Cara Membuat Grafik Korelasi di Excel
Mengapa Membuat Grafik Korelasi di Excel?
Grafik korelasi merupakan salah satu cara untuk melihat hubungan antara dua variabel atau lebih. Biasanya grafik korelasi digunakan untuk menganalisa seberapa besar hubungan antara dua variabel tersebut serta seberapa signifikan hubungannya.
Dalam analisa data, grafik korelasi sangat penting sebagai alat bantu untuk menemukan hubungan antara variabel dan memudahkan dalam mengambil kesimpulan dari data yang telah diolah. Dalam membuat grafik korelasi, Excel merupakan salah satu aplikasi yang sering digunakan. Berikut ini adalah cara membuat grafik korelasi di Excel.
Cara Membuat Grafik Korelasi di Excel
Ada dua jenis grafik korelasi yang sering digunakan, yaitu korelasi Pearson dan korelasi Spearman. Berikut ini adalah cara membuat grafik korelasi di Excel menggunakan kedua jenis korelasi tersebut.
Korelasi Pearson
Korelasi Pearson digunakan untuk mengukur seberapa besar hubungan antara dua variabel dengan menggunakan skala interval atau rasio. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat grafik korelasi Pearson di Excel:
1. Siapkan Data yang akan Dianalisa
Pertama-tama kita harus menyiapkan data yang akan dianalisa. Pastikan data yang digunakan dalam skala interval atau rasio. Data yang akan digunakan dapat disimpan dalam format file Excel.
2. Buka Aplikasi Excel
Setelah data siap, buka aplikasi Microsoft Excel pada komputer atau laptop yang digunakan.
3. Pilih Data yang Akan Dianalisa
Pilih data yang akan dianalisa dan pilih tab “Insert” pada menu utama. Pilih “Scatter” dan pilih salah satu opsi scatter plot (dot, line atau smooth line).
4. Tambahkan Grafik korelasi
Setelah itu klik kanan pada grafik yang telah dibuat dan pilih “Add Trendline”. Pilih opsi trendline yang sesuai untuk data korelasi Pearson (Linear, Logarithmic, Exponential, Polynomial, Power).
5. Tampilkan Koefisien Korelasi
Untuk menampilkan koefisien korelasi, klik kanan pada trendline yang telah dibuat dan pilih “Format Trendline”. Pilih opsi “Display Equation on Chart” dan “Display R-squared value on chart”.
Korelasi Spearman
Korelasi Spearman digunakan untuk mengukur seberapa besar hubungan antara dua variabel dengan menggunakan skala ordinal. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat grafik korelasi Spearman di Excel:
1. Siapkan Data yang akan Dianalisa
Pertama-tama kita harus menyiapkan data yang akan dianalisa. Pastikan data yang digunakan dalam skala ordinal. Data yang akan digunakan dapat disimpan dalam format file Excel.
2. Buka Aplikasi Excel
Setelah data siap, buka aplikasi Microsoft Excel pada komputer atau laptop yang digunakan.
3. Pilih Data yang Akan Dianalisa
Pilih data yang akan dianalisa dan pilih tab “Data” pada menu utama. Pilih opsi “Sort & Filter” dan pilih opsi “Custom Sort”.
4. Urutkan Data
Pada opsi “Custom Sort”, pilih kolom yang akan diurutkan dan atur dengan menggunakan opsi “Sort On”, “Order” dan “Sort By”.
5. Buka Aplikasi Excel Add-In “Real Statistics”
Buka aplikasi Excel Add-In “Real Statistics”. Install add-in tersebut terlebih dahulu jika belum terinstall.
6. Pilih “Spearman” pada Menu Real Statistics
Pilih opsi “Spearman” pada menu “Real Statistics” pada Excel Add-In. Masukkan data yang akan dianalisa dan pilih opsi “Output Range” untuk menentukan lokasi output dari hasil korelasi.
Setelah data korelasi Pearson atau Spearman telah dibuat, selanjutnya dapat ditampilkan dalam bentuk grafik untuk mempermudah dalam menganalisa data tersebut.
Langkah-Langkah untuk Membuat Grafik Korelasi di Excel
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat grafik korelasi di Excel:
1. Siapkan Data yang akan Dianalisa
Pertama-tama kita harus menyiapkan data yang akan dianalisa. Pastikan data yang digunakan telah diolah dan dapat disimpan dalam format file Excel.
2. Buka Aplikasi Excel
Setelah data siap, buka aplikasi Microsoft Excel pada komputer atau laptop yang digunakan.
3. Pilih Data yang Akan Dianalisa dan Buat Grafik
Pilih data yang akan dianalisa dan pilih tab “Insert” pada menu utama. Pilih “Scatter” dan pilih salah satu opsi scatter plot (dot, line atau smooth line).
4. Tambahkan Trendline
Klik kanan pada grafik yang telah dibuat dan pilih “Add Trendline”. Pilih opsi trendline yang sesuai untuk data yang akan dianalisa (Linear, Logarithmic, Exponential, Polynomial, Power).
5. Tampilkan Koefisien Korelasi
Untuk menampilkan koefisien korelasi, klik kanan pada trendline yang telah dibuat dan pilih “Format Trendline”. Pilih opsi “Display Equation on Chart” dan “Display R-squared value on chart”.
6. Save Grafik
Setelah grafik korelasi selesai dibuat dan koefisien korelasi ditampilkan, dapat disimpan dalam bentuk file gambar atau digunakan untuk presentasi data.
FAQ
1. Apakah Grafik Korelasi Berguna dalam Analisis Data?
Ya, grafik korelasi sangat berguna dalam analisis data. Dengan grafik korelasi, kita dapat melihat hubungan antara dua variabel atau lebih dengan jelas dan mempermudah dalam pengambilan keputusan.
2. Apakah Hanya Ada Dua Jenis Korelasi dalam Grafik?
Tidak, selain korelasi Pearson dan korelasi Spearman, terdapat jenis korelasi lainnya seperti korelasi Kendall, korelasi Point-Biserial, korelasi Eta-Square dan lain-lain. Namun, korelasi Pearson dan korelasi Spearman merupakan jenis korelasi yang sering digunakan dalam analisis data.