Menghitung harga pokok penjualan merupakan hal yang penting dalam manajemen keuangan suatu perusahaan. Hal ini termasuk dalam penghitungan biaya produksi sebuah barang atau jasa. Dengan mengetahui harga pokok penjualan, perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat dan memperoleh keuntungan yang optimal. Artikel ini akan membahas tentang pengertian, cara menghitung, dan contoh soal harga pokok penjualan.
Pengertian Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa sampai siap untuk dijual. Harga pokok penjualan ini meliputi bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan biaya-biaya lain yang terkait dengan produksi.
Harga pokok penjualan sangat penting untuk menentukan harga jual suatu produk. Dalam penghitungan harga jual, perusahaan harus mempertimbangkan biaya produksi, biaya administrasi, biaya pengiriman dan lain-lain. Dengan mengetahui harga pokok penjualan perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan
Ada beberapa cara untuk menghitung harga pokok penjualan, diantaranya:
Metode Persediaan
Metode persediaan adalah metode untuk menghitung harga pokok penjualan dengan cara memperkirakan persediaan barang berdasarkan harga yang telah ditentukan dahulu. Dalam metode ini, ada 2 metode yaitu :
1. Metode FIFO (First In First Out)
Metode ini menghitung harga pokok penjualan dengan mengambil persediaan awal terlebih dahulu dan mengalokasikan biaya pembelian barang yang masuk ke dalam persediaan. Sedangkan persediaan akhir diambil dari barang yang terakhir masuk ke dalam perusahaan.
Contoh :
Perusahaan mempunyai persediaan awal 100 barang dengan harga 250. Perusahaan membeli lagi 200 barang dengan harga 300.
Persediaan awal: 100 x 250 = 25.000
Pembelian: 200 x 300 = 60.000
Persediaan Akhir: (200-100) x 300 = 30.000
Harga Pokok Penjualan: (25.000 + 60.000 – 30.000) = 55.000
2. Metode LIFO (Last In First Out)
Metode ini menghitung harga pokok penjualan dengan mengambil barang terakhir yang masuk ke dalam perusahaan dan mengalokasikan biaya pembelian barang tersebut ke dalam persediaan awal. Sedangkan persediaan akhir diambil dari barang yang pertama masuk ke dalam persediaan perusahaan.
Contoh :
Perusahaan memiliki persediaan awal sebanyak 100 barang dengan harga 250. Selanjutnya, perusahaan membeli lagi 200 barang dengan harga 300.
Persediaan Awal: 100 x 250 = 25.000
Pembelian: 200 x 300 = 60.000
Persediaan Akhir: (100 x 250) + (200 – 100) x 300 = 55.000
Harga Pokok Penjualan: (25.000 + 60.000 – 55.000) = 30.000
Metode Rata-Rata
Metode ini menghitung harga pokok penjualan dengan cara mengambil rata-rata dari biaya barang yang telah dibeli sepanjang periode tertentu. Dalam metode ini, biaya pembelian barang digabungkan dan kemudian di bagi dengan jumlah barang yang masuk.
Contoh :
Perusahaan membeli barang dengan harga:
Januari: 4.000 dengan jumlah 100
Februari: 5.000 dengan jumlah 200
Maret: 6.000 dengan jumlah 150
Rata-Rata: (4.000 x 100 + 5.000 x 200 + 6.000 x 150) / (100 + 200 + 150) = 5.200
Jadi, harga pokok penjualan adalah: 5.200 x 450 = 2.340.000
Metode Direct Costing
Metode ini menghitung harga pokok penjualan dengan cara memperhitungkan biaya-biaya langsung yang terkait dengan produksi saja, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya-biaya tidak langsung seperti biaya penyusutan dan biaya administrasi tidak dihitung dalam metode ini.
Contoh :
Untuk produksi sebuah produk, perusahaan mengeluarkan biaya sebagai berikut:
Bahan baku = 50.000.000
Produksi = 20.000.000 (tenaga kerja langsung)
Biaya tidak langsung = 10.000.000 (biaya administrasi dan lain-lain)
Harga Pokok Penjualan = bahan baku + tenaga kerja langsung
= 50.000.000 + 20.000.000 = 70.000.000
Contoh Soal Harga Pokok Penjualan
Contoh Soal 1
Perusahaan Satria memiliki persediaan awal sebanyak 100 barang dengan harga 250 rupiah per barang. Perusahaan kemudian membeli lagi 200 barang dengan harga 300 rupiah per barang. Hitunglah harga pokok penjualan (HPP)!
Jawaban:
Persediaan awal: 100 x 250 = 25.000
Persediaan akhir: (200 – 100) x 300 = 30.000
HPP: (25.000 + 60.000 – 30.000) = 55.000
Contoh Soal 2
Perusahaan XYZ memiliki biaya produksi sebagai berikut:
Bahan baku = 50.000.000
Produksi = 20.000.000 (tenaga kerja langsung)
Biaya rawat = 10.000.000 (biaya administrasi dan lain-lain)
Berapa harga pokok penjualan?
Jawaban:
Harga Pokok Penjualan = bahan baku + tenaga kerja langsung
= 50.000.000 + 20.000.000 = 70.000.000
FAQ
1. Apa beda Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan?
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu barang dan belum termasuk biaya penjualan. Sedangkan Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa sampai siap untuk dijual.
2. Apa dampak jika harga pokok penjualan salah dihitung?
Jika harga pokok penjualan dihitung salah, maka perusahaan tidak dapat menentukan harga jual yang tepat. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan rugi atau tidak optimal dalam memperoleh keuntungan.