Cara Menghitung Discounted Payback Period Dengan Excel

Payback period merupakan salah satu metode dalam menghitung pengembalian modal suatu investasi. Metode ini mengacu pada waktu yang dibutuhkan suatu investasi untuk menghasilkan uang yang cukup untuk membayar kembali pengeluaran awalnya. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara menghitung payback period serta keuntungan dan kerugian dari metode ini.

Cara Menghitung Discounted Payback Period Dengan ExcelCara Menghitung Payback Period

Langkah-langkah dalam menghitung payback period adalah sebagai berikut:

  1. Identifikasi jumlah biaya awal untuk investasi, termasuk biaya pengadaan dan biaya pengoperasian awal.
  2. Hitung arus kas dari investasi pada setiap periode, berdasarkan proyeksi pendapatan dan pengeluaran selama masa investasi.
  3. Tentukan periode waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar kembali biaya awal investasi. Periode waktu tersebut merupakan payback period.

Misalnya, sebuah perusahaan membeli mesin baru senilai Rp 1.000.000. Selama lima tahun, perusahaan akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 200.000 per tahun dari mesin tersebut. Biaya operasional tahunan adalah Rp 50.000. Maka, pendapatan kumulatif dalam lima tahun adalah:

  • Tahun 1 = Rp 150.000 (pendapatan Rp 200.000 – biaya operasional Rp 50.000)
  • Tahun 2 = Rp 300.000 (Rp 150.000 + pendapatan tahun 2 – biaya operasional tahun 2)
  • Tahun 3 = Rp 450.000 (Rp 300.000 + pendapatan tahun 3 – biaya operasional tahun 3)
  • Tahun 4 = Rp 600.000 (Rp 450.000 + pendapatan tahun 4 – biaya operasional tahun 4)
  • Tahun 5 = Rp 750.000 (Rp 600.000 + pendapatan tahun 5 – biaya operasional tahun 5)
Baca Juga :  CARA CONVERT DATA ATRIBUT KE EXCEL

Pada akhir tahun keempat, total pendapatan kumulatif adalah sebesar Rp 600.000. Oleh karena itu, payback period untuk mesin tersebut adalah antara tahun keempat dan kelima, atau sekitar 4.8 tahun.

How to Calculate Payback Period in Excel? - QuickExcelPerhitungan Payback Period dengan Excel

Anda dapat menghitung payback period dengan menggunakan rumus Excel yang sederhana. Berikut adalah contoh formula Excel untuk menghitung payback period:

=-1*(NPV(A2:A12,B2:B12)/B1)

Dalam formula tersebut, A2:A12 adalah rentang sel yang berisi arus kas tahunan, B2:B12 adalah rentang sel yang berisi periode waktu, dan B1 adalah biaya awal investasi. Fungsi NPV digunakan untuk menghitung nilai sekarang bersih dari aliran kas investasi dalam periode tertentu.

Anda juga dapat menghitung payback period dengan menggunakan template Excel yang khusus dibuat untuk metode ini. Template ini umumnya dapat diunduh secara gratis dari internet.

Cara Menghitung Payback Period Dengan Excel - bintangutama69.github.ioKeuntungan dan Kerugian Menggunakan Metode Payback Period

Metode payback period memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Keuntungan utama dari metode ini adalah sederhana dan mudah dihitung. Selain itu, metode ini juga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang waktu pengembalian investasi.

Namun, metode payback period memiliki beberapa kerugian. Pertama, metode ini hanya mempertimbangkan jumlah pengembalian modal dan tidak mempertimbangkan tingkat pengembalian modal. Kedua, metode ini mengabaikan arus kas setelah periode payback period, sehingga tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang pengembalian investasi dalam jangka panjang. Ketiga, metode ini tidak mencakup nilai waktu uang.

FAQ

1. Apa saja metode pengukuran pengembalian modal lain selain payback period?

Beberapa metode pengukuran pengembalian modal lain yang umum digunakan antara lain:

  • Internal Rate of Return (IRR): tingkat pengembalian modal yang memungkinkan arus kas masuk sama dengan arus kas keluar.
  • Net Present Value (NPV): selisih antara nilai sekarang aliran kas masuk dan nilai sekarang aliran kas keluar.
  • Profitability Index (PI): rasio antara nilai sekarang arus kas masuk dan nilai sekarang arus kas keluar.
Baca Juga :  CARA MENGAMBIL NAMA TENGAH DI EXCEL

2. Apakah metode payback period cocok untuk semua jenis investasi?

Metode payback period cocok untuk investasi dengan risiko rendah dan pengembalian modal yang stabil. Metode ini kurang cocok untuk investasi yang membutuhkan waktu lebih dari lima tahun untuk mencapai break-even point atau investasi yang memiliki risiko tinggi.

Video Tutorial

Itulah pembahasan mengenai cara menghitung payback period serta keuntungan dan kerugian dari metode ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mempertimbangkan investasi dan senantiasa melakukan perhitungan dengan cermat sebelum mengambil keputusan.