Cara menghitung cash flow merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia keuangan. Cash flow dapat diartikan sebagai sebuah laporan keuangan yang berisi tentang jumlah uang yang masuk dan keluar dari suatu perusahaan, entitas bisnis, atau individu dalam jangka waktu tertentu. Dengan mengetahui cash flow dari sebuah bisnis, kita dapat mengetahui apakah bisnis tersebut sedang mengalami pertumbuhan ataukah mengalami masalah keuangan. Pada artikel ini akan dibahas tentang beberapa hal terkait dengan cash flow dan cara menghitungnya.
Apa itu Cash Flow?
Cash flow merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia bisnis. Cash flow dapat diartikan sebagai jumlah uang yang masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Cash flow biasanya dihitung dalam satu bulan atau satu tahun tergantung dengan kebutuhan dari perusahaan. Dalam cash flow terdapat tiga jenis fluktuasi uang, yaitu cash flow positif, cash flow negatif, dan cash flow net.
Cash Flow Positif
Cash flow positif adalah keadaan di mana jumlah uang yang masuk ke dalam perusahaan lebih besar daripada jumlah uang yang keluar. Hal ini biasanya terjadi ketika perusahaan melakukan banyak penjualan atau berhasil mengurangi biaya operasional. Dalam kondisi seperti ini, perusahaan dapat memiliki cadangan dana yang cukup untuk digunakan di masa depan, misalnya untuk memperluas bisnis atau untuk membayar hutang. Sebuah perusahaan yang memiliki cash flow positif biasanya dianggap sebagai perusahaan yang sehat dan memiliki prospek bisnis yang cerah di masa yang akan datang.
Cash Flow Negatif
Cash flow negatif adalah keadaan di mana jumlah uang yang keluar dari perusahaan lebih besar daripada jumlah uang yang masuk. Biasanya hal ini terjadi ketika bisnis baru dimulai dan masih dalam tahap pengembangan. Dalam kondisi ini, perusahaan membutuhkan banyak modal untuk dapat beroperasi, sehingga cash flow negatif bukan merupakan indikator buruk. Namun, cash flow negatif yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menunjukkan ada yang salah dengan bisnis atau manajemen keuangan perusahaan dan perlu dilakukan evaluasi.
Cash Flow Net
Cash flow net biasanya diartikan sebagai selisih dari jumlah uang yang masuk dan keluar dari perusahaan. Jika jumlah uang yang masuk lebih besar daripada jumlah uang yang keluar, maka cash flow net akan menjadi positif. Sebaliknya, jika jumlah uang yang keluar lebih besar daripada jumlah uang yang masuk, maka cash flow net akan menjadi negatif. Oleh karena itu, penting untuk memantau cash flow net pada sebuah perusahaan untuk mengetahui apakah bisnis tersebut sedang mengalami pertumbuhan ataukah sedang mengalami masalah keuangan.
Komponen Cash Flow
Dalam sebuah cash flow, terdapat tiga jenis komponen utama, yaitu aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Masing-masing dari komponen tersebut memainkan peran yang berbeda-beda dalam cash flow sebuah perusahaan.
Aktivitas Operasional
Aktivitas operasional mencakup semua aktivitas sehari-hari yang terkait dengan bisnis. Beberapa bentuk dari aktivitas operasional antara lain pembelian bahan baku, pemasaran produk, penjualan produk, dan pembayaran gaji karyawan. Aktivitas operasional merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam cash flow, karena aktivitas ini mencerminkan penghasilan dan biaya yang dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Jika ada masalah dalam aktivitas operasional, bisnis tersebut akan kesulitan untuk membayar hutang atau melakukan investasi di masa depan.
Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi merupakan semua aktivitas yang terkait dengan pengeluaran perusahaan untuk membeli aset tetap, misalnya mobil atau bangunan. Biasanya, aktivitas investasi membutuhkan modal yang cukup besar, sehingga akan berpengaruh besar terhadap cash flow sebuah perusahaan. Aktivitas investasi berperan penting dalam cash flow, karena perusahaan yang melakukan investasi yang tepat memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar di masa depan.
Pendanaan
Pendanaan mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan penghasilan dana perusahaan atau pengeluaran perusahaan untuk membayar hutang. Bentuk dari aktivitas pendanaan antara lain mengeluarkan saham baru, membayar hutang, atau meminjam uang dari bank. Jika perusahaan melakukan pengeluaran yang besar untuk membayar hutang, maka akan mengurangi jumlah uang yang tersedia untuk kegiatan operasional atau investasi. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan aktivitas pendanaan.
Cara Menghitung Cash Flow
Menghitung Cash Flow Dari Aktivitas Operasional
Langkah pertama dalam menghitung cash flow adalah dengan menghitung cash flow dari aktivitas operasional. Caranya adalah dengan melakukan rumus sederhana yang menghitung selisih antara jumlah kas masuk dan kas keluar dalam jangka waktu tertentu. Beberapa jenis kas yang termasuk dalam aktivitas operasional antara lain penjualan, perolehan hutang, pembayaran tagihan, dan pengeluaran untuk biaya operasional.
Nilai kas masuk didapatkan dari jumlah pendapatan yang diterima oleh perusahaan, sedangkan kas keluar didapatkan dari jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Setelah itu, kita dapat menghitung cash flow operasional dari selisih antara kas masuk dan kas keluar.
Contoh:
• Jumlah kas masuk (penjualan) selama satu tahun sebesar Rp.1.000.000.000
• Jumlah kas keluar (biaya operasional dan pembayaran hutang) selama satu tahun sebesar Rp.700.000.000
• Cash flow dari aktivitas operasi adalah Rp.300.000.000
Cash flow dari aktivitas operasional ini dapat dipakai perusahaan sebagai modal untuk kegiatan operasional di masa depan atau untuk menyelesaikan hutang jangka pendek perusahaan.
Menghitung Cash Flow Dari Aktivitas Investasi
Langkah berikutnya adalah menghitung cash flow dari aktivitas investasi. Caranya adalah dengan menghitung selisih antara nilai aset yang dibeli (misalnya bangunan atau kendaraan) dan jumlah uang yang didapatkan dari penjualan aset tersebut. Jika perusahaan melakukan pembelian aset baru, maka cash flow investasi akan menjadi negatif. Sedangkan, jika perusahaan berhasil menjual asetnya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya, maka cash flow investasi akan menjadi positif.
Contoh:
• Perusahaan membeli sebuah bangunan senilai Rp.1.000.000.000
• Perusahaan menjual bangunan tersebut dengan harga Rp.1.500.000.000
• Cash flow dari aktivitas investasi adalah Rp.500.000.000
Dari contoh di atas, kita dapat melihat bahwa perusahaan telah berhasil menjual asetnya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya, sehingga dapat menghasilkan cash flow yang positif
Menghitung Cash Flow Dari Aktivitas Pendanaan
Langkah terakhir adalah menghitung cash flow dari aktivitas pendanaan. Cash flow pendanaan dihitung dengan menambahkan jumlah uang yang diperoleh dari sumber pendanaan dengan jumlah hutang yang dibayar pada periode tertentu. Jika perusahaan menerima uang dari sumber pendanaan seperti pemegang saham baru atau pihak luar, maka cash flow pendanaan akan menjadi positif. Namun, jika perusahaan membayar hutang,jadi cash flow pendanaan akan menjadi negatif.
Contoh:
• Perusahaan membayar hutang sebesar Rp.500.000.000
• Perusahaan menerima uang dari pihak luar sebesar Rp.300.000.000
• Cash flow dari aktivitas pendanaan adalah -Rp.200.000.000
Dari contoh di atas, kita dapat melihat bahwa perusahaan mengeluarkan uang lebih besar daripada jumlah uang yang diterima dari sumber pendanaan. Hal ini berarti cash flow pendanaan perusahaan adalah negatif.
FAQ
Apa itu Cash Flow?
Cash flow adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Cash flow sangat penting dalam dunia bisnis, karena dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan sebuah perusahaan. Dalam cash flow terdapat tiga jenis fluktuasi uang, yaitu cash flow positif, cash flow negatif, dan cash flow net.
Bagaimana Cara Menghitung Cash Flow dari Aktivitas Operasional?
Untuk menghitung cash flow dari aktivitas operasional, pertama-tama harus dilakukan perhitungan jumlah kas masuk dan kas keluar dalam jangka waktu tertentu. Setelah itu, dapat dihitung cash flow operasional dari selisih antara kas masuk dan kas keluar.