Boot up time is an essential aspect of any computing device, especially when it comes to Windows 10. A speedy boot up time ensures quick and efficient productivity, allowing you to immediately get started on your work without any delay. However, there are times when the boot up time takes forever, leaving you staring at the Windows logo for minutes before finally logging in.
Cara Mempercepat Booting Windows 10
Untuk mempercepat booting Windows 10 Anda, berikut adalah 5 cara yang mudah dan efektif.
1. Gunakan SSD
Salah satu cara paling efektif untuk mempercepat booting Windows 10 Anda adalah dengan menggunakan SSD (Solid-State Drive) sebagai drive sistem operasi Anda. Berbeda dengan HDD (Hard Disk Drive), SSD tidak memiliki bagian bergerak dan mengakses data secara elektronik, sehingga mempercepat kecepatan baca dan tulis data pada komputer Anda. Hasilnya adalah boot up time yang jauh lebih cepat dan pembacaan aplikasi yang lebih lancar.
Bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas, Anda dapat mempertimbangkan opsi SSD dengan kapasitas yang lebih kecil dan memindahkan data ke drive yang lebih besar seperti HDD. Anda juga bisa membeli SSD yang lebih besar jika Anda membutuhkan penyimpanan yang lebih besar untuk file dan dokumen Anda.
2. Perbarui Driver Hardware Anda
Driver hardware adalah penghubung antara perangkat keras dan sistem operasi Anda. Ketika driver hardware Anda usang atau tidak bekerja dengan benar, ini dapat memperlambat performa sistem Anda dan, pada gilirannya, juga memperlambat boot up time Windows 10 Anda. Untuk mempercepat boot up time, perbarui driver hardware Anda secara teratur dengan driver hardware yang kompatibel dengan sistem operasi Anda.
Anda dapat dengan mudah mengunduh driver hardware yang diperbarui dari situs web produsen perangkat keras atau menggunakan software yang dapat memperbarui driver dengan mudah dan cepat, seperti Driver Booster atau Driver Easy.
3. Matikan Program yang Tidak Dibutuhkan Saat Boot Up
Saat Anda menyalakan komputer Anda, Anda sering kali melihat beberapa program yang dimuat secara otomatis saat boot up pada taskbar Anda. Beberapa program ini mungkin tidak diperlukan saat boot up dan memperlambat sistem Anda.
Untuk mempercepat boot up time Anda, matikan program-program yang tidak diperlukan untuk memuat saat boot up. Anda dapat melakukannya dengan mengeklik kanan pada taskbar dan memilih “Task Manager” atau Anda juga dapat mengetik “task manager” di search bar Windows 10. Setelah membuka Task Manager, pilih “Start-up” untuk melihat program yang dimuat saat boot up. Matikan program yang tidak diperlukan dengan mengklik “Disable”.
4. Atur Prioritas Boot Up Sekunder
Jika Anda memiliki beberapa drive, HDD atau SSD, di komputer Anda, pastikan bahwa drive sistem operasi Anda diberi prioritas lebih tinggi dalam urutan boot up. Ini akan memastikan bahwa sistem Anda memulai komputer dari drive sistem operasi utama dan tidak memakan waktu untuk mencari drive lain.
Anda dapat melakukan ini dengan masuk ke BIOS Anda saat boot up dan menyesuaikan urutan boot up. Caranya akan bervariasi tergantung pada merek komputer dan BIOS Anda sendiri.
5. Maksimalkan Jumlah RAM
RAM (Random Access Memory) adalah sumber daya sistem penting untuk menjalankan aplikasi dan menjaga performa sistem operasi dengan baik. Semakin banyak RAM yang tersedia di sistem Anda, semakin lancar proses boot up dan pembacaan aplikasi akan berjalan.
Jika Anda memiliki kekurangan RAM, pertimbangkan untuk membeli RAM tambahan. Memperbarui RAM yang ada atau menambahkan modul RAM baru sangat mudah, dan ini akan sangat bermanfaat bagi Anda jika Anda membutuhkan boot up time yang lebih cepat dan pengalaman komputasi yang lebih lancar.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apakah bisa mengganti HDD dengan SSD untuk mempercepat boot up time?
Ya, Anda dapat mengganti HDD dengan SSD untuk mempercepat boot up time secara signifikan. Berbeda dengan HDD, SSD tidak memiliki bagian bergerak dan mengakses data secara elektronik, sehingga mempercepat kecepatan baca dan tulis data pada komputer Anda. Hasilnya adalah boot up time yang jauh lebih cepat dan pembacaan aplikasi yang lebih lancar.
2. Apakah ada risiko menggunakan software pihak ketiga untuk memperbarui driver hardware?
Ya, ada beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan software pihak ketiga untuk memperbarui driver hardware. Beberapa software mungkin menginstal driver yang tidak kompatibel dengan sistem operasi Anda atau mungkin memperkenalkan virus atau malware ke sistem Anda. Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan software yang terpercaya dan telah diverifikasi oleh komunitas teknologi sebelum menginstalnya di komputer Anda.
Video Tutorial
Berikut adalah video tutorial yang dapat membantu Anda memahami dan menjalankan beberapa cara untuk mempercepat boot up time pada Windows 10:
Kesimpulan
Mempercepat boot up time pada Windows 10 sangatlah penting untuk meningkatkan produktivitas dan kenyamanan kita dalam menggunakan komputer. Dengan mengikuti beberapa cara yang telah disebutkan di atas, Anda dapat meningkatkan kecepatan boot up time pada komputer Anda tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Pastikan Anda memastikan bahwa driver hardware Anda selalu up to date dan mematikan program yang tidak diperlukan saat boot up. Menambahkan RAM dan menggunakan SSD juga akan sangat bermanfaat bagi Anda.
Itulah cara-cara mudah untuk mempercepat boot up time pada Windows 10 Anda. Pastikan Anda mencobanya dan biarkan komputer Anda berjalan dengan lebih lancar, efektif, dan nyaman.
FAQ
1. Bisakah Anda menggunakan dua SSD pada komputer Anda untuk mempercepat boot up time?
Ya, Anda dapat menggunakan dua SSD pada komputer Anda untuk mempercepat boot up time. Anda dapat mengatur SSD kedua sebagai penyimpanan backup atau sebagai drive penyimpanan tambahan untuk file dan dokumen Anda.
2. Apa yang harus saya lakukan jika boot up time masih terlalu lambat setelah mengikuti semua cara yang telah disebutkan?
Jika boot up time Anda masih terlalu lambat setelah mengikuti semua cara yang telah disebutkan, pastikan bahwa sistem Anda telah dipindai dengan antivirus dan tidak ada malware yang berjalan di belakang layar. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk melakukan reinstall sistem operasi Anda untuk membersihkan file-file tidak diperlukan dan mengembalikan sistem Anda ke pengaturan default.