Cara Menghitung Irr Dan Npv Di Excel

Penjelasan Rumus NPV, Cara Menghitung, dan Contoh Soal dengan Excel

NPV (Net Present Value) atau Nilai Kini Bersih adalah alat analisis keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi keuntungan atau rugi dari sebuah proyek atau investasi. NPV digunakan untuk menghitung selisih antara nilai waktu uang investasi dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu investasi.

Cara Menghitung NPV dengan Excel

Rumus NPV dengan Excel adalah sebagai berikut:

= NPV(rate,value1,[value2],…)

– rate : tingkat diskon yang akan digunakan untuk menghitung nilai kini bersih
– value : aliran kas bersih pada setiap periode. Jumlah sedikitnya satu pemulangan dengan aliran kas bersih harus terdapat dalam rentang cell ini, diikuti oleh nol atau pembayaran awal.

Contoh Soal dan Jawaban Cara Menghitung NPV Dengan Excel

Contoh soal: Suatu perusahaan berinvestasi dalam proyek dan memperoleh arus kas seperti berikut. Hitunglah NPV dari investasi tersebut dengan menghitung tingkat bunga diskonto sebesar 10%.

Solusi:

1. Siapkan data yang dibutuhkan

2. Paste data pada Excel seperti di bawah ini

3. Hitung Rumus NPV dengan rumus =NPV(10%,B2:B7)

4. Hasil perhitungan akan muncul pada cell B8

Dari perhitungan di atas, dinyatakan bahwa NPV dari proyek tersebut sebesar $491,64.

Pertanyaan 1: Apa itu NPV dan mengapa penting dalam pemilahan investasi?

Jawaban 1: NPV adalah singkatan dari Net Present Value, yang merupakan alat analisis keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi keuntungan atau kerugian dari suatu proyek atau investasi dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian yang diharapkan.

NPV penting dalam pemilihan investasi karena dapat membantu perusahaan atau investor untuk mengevaluasi apakah suatu proyek atau investasi yang diajukan merugi atau menguntungkan berdasarkan arus kas yang dihasilkan dalam rentang waktu yang diinginkan.

Baca Juga :  cara membuat link ke cell tertentu di excel Cara membuat informasi dan pesan kesalahan di cell / range excel

Pertanyaan 2: Bagaimana cara menghitung NPV dengan Excel?

Jawaban 2: Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghitung NPV dengan Excel, di antaranya adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Siapkan data yang dibutuhkan (aliran kas bersih pada setiap periode) pada Excel

2. Pilih sebuah sel pada Excel dan tuliskan rumus NPV dengan mengetik =NPV(rate,value1,[value2],…)

– rate : tingkat diskon yang akan digunakan untuk menghitung nilai kini bersih
– value : aliran kas bersih pada setiap periode

3. Tekan enter dan nilai NPV akan muncul pada sel yang dipilih

Video Tutorial Cara Menghitung NPV dengan Excel

Berikut ini adalah video tutorial cara menghitung NPV dengan Excel yang bisa dijadikan sebagai panduan:

https://www.youtube.com/watch?v=0L6vOqBcIi0

Penjelasan Mengenai Rumus IRR, Cara Menghitung, Contoh dan Format Penggunaannya

IRR (Internal Rate of Return) adalah metode yang digunakan untuk menghitung potensi pengembalian (rate of return) sebuah investasi atau proyek. IRR merupakan suku bunga efektif yang membuat nilai sekarang dari arus kas atau keuntungan atau kerugian bersih sama dengan nol.

Cara Menghitung IRR dengan Excel

Cara menghitung IRR dengan Microsoft Excel adalah sebagai berikut:

1. Siapkan data yang dibutuhkan untuk perhitungan IRR
2. Buka Microsoft Excel, kemudian klik tombol Fx pada toolbar atau ketik IRR pada kolom rumus
3. Masukkan aliran kas bersih pada setiap periode di dalam kolom value
4. Tentukan rentang sel yang berisi aliran kas dan masukkan sel pada kolom “Values” pada dialog “type IRR formula”
5. Setelah menyelesaikan rumus IRR, klik OK pada dialog
6. Hasil perhitungan IRR akan muncul pada sel terdekat

Contoh Soal Mengenai IRR dan Jawaban

Baca Juga :  CARA UBAH FILE EXCEL KE PDF

Contoh soal: Suatu perusahaan berinvestasi dalam proyek dan memperoleh aliran kas seperti berikut. Hitunglah IRR dari investasi tersebut.

Solusi:

1. Siapkan data yang dibutuhkan seperti pada gambar di bawah ini

2. Ketik rumus IRR pada Excel dengan mengetik =IRR(A2:A8)

3. Tekan enter dan nilai IRR akan muncul pada sel yang dipilih

Dari perhitungan di atas, maka dinyatakan bahwa IRR dari proyek tersebut adalah sebesar 34,1%.

Format Penggunaan IRR pada Laporan Pengembalian Investasi

Contoh penggunaan IRR pada laporan pengembalian investasi berikut ini:

Investasi Projek A

Arus Kas Selama 5 Tahun
Tahun 1: $100,000
Tahun 2: $150,000
Tahun 3: $200,000
Tahun 4: $225,000
Tahun 5: $300,000

IRR: 25%

FAQ

Pertanyaan 1: Apa itu IRR dan mengapa penting dalam pemilihan investasi?

Jawaban 1: IRR adalah singkatan dari Internal Rate of Return. Ini adalah angka yang menghitung tingkat pengembalian investasi dalam skala persentase dari modal awal.

IRR sangat penting dalam pemilihan investasi karena dapat membantu para investor menentukan apakah proyek tersebut memiliki potensi ROI yang tinggi atau rendah, dan apakah proyek tersebut layak untuk diinvestasikan.

Pertanyaan 2: Kenapa penting untuk menggunakan alat analisis keuangan seperti NPV dan IRR dalam pengambilan keputusan investasi?

Jawaban 2: Alat analisis keuangan seperti NPV dan IRR menyediakan informasi penting yang dapat membantu investor untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan tepat saat berinvestasi.

Dengan menggunakan NPV dan IRR, investor dapat menentukan apakah proyek atau investasi ini bernilai atau tidak, dan menentukan apakah tingkat pengembalian yang diharapkan dapat tercapai. Dalam hal ini, alat-alat tersebut memberikan gambaran tentang potensi risiko dan keuntungan serta membantu investor dalam pengambilan keputusan lebih baik.

Baca Juga :  CARA MEMBUAT APLIKASI EXCEL MACRO

Video Tutorial Cara Menghitung IRR Dengan Excel

Berikut ini adalah video tutorial cara menghitung IRR dengan Excel yang bisa dijadikan sebagai panduan:

https://www.youtube.com/watch?v=Wl9lVMv_TeA

Conclusion

Dalam membicarakan investasi, analisis keuangan saat ini merupakan komponen penting dalam menentukan keputusan-keputusan yang akan diambil. Adanya alat pembantu dalam bentuk rumus seperti NPV dan IRR dimana keduanya sangat berperan dalam menjaga investasi agar tetap mendapatkan hasil yang diharapkan. Rumus tersebut dapat digunakan oleh para pengusaha dan investor serta manajemen keuangan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan baik saat ini dan yang akan datang. Dengan begitu, investor dapat mempertimbangkan apakah suatu proyek atau investasi tersebut layak dilakukan atau tidak, dan apakah potensi pengembalian yang diharapkan dapat tercapai.