Penghitungan Pajak Penghasilan Badan
Pajak penghasilan badan merupakan pajak yang dibayarkan oleh perusahaan atau badan usaha. Pajak ini dihitung berdasarkan penghasilan yang diperoleh perusahaan atau badan usaha selama satu tahun pajak. Pajak penghasilan badan memiliki tarif flat sebesar 25% dari penghasilan bruto perusahaan atau badan usaha.
Dalam melakukan penghitungan pajak penghasilan badan, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah ini meliputi:
1. Menentukan penghasilan bruto perusahaan atau badan usaha
Penghasilan bruto perusahaan atau badan usaha merupakan seluruh penghasilan yang diperoleh selama satu tahun pajak. Penghasilan bruto ini mencakup pendapatan dari penjualan produk atau jasa, hasil dari investasi, dan lain sebagainya.
2. Mengurangkan biaya-biaya yang dapat dikurangkan
Setelah menentukan penghasilan bruto perusahaan atau badan usaha, selanjutnya perlu dilakukan pengurangan biaya-biaya yang dapat dikurangkan. Biaya-biaya yang dapat dikurangkan ini mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau badan usaha dalam rangka menghasilkan penghasilan bruto. Biaya-biaya ini mencakup biaya produksi, biaya gaji dan tunjangan karyawan, biaya sewa gedung atau ruangan, dan lain sebagainya.
3. Mendapatkan penghasilan neto
Setelah dilakukan pengurangan biaya-biaya yang dapat dikurangkan, selanjutnya dilakukan penghitungan penghasilan neto perusahaan atau badan usaha. Penghasilan neto ini didapatkan dari selisih antara penghasilan bruto dan biaya-biaya yang dapat dikurangkan.
4. Menghitung pajak yang harus dibayarkan
Setelah mendapatkan penghasilan neto, selanjutnya dilakukan penghitungan pajak yang harus dibayarkan. Pajak yang harus dibayarkan dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku pada saat itu. Tarif pajak penghasilan badan saat ini adalah sebesar 25% dari penghasilan bruto.
Contoh perhitungan pajak penghasilan badan:
Sebuah perusahaan memiliki penghasilan bruto sebesar Rp 1.000.000.000 selama satu tahun pajak. Biaya-biaya yang dapat dikurangkan oleh perusahaan sebesar Rp 300.000.000.
Maka, penghasilan neto perusahaan adalah:
Rp 1.000.000.000 – Rp 300.000.000 = Rp 700.000.000
Pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan adalah:
25% x Rp 1.000.000.000 = Rp 250.000.000
FAQ:
1. Apa saja biaya-biaya yang dapat dikurangkan dalam penghitungan pajak penghasilan badan?
Jawaban: Biaya-biaya yang dapat dikurangkan dalam penghitungan pajak penghasilan badan mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau badan usaha dalam rangka menghasilkan penghasilan bruto. Biaya-biaya ini mencakup biaya produksi, biaya gaji dan tunjangan karyawan, biaya sewa gedung atau ruangan, dan lain sebagainya.
2. Apa itu penghasilan bruto dalam penghitungan pajak penghasilan badan?
Jawaban: Penghasilan bruto dalam penghitungan pajak penghasilan badan merupakan seluruh penghasilan yang diperoleh selama satu tahun pajak. Penghasilan bruto ini mencakup pendapatan dari penjualan produk atau jasa, hasil dari investasi, dan lain sebagainya.
Cara Menghitung Pajak Penghasilan (PPh 21) di Ms. Excel
Pajak Penghasilan (PPh) 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh karyawan dan pegawai. PPh 21 juga dikenal dengan istilah Potongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Pajak ini dikenakan atas penghasilan bruto karyawan atau pegawai sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang dapat dikurangkan.
Penghitungan PPh 21 pada umumnya dilakukan oleh bagian keuangan atau HRD pada suatu perusahaan. Namun, dengan menggunakan software Ms. Excel, penghitungan PPh 21 menjadi lebih cepat dan mudah dilakukan.
Berikut adalah cara menghitung PPh 21 menggunakan Ms. Excel:
1. Tambahkan kolom-kolom baru sesuai dengan data karyawan atau pegawai
Tambahkan kolom-kolom baru pada spreadsheet Ms. Excel sesuai dengan data karyawan atau pegawai. Kolom-kolom baru yang ditambahkan dapat berisi data pendapatan, tunjangan, bonus, potongan, dan lain sebagainya.
2. Hitung penghasilan bruto per karyawan atau pegawai
Setelah menambahkan kolom-kolom baru, hitung penghasilan bruto per karyawan atau pegawai. Penghasilan bruto dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan karyawan atau pegawai.
3. Kurangkan biaya-biaya yang dapat dikurangkan
Setelah menghitung penghasilan bruto per karyawan atau pegawai, kurangkan biaya-biaya yang dapat dikurangkan. Biaya-biaya yang dapat dikurangkan ini mencakup biaya pribadi karyawan atau pegawai, biaya transportasi, biaya kesehatan, dan lain sebagainya.
4. Hitung PPh 21
Setelah dilakukan pengurangan biaya-biaya yang dapat dikurangkan, selanjutnya hitung PPh 21. Pajak ini dihitung berdasarkan tarif PPh 21 yang berlaku saat ini. Tarif PPh 21 terbaru adalah sebesar 5% – 30% tergantung pada penghasilan bruto karyawan atau pegawai.
Contoh perhitungan PPh 21 menggunakan Ms. Excel:
Seorang karyawan memiliki pendapatan sebagai berikut:
Gaji: Rp 10.000.000
Tunjangan Pajak: Rp 2.000.000
Bonus: Rp 1.000.000
Maka, penghasilan bruto karyawan adalah:
Rp 10.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 13.000.000
Biaya-biaya yang dapat dikurangkan adalah:
Biaya kesehatan: Rp 1.000.000
Biaya transportasi: Rp 500.000
Maka, penghasilan neto karyawan adalah:
Rp 13.000.000 – Rp 1.000.000 – Rp 500.000 = Rp 11.500.000
Pajak yang harus dibayarkan oleh karyawan adalah:
5% x Rp 50.000.000 = Rp 500.000
FAQ:
1. Apa itu PPh 21?
Jawaban: PPh 21 atau Potongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh karyawan dan pegawai.
2. Apa saja biaya-biaya yang dapat dikurangkan dalam penghitungan PPh 21?
Jawaban: Biaya-biaya yang dapat dikurangkan dalam penghitungan PPh 21 mencakup biaya pribadi karyawan atau pegawai, biaya transportasi, biaya kesehatan, dan lain sebagainya.
Video Youtube:
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ohow9a7mZMU
Video di atas adalah tutorial cara menghitung PPh 21 dengan menggunakan Ms. Excel. Video ini menjelaskan secara detail langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menghitung PPh 21 menggunakan Ms. Excel. Tutorial ini sangat berguna bagi para karyawan atau pegawai yang ingin menghitung PPh 21 dengan mudah dan cepat.
