Cara Menghitung Payback Period Arus Kas Tidak Teratur Dengan Excel

Payback (PBP) atau perkiraan waktu pengembalian investasi merupakan salah satu indikator utama dalam pengambilan keputusan investasi. Dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi tentang cara menghitung PBP, keuntungan dan kerugian metode in dan memberikan beberapa contoh untuk cara menggunakannya.

Menghitung Payback Period

PBB adalah ukuran berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali investasi awal. Dalam praktiknya, metode ini lebih sering digunakan oleh pengusaha untuk memutuskan apakah mereka akan berinvestasi atau tidak. Pada dasarnya, PBP didasarkan pada ide bahwa semakin cepat kita mendapatkan pengembalian investasi, semakin baik investasi tersebut.

Rumus untuk menghitung PBP adalah sebagai berikut:

PBP = Investasi awal / arus kas tahunan

Di mana investasi awal adalah, seperti namanya, jumlah dana yang ditanamkan dalam investasi dan arus kas tahunan adalah jumlah uang yang dihasilkan oleh investasi dalam satu tahun. Arus kas tahunan dapat dihitung dengan mengurangkan biaya produksi dari penjualan. Jadi, semakin cepat arus kas tahunan lebih besar dari investasi awal, semakin cepat investasi akan mendapat pengembalian.

Contoh Cara Menghitung PBP

Misalkan Anda ingin berinvestasi di sebuah bisnis. Anda berencana untuk mengeluarkan biaya sebesar Rp100.000.000,- untuk membeli peralatan dan fasilitas. Sebagai imbalannya, Anda berharap untuk mendapatkan arus kas sebesar Rp30.000.000,- per tahun. Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar investasi tersebut menghasilkan keuntungan?

Baca Juga :  Cara Membuat Grafik Analisis Trend Di Excel

PBP = Investasi awal / arus kas tahunan

PBP = Rp100.000.000,- / Rp30.000.000,- = 3,33 tahun

Jadi, dalam contoh di atas, waktu yang dibutuhkan untuk investasi ini menghasilkan keuntungan adalah 3,33 tahun.

Kelebihan dan Kekurangan Payback Period

Sebagaimana kita ketahui, setiap metode pengambilan keputusan memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian dari metode perhitungan PBP.

Kelebihan Payback Period

  • Metode yang mudah dan dapat dimengerti
  • Memberikan gambaran tentang waktu yang dibutuhkan untuk investasi menghasilkan uang
  • Memungkinkan pengusaha untuk mengambil keputusan investasi dengan lebih cepat
  • Dapat digunakan untuk menghitung PBP pada investasi yang relatif sederhana

Kekurangan Payback Period

  • Tidak memperhitungkan nilai waktu uang
  • Tidak memperhitungkan pengaruh arus kas di luar periode PBP
  • Tidak memperhitungkan risiko atau tingkat pengembalian yang diinginkan oleh investor

Jadi, meskipun PBP mungkin metode perhitungan sederhana dan cepat, yang diterapkan dalam pengambilan keputusan investasi, ada kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Maka untuk membuat keputusan investasi yang cerdas dan efektif, diperlukan metode evaluasi yang lebih komprehensif.

Contoh Sederhana PBP dengan Excel

Salah satu cara yang lebih mudah untuk menghitung PBP adalah dengan menggunakan Excel. Dalam contoh dibawah ini akan dijelaskan bagaimana Anda dapat menggunakan rumus Excel untuk menghitung PBP dalam investasi.

Langkah 1: Mengumpulkan Data

Pertama-tama, Anda akan memerlukan beberapa data, yaitu jumlah investasi awal, arus kas tahunan, dan estimasi umur proyek. Misalkan Anda memiliki data sebagai berikut:

  • Investasi awal: Rp80.000.000,-
  • Arus kas tahunan: Rp20.000.000,-
  • Umur proyek: 5 tahun

Cara Menghitung Payback Period Arus Kas Tidak Teratur Dengan Excel

Langkah 2: Menentukan Rumus Excel

Selanjutnya, kita perlu menentukan rumus Excel yang tepat untuk menghitung PBP-nya. Rumus Excel untuk menghitung PBP dalam investasi adalah:

=PBP(-investasi awal, [nilai arus kas tahunan 1, arus kas tahunan 2, …, arus kas tahunan n], [opsi umur proyek])

Baca Juga :  Cara Menghitung Lama Menginap Di Excel Dengan If

Langkah 3: Menerapkan Rumus Excel

Setelah menentukan rumus Excel yang tepat, berikutnya adalah memasukkan data yang telah ditentukan ke dalam formula Excel:

=PBP(-80000000,20000000,20000000,20000000,20000000,20000000,,5)

Tekan Enter untuk menjalankan formula, dan hasil akan ditampilkan dalam sel yang sesuai.

Hasilnya adalah 4 tahun, sehingga investasi akan kembali dalam waktu 4 tahun.

Apa Arti Laporan Arus Kas?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang PBP, penting untuk memahami apa itu laporan arus kas. Laporan arus kas pada dasarnya adalah laporan keuangan yang menunjukkan semua arus kas yang dikeluarkan dan diterima oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Ini biasanya dihasilkan dalam tiga bagian: arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan.

Arus kas operasi adalah arus kas yang dihasilkan dari operasi utama perusahaan. Ini termasuk penerimaan dari penjualan produk atau jasa, dan pembayaran untuk biaya operasional seperti gaji, sewa, dan bahan baku.

Arus kas investasi dibuat ketika perusahaan melakukan investasi dalam aktiva tetap seperti peralatan atau fasilitas, atau menanamkan modal di perusahaan lain.

Arus kas pendanaan terdiri dari penerimaan dan pengeluaran yang terkait dengan pendanaan utama, seperti pembayaran bunga dan dividen, atau pengeluaran untuk membeli kembali saham.

Melalui laporan arus kas, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih terperinci tentang aktivitas keuangan perusahaan dan menganalisis potensi investasi dengan lebih baik.

FAQ

Pertanyaan 1: Apa yang harus diperhatikan dalam menggunakan PBP?

Jawaban: Beberapa faktor penting harus dipertimbangkan dalam menggunakan PBP sebagai metode evaluasi potensi investasi. Pertama, nilai waktu uang harus diperhitungkan, karena uang yang diterima sekarang memiliki nilai lebih besar daripada uang yang diterima di masa depan. Kedua, PBP tidak memperhitungkan risiko investasi dan tingkat pengembalian yang diinginkan oleh investor. Akhirnya, PBP harus digunakan hanya dengan investasi yang sederhana dan jangka waktu yang singkat.

Baca Juga :  Cara Membuat Data Input Excel

Pertanyaan 2: Bagaimana jika investasi tidak menghasilkan uang dalam periode PBP?

Jawaban: Jika investasi tidak menghasilkan uang dalam periode PBP, maka investasi tersebut masih dianggap tidak menguntungkan, meskipun PBP telah mencapai atau bahkan melebihi batas waktu. Penting untuk mempertimbangkan risiko, pengembalian, dan nilai waktu uang saat mempertimbangkan investasi apa yang layak dilakukan.

Video YouTube: Menghitung Payback Period Dan NPV

Untuk informasi lebih lanjut tentang cara menghitung PBP, Anda dapat menonton video berikut ini, yang menjelaskan cara menghitung PBP dan nilai sekarang bersih (NPV) dalam Excel.

Kesimpulan

Payback period adalah salah satu metode sederhana yang digunakan oleh banyak pengusaha untuk mengambil keputusan investasi. Namun, PBP memiliki kelemahan, terutama tidak memperhitungkan nilai waktu uang, risiko, atau tingkat pengembalian yang diinginkan oleh investor. Dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih cerdas, perlu mempertimbangkan metode evaluasi investasi yang lebih komprehensif dan mendalam.

Dalam hal ini, laporan arus kas bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk menampilkan gambaran yang lebih serius tentang arus kas perusahaan dan membantu dalam analisis potensi investasi. Semoga artikel ini dapat menjawab sebagian besar pertanyaan Anda tentang PBP dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang investasi yang layak dilakukan.