Di era digital saat ini, penggunaan Microsoft Excel menjadi semakin umum, terutama untuk tujuan bisnis dan keuangan. Seiring dengan popularitasnya, banyak orang mencari informasi dan cara untuk menghitung persen di Excel atau harga satuan pekerjaan. Ada beberapa rumus dan teknik yang dapat digunakan untuk menghitung persentase atau harga satuan di Excel, dan dalam artikel ini kita akan membahasnya secara detail. Selain itu, kami juga akan membahas cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan sederhana dan rumus kontrak lumpsum dan harga satuan dalam pengadaan barang / jasa. Mari kita mulai!
Cara Menghitung Persen di Excel
Menghitung persentase di Excel sangatlah mudah, dan ada beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya:
Metode Rumus Dasar
Metode pertama yang akan dibahas adalah dengan menggunakan rumus dasar. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Pilih sel tempat hasil akan muncul
- Ketik
=
di dalam sel tersebut - Tambahkan angka atau sel yang akan dihitung dan simbol
*
untuk perkalian - Tambahkan persentase yang ingin dihitung, misalnya
25%
- Tekan Tombol Enter
Berikut adalah contoh penggunaan rumus tersebut:
Contoh:
Jika Anda ingin menghitung 25% dari nilai sel A1, maka rumusnya akan terlihat seperti ini: =A1*25%
. Tekan Enter dan hasilnya akan muncul di sel yang dipilih.
Metode Fungsi Perhitungan
Metode kedua adalah menggunakan fungsi perhitungan PERSENTASE()
. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Pilih sel tempat hasil akan muncul
- Ketik
=PERSENTASE(
- Pilih sel atau ketik angka yang akan dihitung
- Tekan tombol
)
- Ketik persentase yang ingin dihitung, misalnya
25%
- Tekan tombol Enter
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi perhitungan:
Contoh:
Jika Anda ingin menghitung 25% dari nilai sel A1, maka rumusnya akan terlihat seperti ini: =PERSANTASE(A1, 25%)
. Tekan Enter dan hasilnya akan muncul di sel yang dipilih.
Metode Fungsi Format Cell
Metode ketiga adalah dengan menggunakan fungsi format cell. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Pilih sel yang ingin dihitung persentasenya
- Klik kanan pada sel tersebut dan pilih Format Cell
- Pilih kategori persentase di sebelah kiri
- Tentukan desimal yang ingin ditampilkan dan tata letak
- Tekan tombol OK
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi format cell:
Contoh:
Jika Anda ingin menampilkan 25% dari nilai sel A1, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Pilih sel A1
- Klik kanan pada sel A1 dan pilih Format Cell
- Pilih kategori persentase di sebelah kiri
- Tentukan desimal yang ingin ditampilkan dan tata letak, misalnya 0 dan disertakan tanda pemisah ribuan
- Tekan tombol OK
Setelah langkah-langkah tersebut selesai, angka 25% akan muncul di sel A1 dengan format tampilan yang disesuaikan.
Cara Menghitung Harga Satuan Pekerjaan
Menghitung harga satuan pekerjaan juga sangat penting dalam bisnis dan konstruksi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga satuan pekerjaan, diantaranya:
Metode Satuan
Metode pertama adalah metode satuan, yakni dengan menghitung harga total pekerjaan dan membaginya dengan jumlah satuan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Kumpulkan informasi tentang harga bahan, upah tenaga kerja, dan biaya pengeluaran lainnya
- Menghitung harga total pekerjaan
- Hitung jumlah satuan, misalnya jumlah luas atau volume
- Bagi harga total pekerjaan dengan jumlah satuan untuk menentukan harga satuan
Berikut adalah contoh penghitungan harga satuan menggunakan metode satuan:
Contoh:
Seorang kontraktor ingin menghitung harga satuan pekerjaan untuk mengecat sebuah gedung. Dia mengumpulkan informasi tentang harga cat, upah tenaga kerja, dan biaya pengeluaran lainnya, lalu ia menghitung total harga pekerjaan sebesar Rp 50.000.000,-. Dia juga mengukur luas gedung sebesar 500 meter persegi. Maka untuk menghitung harga satuan, ia dapat menggunakan rumus berikut:
Harga Satuan = Harga Total Pekerjaan / Jumlah Satuan
Dalam hal ini:
- Harga Total Pekerjaan: Rp 50.000.000,-
- Jumlah Satuan: 500 meter persegi
Maka rumusnya adalah:
Harga Satuan = Rp 50.000.000,- / 500 meter persegi = Rp 100.000,- per meter persegi
Metode Analisa Harga Satuan
Metode kedua adalah menggunakan analisa harga satuan (AHS), yakni menghitung harga satuan pekerjaan berdasarkan analisis terhadap semua unsur pekerjaan yang dilakukan dalam proyek tersebut. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Tentukan daftar pekerjaan yang akan dilakukan
- Hitung banyaknya jumlah pekerjaan
- Buatkan daftar material, upah tenaga kerja, dan biaya pengeluaran lainnya
- Tentukan satuan yang digunakan untuk setiap jenis pekerjaan
- Menghitung jumlah material, upah tenaga kerja, dan biaya pengeluaran lainnya untuk setiap satuan
- Menghitung biaya total untuk setiap jenis pekerjaan
- Menghitung harga satuan dengan membagi biaya total dengan banyaknya jumlah pekerjaan
Berikut adalah contoh penghitungan harga satuan menggunakan metode analisa harga satuan:
Contoh:
Seorang kontraktor ingin menghitung harga satuan pekerjaan untuk membangun sebuah rumah tipe 36. Dia menentukan daftar pekerjaan yang akan dilakukan, seperti membuat pondasi, membuat dinding, memasang atap, dan sebagainya. Dia kemudian membuaat daftar material yang akan digunakan, upah tenaga kerja, dan biaya pengeluaran lainnya. Setelah itu, ia menghitung jumlah satuan untuk setiap jenis pekerjaan. Kemudian, ia memasukkan daftar material, upah tenaga kerja, dan biaya pengeluaran lainnya ke dalam rumus perhitungan untuk menghitung biaya total untuk setiap jenis pekerjaan. Setelah semua biaya total dihitung, ia membaginya dengan jumlah pekerjaan untuk menghitung harga satuan.
Cara Menghitung Koefisien Analisa Harga Satuan Bangunan Sederhana
Koefisien analisa harga satuan bangunan sederhana adalah suatu nilai konstanta yang digunakan untuk mengalikan harga satuan pada analisis harga satuan. Koefisien ini bisa membantu Anda memperkirakan biaya suatu proyek dengan lebih akurat. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Hitunglah harga satuan untuk setiap unsur pekerjaan yang dilakukan dalam proyek tersebut menggunakan metode analisa harga satuan
- Hitunglah total nilai dari semua harga satuan tersebut
- Hitunglah luas atau volume keseluruhan proyek
- Mengalikan total nilai dari semua harga satuan dengan luas atau volume keseluruhan proyek akan memberikan harga total proyek
- Harga total proyek kemudian dibagi dengan volume atau luas keseluruhan proyek untuk menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan sederhana
Berikut adalah contoh penghitungan koefisien analisa harga satuan bangunan sederhana:
Contoh:
Seorang kontraktor ingin menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan sederhana untuk membangun sebuah kantor dengan luas 300 meter persegi. Dia telah menghitung harga satuan untuk setiap unsur pekerjaan, dan total nilai dari semua harga satuan tersebut adalah Rp 50.000.000,-. Maka untuk menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan sederhana, ia dapat menggunakan rumus berikut:
Koefisien Analisa Harga Satuan (KAHS) = Harga Total Pekerjaan / Total Luas
Dalam hal ini:
- Harga Total Pekerjaan: Rp 50.000.000,-
- Total Luas: 300 meter persegi
Maka rumusnya adalah:
Koefisien Analisa Harga Satuan (KAHS) = Rp 50.000.000,- / 300 meter persegi = Rp 166.667,- per meter persegi
Rumus Kontrak Lumpsum dan Harga Satuan dalam Pengadaan Barang/Jasa
Kontrak lumpsum dan kontrak harga satuan adalah dua jenis kontrak yang umum digunakan dalam pengadaan barang / jasa. Kontrak lumpsum adalah kontrak di mana pihak yang memberikan kontrak menyediakan sejumlah uang tertentu yang dibayarkan kepada kontraktor, sementara kontrak harga satuan adalah kontrak di mana harga ditentukan berdasarkan harga satuan untuk setiap item dalam proyek. Berikut adalah contoh penghitungan rumus kontrak lumpsum dan harga satuan dalam pengadaan barang / jasa:
Kontrak Lumpsum
Untuk menghitung kontrak lumpsum, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Tentukan harga total proyek
- Tentukan waktu penyelesaian proyek
- Tentukan jadwal pembayaran
- Tentukan kemungkinan biaya tambahan, seperti biaya perubahan lingkup kerja
- Tentukan nilai kontrak lumpsum, berdasarkan jumlah pekerjaan dan potensi biaya tambahan
Berikut adalah contoh penghitungan kontrak lumpsum:
Contoh:
Seorang kontraktor telah menyelesaikan tender untuk membangun sebuah proyek gedung. Dia telah menentukan harga total proyek sebesar Rp 18.000.000.000,- dan waktu penyelesaian selama 12 bulan. Dia juga telah menentukan jadwal pembayaran dan kemungkinan biaya tambahan. Berdasarkan analisis, dia memperkirakan biaya tambahan sebesar 15% dari nilai kontrak awal. Maka untuk menghitung nilai kontrak lumpsum, dia dapat menggunakan rumus berikut:
Nilai Kontrak = Harga Total Pekerjaan + Potensi Biaya Tambahan
Dalam hal ini:
- Harga Total Pekerjaan: Rp 18.000.000.000,-
- Potensi Biaya Tambahan: 15% x Rp 18.000.000.000,- = Rp 2.700.000.000,-
Maka rumusnya adalah:
Nilai Kontrak = Rp 18.000.000.000,- + Rp 2.700.000.000,- = Rp 20.700.000.000,-
Kontrak Harga Satuan
Untuk menghitung kontrak harga satuan dalam pengadaan barang / jasa, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Tentukan harga satuan untuk setiap tugas dalam kontrak
- Tentukan jumlah tugas yang harus diselesaikan dalam proyek
- Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas
- Tentukan harga total untuk setiap tugas pada kontrak
- Tentukan harga total untuk semua tugas dalam kontrak
- Tentukan waktu penyelesaian proyek dan jadwal pembayaran
Berikut adalah contoh penghitungan kontrak harga satuan dalam pengadaan barang / jasa:
Contoh:
Seorang kontraktor telah menyelesaikan tender untuk membangun sebuah proyek gedung. Dia telah menentukan harga satuan untuk setiap tugas dalam kontrak dan jumlah tugas yang harus diselesaikan dalam proyek. Dia juga telah menetapkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas, harga total untuk setiap tugas pada kontrak, dan harga total untuk semua tugas dalam kontrak. Dia juga telah menentukan waktu penyelesaian proyek dan jadwal pembayaran. Maka untuk menghitung nilai kontrak harga satuan dalam pengadaan barang / jasa, dia dapat menggunakan rumus berikut:
Nilai Kontrak = Harga Total Pekerjaan
Dalam hal ini:
- Harga Total Pekerjaan: Nilai total dari semua harga total untuk setiap tugas dalam kontrak
Maka rumusnya adalah:
Nilai Kontrak = Total Harga untuk Semua Tugas dalam Kontrak