Penulis Artikel Pilar kali ini akan membahas tentang cara menghitung payback period dan net present value (NPV) dengan menggunakan Microsoft Excel. Dalam dunia bisnis, perhitungan payback period dan NPV sangatlah penting dalam menentukan keuntungan dari suatu proyek atau investasi.
Cara Menghitung Payback Period dengan Excel
Payback Period merupakan metode untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal awal dari suatu investasi atau proyek. Dalam perhitungan ini, diasumsikan bahwa keuntungan yang dihasilkan dari proyek atau investasi sama dengan biaya modal awal. Berikut adalah cara menghitung payback period dengan Excel:
- Masukkan data investasi ke dalam Excel, yaitu biaya modal awal dan arus kas setiap tahunnya.
- Buat tabel untuk perhitungan payback period.
- Isi tahun ke dalam kolom A pada tabel, mulai dari tahun 0 hingga tahun n (tahun akhir proyek atau investasi).
- Isi arus kas pada kolom B sesuai dengan tahunnya.
- Isi kolom C dengan kumulatif arus kas.
- Temukan tahun ketika kumulatif arus kas menjadi lebih besar dari biaya modal awal. Ini akan menjadi payback period proyek atau investasi.
Berikut adalah contoh tabel perhitungan payback period:
Tahun | Arus Kas | Kumulatif Arus Kas |
---|---|---|
0 | -100 | -100 |
1 | 40 | -60 |
2 | 60 | 0 |
3 | 80 | 80 |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa harga modal awal adalah $100. Payback period proyek adalah 2 tahun, karena kumulatif arus kas menjadi lebih besar dari $100 pada tahun ke-2.
Cara Menghitung NPV dengan Excel
Net Present Value (NPV) digunakan untuk mengukur nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari suatu proyek atau investasi. NPV dihitung dengan mengurangkan biaya modal awal dari nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan.
Berikut adalah cara menghitung NPV dengan Excel:
- Buat tabel investasi yang sama seperti dalam perhitungan payback period.
- Buat kolom NPV dan hitung nilai sekarang dari arus kas untuk setiap tahunnya.
- Jumlahkan semua Nilai sekarang arus kas dan kurangi biaya modal awal dari jumlah tersebut. Ini akan menjadi NPV proyek atau investasi.
Berikut adalah contoh perhitungan NPV:
Tahun | Arus Kas | Kumulatif Arus Kas | Nilai Sekarang Arus Kas | NPV |
---|---|---|---|---|
0 | -100 | -100 | -100 | -100 |
1 | 40 | -60 | 36.5 | -63.5 |
2 | 60 | 0 | 52.9 | -47.1 |
3 | 80 | 80 | 70.5 | -29.5 |
Dari tabel di atas, NPV dari proyek adalah -$29.5. Ini menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak layak karena NPV negatif.
FAQ
Apa beda Payback Period dan NPV?
Perbedaan utama antara Payback Period dan NPV adalah bahwa Payback Period menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal awal dari suatu investasi atau proyek, sedangkan NPV menunjukkan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari satu investasi atau proyek. Payback Period juga tidak memperhitungkan nilai waktu uang, sementara NPV melakukannya.
Apa manfaat perhitungan Payback Period dan NPV dalam bisnis?
Perhitungan Payback Period dan NPV sangatlah penting dalam bisnis karena dapat membantu para pengambil keputusan dalam menentukan keuntungan dari suatu investasi atau proyek. Dengan mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal awal dan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan, para pengambil keputusan dapat memutuskan apakah suatu investasi atau proyek layak dilakukan atau tidak. Hal ini juga dapat membantu dalam perencanaan anggaran dan pengelolaan risiko dalam bisnis.