Anda pasti sudah sering mendengar tentang distribusi frekuensi di bidang statistika. Distribusi frekuensi menjadi salah satu cara untuk mengetahui sebaran data dalam suatu variabel. Tabel distribusi frekuensi memperlihatkan keseluruhan nilai data beserta frekuensinya dalam suatu rentang nilai tertentu. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang cara membuat tabel distribusi frekuensi serta penggunaannya dalam analisis data.
Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat tabel distribusi frekuensi:
- Tentukan jumlah kelas
- Tentukan rentang nilai setiap kelas
- Tentukan frekuensi masing-masing kelas
- Tentukan frekuensi kumulatif
Untuk lebih memahami cara membuat tabel distribusi frekuensi, mari kita lihat contoh kasus berikut:
Sebuah perusahaan ingin mengetahui berapa jumlah pengunjung yang datang ke booth mereka dalam suatu event. Berikut adalah data pengunjung yang datang:
No | Jumlah Pengunjung |
---|---|
1 | 10 |
2 | 15 |
3 | 7 |
4 | 13 |
5 | 19 |
6 | 4 |
7 | 11 |
8 | 9 |
9 | 12 |
10 | 8 |
Langkah pertama adalah menentukan jumlah kelas. Ada beberapa metode untuk menentukan jumlah kelas, namun salah satu metode yang umum digunakan adalah metode Sturges. Metode Sturges adalah:
$$k = 1 + 3.322\log n$$
di mana:
- k = jumlah kelas
- n = jumlah pengamatan
Dalam kasus ini, jumlah pengamatan adalah 10. Oleh karena itu:
$$k = 1 + 3.322\log 10 \approx 4$$
Artinya, kita perlu membuat 4 kelas untuk data ini.
Selanjutnya, kita perlu menentukan rentang nilai setiap kelas. Rentang nilai suatu kelas dapat ditentukan dengan cara:
$$\textRentang nilai = \frac\textNilai tertinggi – \textNilai terendah\textJumlah kelas$$
Dalam kasus ini, nilai tertinggi adalah 19 dan nilai terendah adalah 4. Oleh karena itu:
$$\textRentang nilai = \frac19 – 44 = 3.75$$
Selanjutnya, kita perlu menentukan frekuensi masing-masing kelas. Frekuensi suatu kelas adalah jumlah pengamatan yang jatuh dalam rentang nilai tertentu. Dalam kasus kita, kita dapat menentukan frekuensi masing-masing kelas seperti berikut:
No | Kelas | Frekuensi |
---|---|---|
1 | 4 – 7.75 | 3 |
2 | 8 – 11.75 | 3 |
3 | 12 – 15.75 | 2 |
4 | 16 – 19 | 2 |
Frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi dari kelas pertama sampai kelas yang bersangkutan. Frekuensi kumulatif dapat ditentukan dengan cara:
$$\textFrekuensi Kumulatif = \textFrekuensi Terakhir + \textFrekuensi Sebelumnya$$
Dalam kasus kita, frekuensi kumulatif dapat ditentukan seperti berikut:
No | Kelas | Frekuensi | Frekuensi Kumulatif |
---|---|---|---|
1 | 4 – 7.75 | 3 | 3 |
2 | 8 – 11.75 | 3 | 6 |
3 | 12 – 15.75 | 2 | 8 |
4 | 16 – 19 | 2 | 10 |
Dari tabel di atas, kita dapat membuat tabel distribusi frekuensi:
Kelas | Frekuensi | Frekuensi Kumulatif |
---|---|---|
4 – 7.75 | 3 | 3 |
8 – 11.75 | 3 | 6 |
12 – 15.75 | 2 | 8 |
16 – 19 | 2 | 10 |
Penggunaan Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi memiliki beberapa kegunaan dalam analisis data:
- Memperlihatkan frekuensi dan kumulatif frekuensi masing-masing kelas, sehingga memudahkan untuk melihat sebaran data dalam rentang nilai tertentu.
- Memperlihatkan rentang nilai yang sering muncul, sehingga dapat digunakan untuk menentukan nilai tengah (median) dan nilai modus.
- Dapat digunakan untuk membuat histogram, yang memperlihatkan grafik sebaran data dalam bentuk visual.
FAQ
1. Apa perbedaan antara frekuensi dan frekuensi kumulatif?
Frekuensi adalah jumlah pengamatan dalam suatu rentang nilai tertentu. Sedangkan, frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi dari kelas pertama sampai kelas yang bersangkutan.
2. Apakah saya bisa membuat tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan Microsoft Excel?
Ya, Anda bisa membuat tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan Microsoft Excel. Anda dapat menggunakan fitur Pivot Table pada Excel untuk membuat tabel distribusi frekuensi dengan mudah.
Video Tutorial: Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dengan Excel
Berikut adalah video tutorial tentang cara membuat tabel distribusi frekuensi dengan Excel: