Pembagian atau divisi adalah salah satu operasi matematika dasar yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam dunia pekerjaan maupun di lingkungan sosial, pembagian sering digunakan untuk membagi sesuatu secara merata. Namun, tidak sedikit orang yang masih kesulitan dalam melakukan operasi pembagian, terutama pada pembagian dengan bilangan desimal atau pecahan.
Berikut ini akan diulas beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk melakukan operasi pembagian, baik itu pembagian dengan bilangan bulat, desimal, maupun pecahan.
Pembagian Bilangan Bulat
Pembagian dengan bilangan bulat merupakan jenis operasi pembagian yang paling mudah dipahami dan dilakukan. Operasi pembagian dilakukan dengan membagi bilangan pembagi dengan bilangan yang akan dibagi. Contohnya, pada pembagian 16 ÷ 4, bilangan 16 adalah bilangan yang akan dibagi, sedangkan bilangan 4 adalah bilangan pembagi.
Untuk menghitung hasil dari operasi pembagian tersebut, kita dapat melakukannya dengan menggunakan rumus pembagian sebagai berikut:
“`
hasil = bilangan yang akan dibagi / bilangan pembagi
“`
Sebagai contoh, jika kita ingin melakukan operasi pembagian 16 ÷ 4, maka rumus tersebut dapat diaplikasikan sebagai berikut:
“`
hasil = 16 / 4
hasil = 4
“`
Berdasarkan hasil dari perhitungan tersebut, maka 16 ÷ 4 = 4. Artinya, bilangan 16 dapat dibagi menjadi empat kelompok yang sama besar, dengan masing-masing kelompok terdiri dari empat buah barang.
Pada pembagian dengan bilangan bulat, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, jika bilangan yang akan dibagi lebih kecil daripada bilangan pembagi, maka hasil dari pembagian tersebut adalah bilangan nol. Contohnya, 15 ÷ 20 memiliki hasil yang sama dengan 0.
Kedua, jika hasil dari pembagian terdapat sisa, maka sisa tersebut perlu dicantumkan pada jawaban akhir dari operasi pembagian. Contohnya, pada pembagian 15 ÷ 7, hasil dari pembagian adalah 2 dengan sisa 1. Oleh karena itu, jawaban akhir dari operasi pembagian tersebut adalah 2 1/7.
Pembagian Bilangan Desimal
Pembagian dengan bilangan desimal seringkali dianggap lebih rumit daripada pembagian dengan bilangan bulat. Namun, pada dasarnya cara melakukan operasi pembagian dengan bilangan desimal hampir sama dengan cara melakukan operasi pembagian dengan bilangan bulat, yaitu dengan membagi bilangan yang akan dibagi dengan bilangan pembagi.
Sebagai contoh, jika kita ingin melakukan operasi pembagian 5 ÷ 0,5, maka rumus pembagian tersebut dapat diaplikasikan sebagai berikut:
“`
hasil = 5 / 0,5
hasil = 10
“`
Sebagai hasil dari perhitungan tersebut, maka 5 ÷ 0,5 = 10. Artinya, bilangan 5 dapat dibagi menjadi 10 kelompok yang sama besar, dengan masing-masing kelompok terdiri dari setengah buah barang.
Namun, pada pembagian dengan bilangan desimal terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pada saat melakukan perhitungan pembagian, bilangan pembagi tidak boleh sama dengan nol. Jika bilangan pembagi sama dengan nol, maka hasil dari pembagian adalah tak hingga atau tidak terdefinisi.
Kedua, pada saat melakukan perhitungan pembagian dengan bilangan desimal, bilangan pembagi harus diubah menjadi bilangan bulat terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperbesar bilangan pembagi dengan mengalikannya dengan bilangan yang sama, baik pada pembilang maupun penyebut, sehingga bilangan pembagi berubah menjadi bilangan bulat.
Sebagai contoh, jika kita ingin melakukan operasi pembagian 5 ÷ 0,25, maka bilangan pembagi harus diubah menjadi bilangan bulat terlebih dahulu. Kita dapat memperbesar bilangan pembagi dengan mengalikannya dengan 100, sehingga pembagian tersebut menjadi 5 ÷ 25.
Setelah itu, kita dapat melakukan pembagian dengan bilangan bulat, seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai hasil dari perhitungan tersebut, maka 5 ÷ 0,25 = 20. Artinya, bilangan 5 dapat dibagi menjadi 20 kelompok yang sama besar, dengan masing-masing kelompok terdiri dari seperempat buah barang.
Pembagian Bilangan Pecahan
Pembagian dengan bilangan pecahan merupakan jenis operasi pembagian yang paling rumit dan seringkali membingungkan bagi sebagian orang. Namun, pada dasarnya cara melakukan operasi pembagian dengan bilangan pecahan sama dengan cara melakukan operasi pembagian dengan bilangan desimal, yaitu dengan membagi bilangan yang akan dibagi dengan bilangan pembagi.
Sebagai contoh, jika kita ingin melakukan operasi pembagian 1/2 ÷ 1/4, maka rumus pembagian tersebut dapat diaplikasikan sebagai berikut:
“`
hasil = 1/2 / 1/4
hasil = 1/2 x 4/1
hasil = 2
“`
Sebagai hasil dari perhitungan tersebut, maka 1/2 ÷ 1/4 = 2. Artinya, bilangan 1/2 dapat dibagi menjadi dua kelompok yang sama besar, dengan masing-masing kelompok terdiri dari seperempat buah barang.
Pada pembagian bilangan pecahan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pada saat melakukan pembagian bilangan pecahan, bilangan pembagi harus diperbesar dengan suatu bilangan agar memiliki penyebut yang sama dengan bilangan yang akan dibagi.
Kedua, setelah memiliki penyebut yang sama, maka pembagian dilakukan dengan membagi bilangan pembilang dari bilangan yang akan dibagi dengan bilangan pembilang dari bilangan pembagi.
Terakhir, jika hasil dari pembagian terdapat sisa, maka sisa tersebut perlu dicantumkan pada jawaban akhir dari operasi pembagian. Contohnya, pada pembagian 3/4 ÷ 1/2, hasil dari pembagian adalah 1 1/2.
FAQ:
1. Apa bedanya pembagian dengan bilangan desimal dan pecahan?
Pembagian dengan bilangan desimal dilakukan dengan membagi bilangan yang akan dibagi dengan bilangan pembagi yang sudah berupa bilangan desimal. Sedangkan pada pembagian dengan bilangan pecahan, bilangan pembagi harus diubah terlebih dahulu menjadi bilangan pecahan dengan penyebut yang sama dengan bilangan yang akan dibagi.
2. Apa saja hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan operasi pembagian?
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan operasi pembagian antara lain memperhatikan bilangan pembagi yang tidak boleh sama dengan nol, serta memperhatikan apakah hasil dari pembagian terdapat sisa atau tidak serta jika terdapat sisa perlu dicantumkan pada jawaban akhir dari operasi pembagian. Pada pembagian bilangan desimal dan pecahan, perlu memperhatikan pembulatan ke atas atau ke bawah pada saat pembulatan bilangan desimal.