Bios atau Basic Input Output System merupakan elemen terpenting di dalam sebuah komputer, karena Bios adalah program berupa firmware yang bertugas mengontrol operasi dasar sebuah sistem komputer. Setiap komputer memiliki Bios yang unik dan tergantung pada jenis motherboard yang digunakan. Biasanya Bios terletak pada sebuah chip yang terpasang di dalam motherboard, sehingga mudah diakses oleh pengguna. Dalam artikel ini kita akan membahas cara setting Bios agar bisa install ulang dengan menggunakan flashdisk.
Cara Setting BIOS Agar Bisa Install Ulang dengan Flashdisk
Sebelum melakukan setting Bios, terlebih dahulu kita harus mempersiapkan beberapa peralatan, yaitu:
- Flashdisk dengan kapasitas minimal 4GB
- File instalasi sistem operasi yang akan diinstall pada komputer
Setelah mempersiapkan peralatan di atas, langkah-langkah melakukan setting Bios adalah sebagai berikut:
- Masuk ke menu Bios dengan menekan tombol Del, F2, atau tombol yang ditentukan sesuai dengan jenis motherboard yang digunakan.
- Pada menu Bios, masuk ke tab Boot, dan cari opsi Boot Device Priority atau Boot Option Priorities.
- Pada opsi Boot Device Priority, ubah urutan boot device sehingga Flashdisk berada pada urutan pertama.
- Simpan perubahan dengan menekan tombol F10 atau tombol yang ditentukan sesuai dengan jenis motherboard yang digunakan.
- Komputer akan restart dan booting menggunakan flashdisk.
- Ikuti langkah-langkah instalasi sistem operasi seperti biasanya.
Definisi Bios dan Setting Bios
Bios merupakan singkatan dari Basic Input Output System, merupakan program firmware yang terletak di dalam motherboard dan bertugas mengontrol operasi dasar sebuah sistem komputer. Bios menyediakan antarmuka untuk mengakses dan mengkonfigurasi berbagai elemen hardware di dalam komputer, seperti memori, hard drive, dan perangkat lainnya. Selain itu, Bios juga bertanggung jawab untuk menjaga kestabilan sistem komputer dan mencegah kerusakan akibat pengoperasian yang tidak stabil.
Setting Bios adalah proses mengubah konfigurasi yang tersimpan di dalam Bios agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengaturan Bios umumnya dilakukan pada saat instalasi sistem operasi, atau ketika mengganti atau memperbaiki komponen hardware di dalam komputer. Beberapa pengaturan Bios yang umum dilakukan adalah:
- Boot order: pengaturan urutan booting pada komputer, misalnya untuk mengatur agar komputer booting dari USB flashdisk atau CD-ROM.
- RAM timing dan voltase: pengaturan timing dan voltase pada module RAM agar optimal sesuai dengan spesifikasi hardware yang digunakan.
- Clock speed: pengaturan kecepatan clock pada CPU agar optimal sesuai dengan spesifikasi hardware yang digunakan.
- Overclocking: pengaturan kecepatan clock pada CPU dan GPU agar lebih tinggi dari spesifikasi hardware yang digunakan untuk meningkatkan performa.
Cara Mengatur Kecerahan Layar Komputer Laptop Windows 10
Setiap laptop atau komputer memiliki tombol pengaturan kecerahan layar yang terletak di bagian atas keyboard atau di dalam software pengaturan display. Namun, pengaturan kecerahan layar di Windows 10 juga bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
- Menggunakan tombol pengaturan kecerahan layar di keyboard laptop.
- Menggunakan tombol pengaturan kecerahan layar di monitor external.
- Menggunakan software pengaturan display di Windows 10, yaitu dengan cara:
- Buka Settings di Windows 10 dengan klik Start dan pilih Settings.
- Pilih System, lalu pilih Display.
- Pada opsi Display, ubah nilai kecerahan layar sesuai dengan kebutuhan.
Cara penyimpanan pengaturan kecerahan layar di Windows 10 akan otomatis tersimpan, sehingga Anda tidak perlu melakukan pengaturan ulang setiap kali laptop atau komputer dinyalakan.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Biasanya, tombol yang ditentukan untuk masuk menu Bios tetap berfungsi pada saat komputer booting, namun jika tombol tersebut tidak berfungsi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
- Coba gunakan tombol yang berbeda, karena pada beberapa jenis motherboard, tombol yang berbeda bisa digunakan untuk masuk menu Bios.
- Cek apakah tombol tersebut terkunci atau rusak, cobalah menggunakan keyboard yang berbeda atau reset keyboard pada laptop.
- Cek apakah Secure Boot atau Fast Boot sudah dimatikan di dalam Bios, karena kedua fitur tersebut bisa menghalangi penggunaan tombol untuk masuk menu Bios.
- Coba gunakan cara alternatif seperti melalui command prompt atau GUI tools yang khusus dibuat untuk masuk menu Bios.
Apakah setting Bios bisa merusak komputer?
Ya, jika pengaturan Bios tidak dilakukan dengan benar atau dilakukan tanpa pengetahuan yang cukup, bisa menyebabkan kerusakan pada komputer. Beberapa contoh kerusakan yang bisa terjadi adalah:
- Kerusakan pada hardware seperti motherboard atau hard disk.
- Kerusakan pada sistem operasi atau aplikasi yang terinstall di komputer.
- Kerusakan pada data yang tersimpan di komputer, seperti kehilangan data atau rusaknya file.
- Kerusakan pada Registry atau pengaturan Windows, menyebabkan komputer tidak bisa booting atau crash sistem.