Cara Menghitung Penyusutan Dan Akumulasi Penyusutan Di Excel

Pada saat sebuah bisnis mempunyai aset tetap seperti mesin produksi atau gedung kantor, maka bisnis tersebut harus merencanakan berapa lama aset tersebut akan digunakan dan bagaimana cara penghitungan penyusutan aset. Hal ini akan mempengaruhi laporan keuangan bisnis, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kepercayaan publik dan investor.

Metode-metode Penyusutan Aset

Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam penghitungan penyusutan aset. Berikut ini adalah beberapa metode yang paling umum digunakan.

Metode Saldo Menurun Tunggal

Metode ini menghitung penyusutan aset berdasarkan nilai buku aset dikurangi dengan nilai residual. Nilai residual ini adalah nilai perkiraan aset pada akhir umur ekonomisnya. Umur ekonomis aset adalah periode waktu yang diharapkan aset digunakan secara efektif.

Rumus penyusutan metode saldo menurun tunggal adalah sebagai berikut:

Penyusutan Tahunan = (nilai buku – nilai residual) / umur ekonomis

Contoh:

Sebuah mesin produksi yang harga beli-nya adalah 100 juta rupiah memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dan nilai residual sebesar 10 juta rupiah. Maka penyusutan tahunannya bisa dihitung sebagai berikut:

Penyusutan Tahunan = (100 juta – 10 juta) / 5 = 18 juta rupiah

Metode Garis Lurus

Metode garis lurus adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan sering digunakan. Metode ini menghitung penyusutan aset dengan memperhitungkan batas depresiasi yang sama untuk setiap tahun. Depresiasi adalah pengurangan nilai aset dalam setiap periode tertentu.

Rumus penyusutan metode garis lurus adalah sebagai berikut:

Penyusutan Tahunan = (nilai buku – nilai residual) / umur ekonomis

Contoh:

Sebuah mesin produksi yang harga beli-nya adalah 100 juta rupiah memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dan nilai residual sebesar 10 juta rupiah. Maka penyusutan tahunannya bisa dihitung sebagai berikut:

Baca Juga :  CARA MEMBUAT HARI DI EXCEL

Penyusutan Tahunan = (100 juta – 10 juta) / 5 = 18 juta rupiah

Namun, ada lebih banyak metode yang tersedia, seperti metode garis lurus modifikasi, metode penyusutan jumlah angka tahun, dan metode depresiasi ganda. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perlu dipilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Cara Menghitung Penyusutan Dengan Metode Saldo Menurun Tunggal

Metode Saldo Menurun Tunggal sering digunakan karena mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi. Berikut ini adalah cara menghitung penyusutan dengan metode saldo menurun tunggal:

#1 Tentukan nilai aset dan nilai residual.

Pertama, tentukan biaya aktual aset yang hendak disusutkan dan nilai residual. Nilai residual adalah nilai perkiraan aset pada akhir umur ekonomisnya.

#2 Tentukan umur ekonomis aset.

Umur ekonomis adalah periode waktu yang diharapkan aset digunakan secara efektif. Biasanya, umur ekonomis aset ditetapkan oleh manajer keuangan bisnis.

#3 Identifikasi metode penyusutan.

Pilih metode penyusutan yang akan digunakan, antara metode garis lurus dan metode saldo menurun tunggal.

#4 Hitung penyusutan tahunan.

Setelah itu, hitunglah penyusutan tahunan dengan menggunakan rumus penyusutan yang digunakan. Misalnya, rumus penyusutan metode saldo menurun tunggal yang telah dijelaskan sebelumnya.

#5 Hitung nilai buku aset.

Nilai buku aset adalah nilai aset dikurangi dengan seluruh penyusutan yang telah terakumulasi sejak pembelian hingga saat ini.

Contoh:

Sebuah mesin produksi yang harga beli-nya adalah 100 juta rupiah memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dan nilai residual sebesar 10 juta rupiah. Bisnis tersebut menggunakan metode saldo menurun tunggal untuk menghitung penyusutan aset. Maka penyusutan tahunannya bisa dihitung sebagai berikut:

Penyusutan Tahunan = (100 juta – 10 juta) / 5 = 18 juta rupiah

Baca Juga :  CARA MEMBUAT REMINDER EXPIRED DATE DI EXCEL

Setelah setahun mesin produksi tersebut digunakan, maka akumulasi penyusutannya menjadi 18 juta rupiah.

Nilai buku aset setelah satu tahun adalah:

100 juta – 18 juta = 82 juta rupiah

Cara Mudah Menghitung Akumulasi Penyusutan Untuk Aset Tetap

Akumulasi penyusutan adalah jumlah semua penyusutan yang telah terakumulasi selama umur ekonomis aset tetap. Akumulasi penyusutan digunakan untuk menentukan nilai buku aset pada setiap waktu.

Berikut ini adalah cara mudah untuk menghitung akumulasi penyusutan:

#1 Tentukan nilai aset dan nilai residual.

Pertama, tentukan biaya aktual aset yang hendak disusutkan dan nilai residual. Nilai residual adalah nilai perkiraan aset pada akhir umur ekonomisnya.

#2 Tentukan umur ekonomis aset.

Umur ekonomis adalah periode waktu yang diharapkan aset digunakan secara efektif.

#3 Identifikasi metode penyusutan.

Pilih metode penyusutan yang akan digunakan, antara metode garis lurus dan metode saldo menurun tunggal.

#4 Hitung penyusutan tahunan.

Setelah itu, hitunglah penyusutan tahunan dengan menggunakan rumus penyusutan yang digunakan. Misalnya, rumus penyusutan metode saldo menurun tunggal yang telah dijelaskan sebelumnya.

#5 Hitung akumulasi penyusutan.

Untuk menghitung akumulasi penyusutan, jumlahkan seluruh penyusutan tahunan yang telah terjadi sejak awal pembelian hingga waktu yang ditentukan. Akumulasi penyusutan juga bisa dihitung dengan sama dengan nilai buku saat ini ditambah penyusutan tahunan.

Contoh:

Sebuah mesin produksi yang harga beli-nya adalah 100 juta rupiah memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dan nilai residual sebesar 10 juta rupiah. Bisnis tersebut menggunakan metode saldo menurun tunggal untuk menghitung penyusutan aset. Maka penyusutan tahunannya bisa dihitung sebagai berikut:

Penyusutan Tahunan = (100 juta – 10 juta) / 5 = 18 juta rupiah

Setelah setahun mesin produksi tersebut digunakan, maka akumulasi penyusutannya menjadi 18 juta rupiah.

Baca Juga :  CARA CEPAT MEMBUAT PANGKAT DI EXCEL

Nilai buku aset setelah satu tahun adalah:

100 juta – 18 juta = 82 juta rupiah

Setelah dua tahun penggunaan mesin produksi, maka akumulasi penyusutannya menjadi 36 juta rupiah, dan nilai buku-nya adalah:

100 juta – 36 juta = 64 juta rupiah

Pertanyaan dan Jawaban

Q: Apa yang dimaksud dengan nilai residual?

A: Nilai residual adalah nilai perkiraan aset pada akhir umur ekonomisnya. Nilai residual ini digunakan sebagai dasar perhitungan penyusutan aset.

Q: Bagaimana cara menghitung akumulasi penyusutan?

A: Untuk menghitung akumulasi penyusutan, jumlahkan seluruh penyusutan tahunan yang telah terjadi sejak awal pembelian hingga waktu yang ditentukan. Akumulasi penyusutan juga bisa dihitung dengan sama dengan nilai buku saat ini ditambah penyusutan tahunan.

Video Youtube

Berikut ini adalah video Youtube yang membahas tentang metode-metode penyusutan aset dan bagaimana menghitung penyusutan dengan Excel.