Pengertian Inflasi
Inflasi atau kenaikan harga adalah suatu fenomena di mana harga-harga barang dan jasa meningkat secara umum dalam jangka waktu tertentu. Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang berarti permintaan yang tinggi terhadap barang dan jasa di satu sisi, sedangkan di sisi lain pasokan barang dan jasa tidak cukup mengimbangi permintaan. Secara tidak langsung hal ini akan menimbulkan kenaikan harga yang berkelanjutan, dan ekonomi menjadi lebih tidak sehat. Oleh karena itu, maka perlu adanya pengaturan ekonomi dan kebijakan yang tepat untuk mengendalikan inflasi.
Cara Menghitung Inflasi
Inflasi dapat dihitung melalui beberapa cara. Namun pada umumnya, cara yang digunakan dalam menghitung inflasi adalah menggunakan Indeks Harga Konsumen atau IHK. IHK adalah suatu ukuran harga rata-rata barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat selama satu periode tertentu. IHK akan menunjukkan perubahan harga secara keseluruhan yang terjadi. Cara menghitung inflasi dengan menggunakan IHK adalah sebagai berikut:
1. Tentukan periode atau waktu yang digunakan sebagai dasar perhitungan inflasi, baik itu bulanan ataupun tahunan.
2. Ambil data harga barang dan jasa pada periode tersebut.
3. Hitung rata-rata harga barang dan jasa pada periode tersebut dengan menggunakan IHK.
4. Bandingkan rata-rata harga pada periode yang berbeda. Jika rata-rata harga pada periode saat ini lebih tinggi dibanding periode sebelumnya, maka akan dihasilkan nilai inflasi positif, sebaliknya jika rata-rata harga pada periode saat ini lebih rendah dibanding periode sebelumnya maka akan dihasilkan nilai inflasi negatif.
Selain menghitung inflasi menggunakan IHK, terdapat cara lain yang bisa digunakan yaitu dengan menggunakan metode indeks Laspeyres dan Paasche. Kedua metode ini memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Gambar 1: Ilustrasi Cara Menghitung Inflasi
Berikut ini adalah contoh perhitungan inflasi dengan menggunakan IHK:
“`
Tahun 2019
Barang Harga (Rp) Kuantitas
A 10.000 100
B 5.000 200
C 2.500 300
Rata-rata IHK = [(10.000 x 100) + (5.000 x 200) + (2.500 x 300)] / (100 + 200 + 300) = 4.166,67
Tahun 2020
Barang Harga (Rp) Kuantitas
A 11.000 100
B 6.000 200
C 3.000 300
Rata-rata IHK = [(11.000 x 100) + (6.000 x 200) + (3.000 x 300)] / (100 + 200 + 300) = 4.833,33
Inflasi = (4.833,33 – 4.166,67) / 4.166,67 x 100% = 16%
“`
Dari contoh di atas, terlihat bahwa terjadi inflasi sebesar 16% di antara Tahun 2019 dan 2020. Hal ini menunjukkan bahwa harga rata-rata barang dan jasa meningkat sebesar 16% dalam kurun waktu tersebut.
Kedua metode Laspeyres dan Paasche tersebut pada dasarnya adalah penghitungan IHK tetapi digunakan pada kondisi tertentu. Metode Laspeyres digunakan untuk menghitung perubahan harga barang yang dikonsumsi pada suatu periode tertentu dengan menggunakan kuantitas barang yang diperhitungkan pada periode tertentu sebelumnya. Sedangkan metode Paasche, dikenal juga sebagai metode “current weighted”, digunakan untuk menghitung perubahan harga barang dengan menggunakan kuantitas barang yang diperhitungkan pada periode tertentu saat ini.
Gambar 2: Perbedaan Metode Laspeyres dan Metode Paasche
Ketika menggunakan metode Laspeyres, masalahnya adalah ketika muncul barang baru di masa sekarang tetapi belum ada di masa sebelumnya. Metode ini akan mengumpulkan semua barang dan jasa yang ada pada periode awal, termasuk yang tidak digunakan lagi pada masa sekarang. Ini akan menyebabkan indikator IHK menjadi tidak akurat karena masalah obsolesensi. Sedangkan ketika menggunakan metode Paasche, masalah yang muncul adalah ketika barang dan jasa yang dikonsumsi pada periode sebelumnya telah menjadi obsolet dan sudah tidak lagi digunakan pada saat ini, sehingga menimbulkan masalah yang sama pada akurasi IHK.
FAQ
1. Apa dampak inflasi bagi masyarakat?
Inflasi dapat menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat. Yang paling terasa adalah meningkatnya harga barang dan jasa, sehingga masyarakat akan mengeluarkan biaya lebih untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Inflasi juga dapat menimbulkan ketidakpastian bagi investor dan usaha. Hal ini karena harga-harga yang tidak stabil membuat banyak orang enggan untuk berinvestasi, sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Inflasi juga dapat memicu terjadinya naiknya suku bunga yang pada akhirnya akan menurunkan daya beli masyarakat.
2. Apa saja kebijakan yang bisa diambil pemerintah untuk mengatasi inflasi?
Pemerintah dapat mengambil beberapa kebijakan guna mengatasi inflasi, antara lain:
– Menjaga ketersediaan pasokan barang dan jasa agar dapat memenuhi permintaan masyarakat.
– Meningkatkan produksi dalam negeri sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor.
– Melakukan pengendalian harga barang dan jasa tertentu yang dianggap memberikan dampak signifikan dalam inflasi.
– Menurunkan suku bunga dengan tujuan mendorong masyarakat untuk berinvestasi, menumbuhkan pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan konsumsi masyarakat.
– Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta melakukan investasi pada teknologi dan infrastruktur.
Video Tutorial: Cara Menghitung Inflasi
Berikut ini adalah video tutorial yang mengajarkan cara menghitung inflasi.
[Youtube video embed code]