Cara Menghitung Rasio Keuangan Di Excel

Pilar-Pilar Analisis Rasio Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah salah satu media yang digunakan oleh perusahaan untuk bisa mengetahui kondisi keuangan mereka. Ada beberapa ratio yang digunakan dalam analisis rasio laporan keuangan, yaitu Contoh Soal Average Collection Period Ratio, Current Ratio, Return on Equity, dan masih banyak lagi.

Analisis rasio laporan keuangan sangat penting bagi setiap perusahaan. Karena dengan analisis tersebut, perusahaan bisa mengetahui apakah mereka dalam keadaan yang sehat atau tidak. Analisis rasio laporan keuangan juga bisa memberikan gambaran mengenai seberapa besar kemungkinan perusahaan dalam mengembangkan bisnis mereka di masa depan.

Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa pilar analisis rasio laporan keuangan yang bisa membantu perusahaan dalam mengambil keputusan dalam mengelola keuangan mereka.

1. Current Ratio

Current Ratio adalah rasio likuiditas yang menghitung kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current Ratio dihitung dengan membagi Current Assets dengan Current Liabilities.

Cara Menghitung Rasio Keuangan Di Excel

Contoh perhitungan Current Ratio adalah sebagai berikut:

Current Assets: Rp 500.000.000,-
Current Liabilities: Rp 250.000.000,-
Current Ratio: 2

Dari hasil perhitungan di atas, bisa diketahui bahwa perusahaan memiliki Current Ratio sebesar 2, yang artinya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sangat bagus.

Namun, perlu diingat bahwa Current Ratio bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan. Perusahaan juga harus memperhatikan rasio likuiditas lainnya, seperti Quick Ratio dan Cash Ratio.

2. Return on Equity

Return on Equity (ROE) adalah rasio yang menghitung laba bersih perusahaan dibagi dengan total ekuitas perusahaan. ROE digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari ekuitas mereka.

Contoh perhitungan ROE adalah sebagai berikut:

Laba Bersih: Rp 20.000.000,-
Total Ekuitas: Rp 100.000.000,-
ROE: 20%

Baca Juga :  CARA CONVERT FILE GDB KE EXCEL

Dari hasil perhitungan di atas, bisa diketahui bahwa perusahaan memiliki ROE sebesar 20%, yang artinya perusahaan cukup efektif dalam menghasilkan keuntungan dari ekuitas mereka.

Namun, perlu diingat bahwa ROE juga bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan. Perusahaan juga harus memperhatikan rasio profitabilitas lainnya, seperti Return on Assets dan Return on Investment.

3. Contoh Soal Average Collection Period Ratio

Average Collection Period Ratio adalah rasio yang mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengumpulkan piutang. Rasio ini didasarkan pada perhitungan jumlah hari pada periode tertentu.

Contoh soal Average Collection Period Ratio adalah sebagai berikut:

Total Penjualan: Rp 10.000.000,-
Total Piutang: Rp 2.500.000,-
Rata-rata Hari Piutang: 45 Hari

Dari hasil perhitungan di atas, bisa diketahui bahwa perusahaan membutuhkan rata-rata 45 hari untuk mengumpulkan piutang mereka. Jika perusahaan dapat memperpendek rata-rata hari piutang mereka, maka akan meningkatkan likuiditas perusahaan.

4. Quick Ratio

Quick Ratio adalah rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset yang paling likuid. Quick Ratio dihitung dengan membagi Current Assets dengan Inventories.

Contoh Laporan Keuangan

Contoh perhitungan Quick Ratio adalah sebagai berikut:

Current Assets (termasuk Inventories): Rp 500.000.000,-
Current Liabilities: Rp 250.000.000,-
Inventories: Rp 100.000.000,-
Quick Ratio: 2

Dari hasil perhitungan di atas, bisa diketahui bahwa perusahaan memiliki Quick Ratio sebesar 2, yang artinya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sangat bagus.

5. Cash Ratio

Cash Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan kas dan setara kas. Cash Ratio dihitung dengan membagi Cash and Cash Equivalents dengan Current Liabilities.

Contoh perhitungan Cash Ratio adalah sebagai berikut:

Baca Juga :  CARA MELAKUKAN INTERPOLASI DATA DENGAN EXCEL

Cash and Cash Equivalents: Rp 200.000.000,-
Current Liabilities: Rp 100.000.000,-
Cash Ratio: 2

Dari hasil perhitungan di atas, bisa diketahui bahwa perusahaan memiliki Cash Ratio sebesar 2, yang artinya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sangat baik.

FAQ

1. Apa pentingnya analisis rasio laporan keuangan?

Analisis rasio laporan keuangan sangat penting bagi setiap perusahaan. Karena dengan analisis tersebut, perusahaan bisa mengetahui apakah mereka dalam keadaan yang sehat atau tidak. Analisis rasio laporan keuangan juga bisa memberikan gambaran mengenai seberapa besar kemungkinan perusahaan dalam mengembangkan bisnis mereka di masa depan.

2. Apa yang harus diperhatikan dalam memilih rasio likuiditas yang tepat untuk perusahaan?

Dalam memilih rasio likuiditas yang tepat untuk perusahaan, perlu diperhatikan beberapa faktor seperti besar dan jenis perusahaan, jenis industri, kondisi pasar, kebijakan manajemen risiko, dan tujuan perusahaan dalam jangka pendek dan panjang.