Cara Menghitung IRR dan NPV dengan Benar
Pada dunia bisnis, pengambilan keputusan adalah hal yang sangat penting. Salah satu metode untuk membantu pengambilan keputusan adalah dengan menghitung IRR (Internal Rate of Return) dan NPV (Net Present Value). Kedua metode ini sangat berguna untuk mengevaluasi proyek atau investasi tertentu. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah menghitung IRR dan NPV dengan benar.
Langkah-langkah Menghitung IRR
IRR adalah rata-rata tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh sebuah investasi. Dalam penghitungannya, IRR dijadikan sebagai tingkat diskon yang menyamakan arus kas masuk dan keluar. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung IRR:
Langkah 1: Menentukan Nilai Investasi
Nilai investasi adalah jumlah uang yang akan diinvestasikan pada proyek atau investasi. Nilai investasi dalam hal ini selalu merupakan nilai negatif, karena uang akan keluar dari perusahaan atau investasi.
Langkah 2: Menghitung Arus Kas
Arus kas adalah jumlah uang yang dihasilkan oleh investasi selama durasi tertentu. Arus kas dapat berupa pendapatan, biaya operasional, atau investasi kembali ke dalam proyek. Sebagai contoh, kita akan menggunakan proyek pembangunan gedung. Berikut ini adalah angka-angka yang terkait dengan proyek tersebut:
- Nilai investasi: Rp 1.000.000.000
- Tahun 1: Rp 100.000.000
- Tahun 2: Rp 250.000.000
- Tahun 3: Rp 450.000.000
- Tahun 4: Rp 600.000.000
Arus kas selama durasi 4 tahun proyek adalah Rp 1.400.000.000.
Langkah 3: Menentukan Diskon Yang Tepat
Diskon dalam perhitungan IRR adalah tingkat pengembalian investasi. Diskon inilah yang nantinya akan disamakan dengan arus kas masuk dan keluar. Untuk menentukan diskon yang tepat, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Risiko investasi: semakin tinggi risiko investasi, semakin tinggi pula diskon yang harus digunakan.
- Tingkat suku bunga: semakin tinggi suku bunga, semakin tinggi pula diskon yang harus digunakan.
Sebagai contoh, jika risiko investasi relatif kecil dan suku bunga cukup stabil, maka diskon yang tepat bisa diambil sekitar 10-12%.
Langkah 4: Menghitung IRR
Setelah nilai investasi, arus kas, dan diskon sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung IRR. Cara untuk menghitung IRR adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
NPV = ∑[CF/(1+r)n]
Dimana:
- NPV = Net Present Value
- CF = arus kas masuk/keluar
- r = tingkat diskon
- n = tahun
Dalam contoh proyek pembangunan gedung di atas, kita akan menggunakan diskon sebesar 10%.
NPV = [100.000.000/(1+0,10)^1] + [250.000.000/(1+0,10)^2] + [450.000.000/(1+0,10)^3] + [600.000.000/(1+0,10)^4] – 1.000.000.000 = 331.542.332,36.
Dengan menggunakan rumus IRR, kita bisa mengetahui bahwa IRR dari proyek pembangunan gedung adalah sebesar 33,15%.
Langkah-langkah Menghitung NPV
NPV adalah keuntungan yang dihasilkan oleh investasi setelah dikurangi dengan biaya modal untuk membayar pinjaman. Artinya, NPV digunakan untuk menentukan apakah suatu investasi menghasilkan keuntungan atau merugikan. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghitung NPV:
Langkah 1: Menentukan Investasi Awal
Langkah pertama dalam menghitung NPV adalah menentukan investasi awal. Investasi awal adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memulai proyek atau investasi.
Langkah 2: Menghitung Arus Kas
Langkah selanjutnya adalah menghitung arus kas. Arus kas adalah jumlah uang yang diterima atau dikeluarkan selama masa investasi. Arus kas harus dihitung selama masa investasi yang telah ditentukan dan dikurangi dengan biaya modal.
Langkah 3: Menentukan Nilai Waktu Uang
Nilai waktu uang adalah konsep bahwa uang yang diterima sekarang lebih berharga daripada uang yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, nilai masa depan harus dikonversi menjadi nilai saat ini. Untuk menentukan nilai waktu uang, kita bisa menggunakan suku bunga sebagai acuan.
Langkah 4: Menghitung NPV
Setelah nilai investasi, arus kas, dan nilai waktu uang sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung NPV. Cara untuk menghitung NPV adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
NPV = ∑[CF/(1+r)n] – Initial Investment
Dimana:
- NPV = Net Present Value
- CF = arus kas masuk/keluar
- r = tingkat diskon
- n = tahun
Dalam contoh proyek pembangunan gedung di atas, kita akan menggunakan diskon sebesar 10%. Selain itu, kita coba anggap bahwa biaya modal untuk membayar pinjaman adalah sebesar 5%.
NPV = [100.000.000/(1+0,10)^1] + [250.000.000/(1+0,10)^2] + [450.000.000/(1+0,10)^3] + [600.000.000/(1+0,10)^4] – 1.000.000.000
NPV = 331.542.332,36 – (1.000.000.000 * 5%) = 281.542.332,36
Berdasarkan perhitungan di atas, proyek pembangunan gedung menghasilkan NPV sebesar Rp 281.542.332,36. Dengan demikian, proyek ini menghasilkan keuntungan yang layak dilakukan.
FAQ
1. Apa itu IRR?
IRR adalah singkatan dari Internal Rate of Return. Ini adalah rata-rata tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh sebuah investasi. Dalam penghitungannya, IRR dijadikan sebagai tingkat diskon yang menyamakan arus kas masuk dan keluar.
2. Apa tujuan penggunaan IRR dan NPV?
Tujuan penggunaan IRR dan NPV adalah untuk membantu pengambilan keputusan terkait investasi. Kedua metode ini sangat berguna untuk mengevaluasi proyek atau investasi tertentu. Dengan menerapkan metode ini, perusahaan atau investor dapat mengetahui apakah investasi tersebut layak dilakukan atau tidak.