung MAE di Excel:

  1. Masukkan data peramalan kita dan data aktual ke dalam spreadsheet Excel. Anda dapat memasukkan data ini ke dalam kolom yang berbeda atau dalam baris yang berbeda.
  2. Gunakan rumus =ABS(A1-B1) untuk menghitung nilai absolut dari selisih antara data peramalan di kolom A dan data aktual di kolom B. Rumus ini akan menghasilkan nilai-nilai absolut yang dapat dijumlahkan.
  3. Gunakan rumus =AVERAGE(C1:C10) untuk menghitung nilai rata-rata dari data absolut yang telah dihitung sebelumnya. Range C1:C10 adalah range tempat kita memasukkan rumus untuk menghitung nilai absolut di langkah kedua.

Cara Menghitung Akar di Excel Secara Praktis & Paling Mudah

Akar adalah nilai yang jika dipangkatkan dengan sebuah bilangan akan menghasilkan bilangan tersebut. Cara menghitung akar di Excel sangatlah mudah dan praktis, berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Masukkan angka yang ingin kita cari akarnya ke dalam sebuah sel. Misalnya kita ingin mencari akar dari angka 9, maka kita masukkan angka 9 ke dalam sel A1.
  2. Gunakan rumus =SQRT(A1) untuk menghitung akar dari angka yang kita masukkan di langkah pertama. SQRT adalah singkatan dari “square root”. Rumus ini akan menghasilkan nilai 3, karena 3 dipangkatkan dua sama dengan 9.
Baca Juga :  CARA IMPOR DATA EXCEL KE KONFIRMAS PAJAK

Pengertian dan Cara Menghitung Moving Average di Excel

Moving Average adalah salah satu metode peramalan yang digunakan untuk meratakan fluktuasi data yang bergerak naik dan turun secara konstan. Metode ini sangat berguna untuk menghilangkan noise dalam data dan membuat data lebih mudah dibaca. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung Moving Average di Excel:

  1. Masukkan data yang ingin kita analisis ke dalam sebuah kolom di Excel. Misalnya kita ingin menghitung Moving Average dari data penjualan selama 12 bulan terakhir.
  2. Tambahkan sebuah kolom baru di sebelah kanan kolom data dan beri nama kolom ini “Moving Average”.
  3. Gunakan rumus =AVERAGE(B2:B13) untuk menghitung Moving Average dari bulan pertama sampai bulan keduabelas. B2:B13 adalah range data yang ingin kita hitung Moving Average-nya.
  4. Klik pada sel di bawah Moving Average dan gunakan rumus =AVERAGE(B3:B14) untuk menghitung Moving Average dari bulan kedua sampai bulan ketigabelas.
  5. Klik pada sel di bawah Moving Average dan gunakan rumus =AVERAGE(B4:B15) untuk menghitung Moving Average dari bulan ketiga sampai bulan empatbelas.
  6. Salin rumus yang telah kita buat di langkah keempat dan kelima ke bawah kolom “Moving Average” sampai baris terakhir dari range data yang kita miliki.

Cara Menghitung Weighted Moving Average (WMA) di Excel

Weighted Moving Average adalah salah satu metode peramalan yang digunakan untuk memberikan bobot yang berbeda terhadap setiap data dalam rangkaian data yang kita miliki. Bobot ini digunakan untuk menentukan seberapa pentingnya data tersebut dalam peramalan kita. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung Weighted Moving Average di Excel:

  1. Masukkan data yang ingin kita analisis ke dalam sebuah kolom di Excel. Misalnya kita ingin menghitung Weighted Moving Average dari data penjualan selama 12 bulan terakhir.
  2. Tambahkan sebuah kolom baru di sebelah kanan kolom data dan beri nama kolom ini “Weighted Moving Average”.
  3. Buat sebuah kolom baru di sebelah kolom “Weighted Moving Average” dan beri nama kolom ini “Bobot”.
  4. Masukkan bobot yang kita inginkan ke dalam kolom “Bobot”. Bobot harus ditentukan terlebih dahulu sebelum kita dapat menghitung Weighted Moving Average. Misalnya jika kita ingin memberikan bobot yang lebih besar terhadap data yang lebih baru, kita dapat menggunakan bobot 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12.
  5. Gunakan rumus =SUMPRODUCT(B2:B13,C2:C13)/SUM(C2:C13) untuk menghitung Weighted Moving Average untuk bulan pertama. Range B2:B13 adalah range data yang ingin kita hitung Weighted Moving Average-nya dan range C2:C13 adalah range bobot.
  6. Klik pada sel di bawah “Weighted Moving Average” dan gunakan rumus =SUMPRODUCT(B3:B14,C2:C13)/SUM(C2:C13) untuk menghitung Weighted Moving Average untuk bulan kedua.
  7. Klik pada sel di bawah “Weighted Moving Average” dan gunakan rumus =SUMPRODUCT(B4:B15,C2:C13)/SUM(C2:C13) untuk menghitung Weighted Moving Average untuk bulan ketiga.
  8. Salin rumus yang telah kita buat di langkah kelima, enam dan tujuh ke bawah kolom “Moving Average” sampai baris terakhir dari range data yang kita miliki.
Baca Juga :  CARA MELAMPIRKAN FILE DI EXCEL

Cara Menghitung Peramalan Dengan Excel

Peramalan adalah proses memprediksi kejadian di masa depan berdasarkan data dan informasi yang kita miliki. Excel dapat digunakan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan rumus-rumus matematika tertentu. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung peramalan dengan Excel:

  1. Masukkan data yang ingin kita analisis ke dalam sebuah kolom di Excel. Misalnya kita ingin meramalkan penjualan selama 12 bulan ke depan berdasarkan data 12 bulan terakhir.
  2. Tambahkan sebuah kolom baru di sebelah kanan kolom data dan beri nama kolom ini “Peramalan”.
  3. Gunakan rumus =FORECAST(13,B2:B13,A2:A13) untuk menghitung peramalan untuk bulan ke-13. Range B2:B13 adalah range data yang ingin kita gunakan untuk meramalkan data selanjutnya, range A2:A13 adalah range bulan-bulan yang sesuai dengan data yang kita miliki. Angka 13 pada rumus menunjukkan bulan ke-13.
  4. Salin rumus yang telah kita buat di langkah ketiga ke bawah kolom “Peramalan” sampai baris terakhir dari range data yang kita miliki.

FAQ

Bagaimana cara menggunakan fungsi IF di Excel?

Fungsi IF digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu kondisi benar atau salah, kemudian melakukan tindakan tertentu berdasarkan hasil evaluasi kondisi tersebut. Berikut adalah contoh penggunaan fungsi IF di Excel:

Jika kita ingin mengevaluasi apakah nilai di sel A1 lebih besar dari 10, maka kita dapat menggunakan rumus =IF(A1>10,”Lebih besar dari 10″,”Tidak lebih besar dari 10″). Rumus ini akan menghasilkan “Lebih besar dari 10” jika nilai di sel A1 lebih besar dari 10, dan “Tidak lebih besar dari 10” jika tidak.

Bagaimana cara memfilter data di Excel?

Filter digunakan untuk menampilkan hanya data yang memenuhi kriteria tertentu dan menyembunyikan data yang tidak memenuhi kriteria tersebut. Berikut adalah langkah-langkah untuk memfilter data di Excel:

  1. Pilih seluruh data yang ada di spreadsheet.
  2. Klik pada tombol “Filter” di ribbon Excel.
  3. Pilih kolom yang ingin kita filter dan tentukan kriteria filter yang kita inginkan.
  4. Tekan tombol “OK” untuk menampilkan hanya data yang memenuhi kriteria tersebut.
Baca Juga :  CARA MEMBUAT UKURAN KERTAS F4 DI EXCEL 2016

Video Tutorial

Berikut adalah video tutorial Excel untuk pemula: