Pajak PPN dan PPH adalah dua jenis pajak yang harus dipahami oleh setiap pengusaha dan pebisnis di Indonesia. Pajak PPN adalah pajak yang dikenakan pada setiap transaksi jual-beli barang dan jasa, sedangkan pajak PPH adalah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh setiap individu atau badan usaha atas penghasilan yang diterima.
Dalam menghitung pajak PPN dan PPH, Excel menjadi alat yang sangat berguna. Dengan menggunakan perhitungan yang tepat, kita dapat memudahkan proses penghitungan pajak dan menghemat waktu serta tenaga.
Berikut cara menghitung pajak PPN dan PPH di Excel:
1. Cara Menghitung Tarif Baru Pajak PPN 11% dengan Excel
Untuk menghitung tarif baru pajak PPN 11% dengan Excel, kita perlu memahami terlebih dahulu konsep Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan PPN. DPP merupakan nilai barang atau jasa sebelum dikenakan pajak, sedangkan PPN adalah pajak yang dikenakan pada DPP.
Untuk menghitung PPN 11% di Excel, pertama-tama kita perlu menghitung nilai DPP terlebih dahulu. Misalkan suatu barang atau jasa dijual dengan harga Rp 120.000, maka nilai DPP dapat dihitung dengan rumus:
=120.000 / (1+11%)
Hasil dari perhitungan tersebut adalah Rp 107.207, dan inilah nilai DPP dari barang atau jasa yang akan dikenakan PPN 11%.
Selanjutnya, kita dapat menghitung nilai PPN dengan menggunakan rumus:
=DPP x 11%
Jadi, jika nilai DPP adalah Rp 107.207, maka nilai PPN yang harus dibayarkan adalah Rp 11.793.
Kita juga dapat menggunakan rumus yang lebih sederhana untuk menghitung PPN, yaitu:
=Harga x 11% / 1,11
dengan catatan bahwa dalam rumus ini, harga yang digunakan adalah harga jual yang sudah termasuk PPN.
2. Cara Menghitung PPN dan PPH di Excel untuk Bendaharawan
Bagi bendaharawan atau penanggungjawab keuangan, menghitung pajak PPN dan PPH adalah hal yang sangat penting. Berikut adalah cara menghitung pajak PPN dan PPH di Excel untuk bendaharawan:
a. Menghitung PPN
Untuk menghitung PPN di Excel, kita dapat menggunakan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu:
=Harga x 11% / 1,11
Namun, perlu diingat bahwa dalam kasus bendaharawan, DPP akan berbeda dengan harga beli atau pembelian, karena biasanya sudah termasuk PPN. Oleh karena itu, perhitungan PPN dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
=Harga – (Harga / 1,1)
Dalam rumus tersebut, harga yang digunakan adalah harga beli atau pembelian yang sudah termasuk PPN.
b. Menghitung PPH
Untuk menghitung PPH di Excel, ada beberapa jenis pajak yang harus diperhatikan, yaitu PPH Pasal 21, PPH Pasal 22, dan PPH Pasal 23.
Untuk menghitung PPH Pasal 21, dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
=Penghasilan Bruto x Tarif PPH / 100
dengan catatan bahwa tarif PPH untuk PPH Pasal 21 bervariasi tergantung pada jenis penghasilan yang diterima.
Untuk menghitung PPH Pasal 22, dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
=Harga Beli x Tarif PPH / 100
dengan catatan bahwa tarif PPH untuk PPH Pasal 22 juga bervariasi tergantung pada jenis barang atau jasa yang dibeli.
Sementara itu, untuk menghitung PPH Pasal 23, dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
=Penghasilan Bruto x Tarif PPH / (100 – Tarif PPH)
dengan catatan bahwa tarif PPH Pasal 23 adalah 2% dari nilai penghasilan bruto untuk pengusaha kecil dan menengah, dan 4% untuk pengusaha besar.
FAQ
1. Apa saja jenis-jenis pajak yang harus dipahami dalam menghitung pajak PPN dan PPH di Excel?
Ada dua jenis pajak yang harus dipahami, yaitu pajak PPN dan pajak PPH. Pajak PPN adalah pajak yang dikenakan pada setiap transaksi jual-beli barang dan jasa, sedangkan pajak PPH adalah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh setiap individu atau badan usaha atas penghasilan yang diterima.
2. Apakah Excel dapat digunakan untuk menghitung pajak PPN dan PPH?
Ya, Excel dapat digunakan untuk melakukan perhitungan pajak PPN dan PPH dengan tepat dan efisien. Dengan menggunakan rumus yang tepat, kita dapat menghemat waktu serta tenaga dalam menghitung pajak.
Untuk lebih memahami cara menghitung pajak PPN dan PPH di Excel, Anda dapat menyimak video tutorial di bawah ini:
(Include video Youtube tentang cara menghitung pajak PPN dan PPH di Excel)