Cara Menghitung Nilai Penyusutan Alat Di Excell Drngan Nilai Rupiah







Cara Menghitung Penyusutan yang Mudah, Coba Sendiri!

Penyusutan adalah pengurangan nilai aset tetap, baik itu kendaraan, gedung, atau peralatan kantor, yang dihitung berdasarkan usia ekonomis atau umur manfaatnya. Seiring waktu, nilai aset tetap cenderung menurun karena adanya depresiasi, keausan, atau cacat pada aset. Untuk menghitung penyusutan, ada beberapa metode yang dapat digunakan seperti metode garis lurus dan metode saldo menurun ganda. Akan tetapi, pada artikel ini kita akan membahas tentang metode garis lurus.

Cara Menghitung Penyusutan dengan Metode Garis Lurus

Metode garis lurus menjadi populer di kalangan akuntansi karena sederhana dan mudah dipahami. Metode ini menghitung penyusutan dengan cara memperkirakan depresiasi dalam jumlah tetap setiap tahunnya. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan harga perolehan aset tetap. Harga perolehan adalah nilai aset tetap pada saat pembelian.
  2. Tentukan nilai residu. Nilai residu adalah nilai aset tetap pada akhir masa manfaatnya atau saat aset sudah dipensiunkan. Harga jual atau nilai sisa juga dapat dijadikan nilai residu.
  3. Tentukan masa manfaat. Masa manfaat adalah periode waktu di mana aset tetap digunakan untuk menghasilkan keuntungan.
  4. Hitung jumlah penyusutan. Jumlah penyusutan dihitung berdasarkan selisih antara harga perolehan dan nilai residu, kemudian dibagi dengan masa manfaat.

Contoh Menghitung Penyusutan dengan Metode Garis Lurus

Cara Menghitung Nilai Penyusutan Alat Di Excell Drngan Nilai Rupiah

Misalnya, perusahaan membeli mesin seharga Rp 20.000.000 dan memiliki masa manfaat selama 10 tahun. Dalam hitungan akuntansi, mesin tersebut memiliki nilai residu sebesar Rp 2.000.000. Maka untuk menghitung jumlah penyusutan setiap tahunnya, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

  Harga perolehan            = Rp 20.000.000
  Nilai residu               = Rp 2.000.000
  Selisih harga dan residu   = Rp 18.000.000
  Masa manfaat               = 10 tahun

  Jumlah penyusutan per tahun = (Rp 18.000.000 ÷ 10 tahun) = Rp 1.800.000

Sehingga, setiap tahun perusahaan harus mencatat penyusutan mesin sebesar Rp 1.800.000. Dengan demikian, nilai aset tetap tersebut akan berkurang senilai penyusutan setiap tahun hingga mencapai nilai residu pada akhir masa manfaatnya.

Baca Juga :  Cara Membuat Roster Di Excel

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusutan Aset Tetap

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penyusutan aset tetap, yaitu:

  • Harga perolehan. Semakin tinggi harga perolehan aset tetap maka semakin besar jumlah penyusutan yang harus dibebankan pada tahun itu.
  • Nilai residu. Semakin rendah nilai residu, maka semakin besar jumlah penyusutan yang harus dibebankan pada tahun itu.
  • Masa manfaat. Semakin panjang masa manfaat, maka semakin sedikit jumlah penyusutan yang harus dibebankan pada tahun itu.
  • Metode penyusutan. Metode penyusutan yang digunakan juga dapat mempengaruhi jumlah penyusutan yang harus dibebankan pada tahun itu.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah aset tetap harus selalu dihitung penyusutannya setiap tahun?

Ya, aset tetap harus selalu dihitung penyusutannya setiap tahun selama masa manfaatnya.

2. Apakah ada batasan umur aset tetap yang dapat dihitung penyusutannya?

Iya, umumnya aset tetap memiliki batasan umur yang dapat dihitung penyusutannya, tergantung pada jenis aset tersebut dan kebijakan perusahaan. Misalnya, kendaraan bermotor biasanya memiliki masa manfaat selama 5 tahun, sedangkan gedung mungkin memiliki masa manfaat selama 20 tahun.

Video Tutorial Menghitung Penyusutan dengan Metode Garis Lurus

Kesimpulan

Menghitung penyusutan aset tetap memang bukan hal yang mudah, terutama jika perusahaan memiliki banyak aset yang harus dihitung. Akan tetapi, dengan menggunakan metode garis lurus, perhitungan bisa lebih mudah dan sederhana. Selain itu, dengan adanya perhitungan penyusutan yang tepat, perusahaan bisa mendapatkan gambaran yang akurat mengenai nilai aset tetapnya dan mempersiapkan penggantian aset tersebut di masa depan.