Dalam dunia bisnis, perusahaan atau investasi pasti selalu berhubungan dengan penghitungan keuntungan atau kerugian yang akan didapatkan. Salah satu cara yang umum digunakan untuk menghitung keuntungan atau kerugian sebuah proyek investasi adalah dengan menggunakan net present value (NPV). Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu NPV, bagaimana cara menghitung NPV, dan contoh penghitungan NPV menggunakan Microsoft Excel.
Pengertian Net Present Value (NPV)
Net present value (NPV) adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi. NPV adalah perbedaan antara nilai saat ini dari semua arus kas masuk (pendapatan) dengan nilai saat ini dari semua arus kas keluar (biaya). Dalam investasi, NPV dihitung sebagai nilai sekarang dari arus kas bersih masa depan dengan mengurangkan biaya investasi awal.
Dalam investasi, keputusan untuk melakukan suatu proyek investasi bergantung pada apakah nilai NPV dari proyek tersebut positif atau negatif. Jika nilai NPV positif, maka proyek tersebut layak untuk dilakukan karena menghasilkan keuntungan. Namun, jika nilai NPV negatif, maka proyek tersebut tidak layak dan akan menyebabkan kerugian.
Cara Menghitung Net Present Value (NPV)
Untuk menghitung NPV, kita harus memperhitungkan biaya investasi awal dan arus kas bersih (income). Income sendiri berdasarkan perhitungan income dari setiap tahun (tahun pertama hingga tahun ke-N), serta tingkat diskon (discount rate).
Berikut ini adalah rumus NPV umum yang digunakan:
NPV = Σ (Income year N / (1+r)^N) – Investment
Dimana :
– Σ adalah simbol untuk menjumlahkan
– Income year N adalah income dari setiap tahun (tahun 1 hingga tahun ke-N)
– r adalah tingkat diskon atau discount rate
– N adalah jumlah tahun yang dihitung
– Investment adalah biaya investasi awal
Contoh Penghitungan Net Present Value (NPV) Menggunakan Microsoft Excel
Untuk menghitung NPV dengan mudah, kita bisa menggunakan Microsoft Excel. Berikut ini adalah tahapan penghitungan NPV menggunakan Microsoft Excel:
1. Membuat tabel
Langkah pertama adalah dengan membuat tabel. Dalam tabel, kita akan memasukkan data-data berupa biaya investasi awal dan income setiap tahun.
2. Menghitung NPV
Setelah tabel dibuat, selanjutnya kita bisa menghitung NPV dengan menggunakan rumus =NPV(discount rate, income 1, income 2, income 3, ….). Misalnya, untuk menghitung NPV dengan discount rate 10%, maka kita bisa menggunakan rumus =NPV(10%,B3:B7)+B2. Di mana B2 adalah biaya investasi awal, sedangkan B3:B7 adalah income setiap tahun.
3. Mengubah discount rate
Jika kita ingin menghitung NPV dengan tingkat diskon yang berbeda, kita bisa mengubah discount rate pada rumus =NPV(discount rate, income 1, income 2, income 3, ….). Sebagai contoh, jika kita ingin menghitung NPV dengan discount rate 5%, maka kita bisa menggunakan rumus =NPV(5%,B3:B7)+B2.
Contoh Soal Net Present Value (NPV)
Mari kita lihat contoh soal berikut ini.
Seorang investor ingin membangun sebuah proyek investasi pada tahun 2022. Biaya investasi awal sebesar Rp1.000.000.000. Proyek tersebut akan menghasilkan income sebesar Rp100.000.000 pada tahun 2022, Rp200.000.000 pada tahun 2023, dan Rp300.000.000 pada tahun 2024. Tingkat diskon (discount rate) yang digunakan adalah 10%. Hitunglah NPV dari proyek investasi tersebut.
Berikut ini adalah tabel dari contoh soal tersebut.
| | A | B |
| — | — | — |
| 1 | Biaya Investasi Awal | Rp1.000.000.000 |
| 2 | Income | |
| 3 | 2022 | Rp100.000.000 |
| 4 | 2023 | Rp200.000.000 |
| 5 | 2024 | Rp300.000.000 |
Setelah memasukkan data ke dalam tabel, kita dapat menghitung NPV dari proyek investasi tersebut menggunakan rumus =NPV(10%,B3:B5)+B1. Maka hasilnya adalah sebesar Rp137.096.774,19. Karena NPV positif, maka proyek tersebut layak untuk dilakukan karena menghasilkan keuntungan.
FAQ
1. Apa perbedaan antara IRR dan NPV?
Jawaban: Meskipun IRR (internal rate of return) dan NPV (net present value) sama-sama digunakan dalam pengukuran keuntungan investasi, ada perbedaan utama di antara keduanya. NPV mengukur nilai saat ini dari semua arus kas masuk dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu, sedangkan IRR menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi dalam hal persentase.
2. Apa yang harus dilakukan jika nilai NPV negatif pada suatu proyek investasi?
Jawaban: Jika nilai NPV suatu proyek investasi negatif, maka proyek tersebut tidak layak dan akan menyebabkan kerugian. Para investor perlu mengevaluasi kembali proyek investasi tersebut dan mencari solusi untuk mengurangi biaya investasi awal atau meningkatkan income pada jangka waktu tertentu. Jika solusi tidak ditemukan, maka proyek investasi tersebut sebaiknya tidak dilakukan.
Include Video YouTube
Berikut ini adalah video tutorial tentang penghitungan NPV menggunakan Microsoft Excel.
Conclusio
NPV adalah metode yang umum digunakan untuk mengevaluasi suatu proyek investasi. Dalam investasi, keputusan untuk melakukan proyek bergantung pada apakah nilai NPV dari proyek tersebut positif atau negatif. Jika nilai NPV positif, maka proyek tersebut layak untuk dilakukan karena menghasilkan keuntungan. Kita dapat menghitung NPV dengan menggunakan Microsoft Excel dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan. Jika nilai NPV suatu proyek investasi negatif, maka perlu dilakukan evaluasi dan mencari solusi agar nilai NPV menjadi positif.