Apakah Anda sedang mempertimbangkan untuk menggunakan listrik 3 phase? Mungkin Anda sedang bingung dengan pengertiannya, apakah itu lebih efisien dibandingkan dengan listrik single phase, atau bagaimana cara menghitung pemakaiannya? Jangan khawatir, dalam artikel kali ini kami akan membahas selengkapnya tentang listrik 3 phase, mulai dari pengertian hingga rumus dan cara menghitungnya.
Pengertian Listrik 3 Phase
Sebelum membahas lebih lanjut tentang listrik 3 phase, ada baiknya untuk menyebutkan pengertian listrik terlebih dahulu. Listrik dapat diartikan sebagai salah satu bentuk energi yang memanfaatkan muatan listrik untuk menghasilkan arus listrik. Arus listrik tersebut kemudian digunakan untuk menggerakkan mesin, memasok listrik ke rumah, dan sebagainya.
Setiap listrik memiliki dua jenis, yaitu single phase dan 3 phase. Yang membedakan keduanya adalah jumlah fase yang terlibat dalam pembangkitan listrik. Pada listrik single phase, diproduksi hanya satu jenis arus listrik yang mengalir dengan arus bolak-balik (AC). Sedangkan pada listrik 3 phase, terdapat tiga jenis arus listrik yang dihasilkan, masing-masing memiliki fasa yang berbeda. Ketiga fasa tersebut memiliki besaran arus yang sama tetapi fasa yang berbeda sehingga dapat menghasilkan arus listrik dengan kekuatan yang lebih besar.
Listrik 3 phase umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan daya yang besar seperti dalam industri, gedung perkantoran, perkuliahan, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan kekuatan listrik yang dihasilkan oleh 3 phase lebih besar daripada listrik single phase.
Rumus Listrik 3 Phase
Bagaimana cara menghitung listrik 3 phase? Untuk menghitung kekuatan listrik 3 phase, ada beberapa rumus yang bisa diaplikasikan. Berikut adalah rumus penting yang perlu diketahui:
- Apparent Power (kVA) = Voltage x Current x √3
- Real Power (kW) = Apparent Power (kVA) x Power Factor (PF)
Apparent power mengukur jumlah total daya yang dibutuhkan oleh sistem listrik untuk menghasilkan output daya yang diinginkan. Dalam rumus tersebut, voltage (V) dihitung dalam Volt, current (I) dihitung dalam Ampere (A), dan √3 adalah akar pangkat 3.
Real power mengukur jumlah daya yang secara efektif digunakan oleh perangkat untuk melakukan pekerjaan. Adapun power factor mengukur efisiensi daya yang digunakan. Angka power factor biasanya berkisar antara 0 dan 1, semakin tinggi angka power factor, semakin efisien penggunaan daya listrik pada perangkat.
Cara Menghitung Pemakaian Listrik 3 Phase
Selain menghitung kekuatan listrik 3 phase, kita juga perlu mengetahui cara menghitung pemakaian listrik 3 phase. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Menggunakan kWh meter 3 phase
- Menghitung penggunaan daya pada perangkat elektronik.
Kwh meter 3 phase merupakan alat pengukur listrik yang menggunakan tiga kabel fasa untuk mengukur konsumsi listrik secara keseluruhan. Alat ini dapat dihubungkan ke sumber listrik dan mengukur jumlah kilowatt jam (kWh) yang digunakan selama beberapa periode waktu. Penghitungan biaya listrik kemudian dapat dihasilkan berdasarkan hasil pengukuran.
Langkah pertama adalah menghitung daya listrik yang dihasilkan oleh perangkat elektronik. Daya ini dihitung dengan melihat parameter pada label perangkat, yang umumnya dinyatakan dalam Watt (W). Kemudian, jumlah daya tersebut dikalikan dengan jumlah jam penggunaan perangkat selama sehari (atau bulan).
Berapa Biaya Penggunaan Listrik 3 Phase?
Tentu saja, biaya penggunaan listrik 3 phase lebih mahal daripada listrik single phase. Alasannya karena listrik 3 phase lebih menghasilkan daya yang lebih besar dan daya tersebut lebih banyak digunakan dalam aplikasi industri dan perusahaan.
Biaya listrik 3 phase secara umum ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk jenis layanan listrik yang digunakan, jumlah pemakaian, waktu penggunaan, dan tarif listrik yang berlaku di wilayah tersebut. Besarnya biaya listrik 3 phase pun dapat bervariasi antar wilayah, tergantung dari banyaknya jumlah pengguna listrik 3 phase di wilayah tersebut.
FAQ
1. Apa saja keuntungan menggunakan listrik 3 phase?
Listrik 3 phase memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan listrik single phase, di antaranya:
- Daya yang dihasilkan lebih besar, sehingga lebih cocok untuk kebutuhan daya yang besar seperti dalam aplikasi industri.
- Sudah umum digunakan dalam industri, sehingga lebih mudah ditemukan.
- Menghasilkan daya yang lebih stabil, sehingga lebih aman digunakan pada mesin yang memerlukan stabilitas listrik.
2. Bagaimana cara mengukur pemakaian listrik 3 phase pada perusahaan?
Untuk mengukur pemakaian listrik 3 phase pada perusahaan, bisa dilakukan dengan menggunakan kWh meter 3 phase. Kwh meter ini dapat mengukur penggunaan listrik secara keseluruhan pada perusahaan dan menghasilkan biaya penggunaan listrik tersebut.
Video: Pengertian Listrik 3 Phase
Berikut adalah video yang membahas pengertian listrik 3 phase secara lebih detail:
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, kita telah mengetahui tentang pengertian listrik 3 phase dan bagaimana cara menghitung kekuatannya. Selain itu, kita juga mengetahui cara menghitung pemakaian listrik 3 phase serta beberapa hal penting terkait biaya penggunaan listrik 3 phase.
Memahami tentang listrik 3 phase sangat penting jika kita ingin memasang instalasi listrik di rumah atau gedung dengan daya yang besar. Listrik 3 phase lebih efektif digunakan pada institusi atau perusahaan yang memiliki mesin yang memerlukan daya listrik yang lebih kuat, sehingga sangat penting untuk memperhitungkan biaya penggunaan listrik 3 phase sejak awal.