Cara Menghitung Beta Saham Dengan Excel

Menghitung keuntungan dari investasi saham tentu menjadi hal yang menarik bagi para investor. Namun, selain keuntungan, ada pula risiko yang perlu diperhitungkan. Salah satu cara untuk menghitung risiko ini adalah dengan menggunakan beta saham.

Beta Saham: Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Beta saham merupakan ukuran risiko dari suatu saham, yaitu seberapa besar volatilitas saham tersebut dalam mengikuti pergerakan pasar secara umum. Beta saham berguna dalam membantu investor untuk menaksir risiko dari suatu saham dan membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Beta saham diukur dalam angka desimal, dengan beta 1 berarti saham tersebut memiliki volatilitas yang sama dengan pasar secara keseluruhan, beta di atas 1 berarti saham tersebut lebih volatil daripada pasar, dan beta di bawah 1 berarti saham tersebut kurang volatil daripada pasar.

Untuk menghitung beta saham, ada dua metode yang umum digunakan, yaitu metode kovarian dan metode regresi. Kedua metode ini memerlukan data historis harga saham dan pasar dalam jangka waktu yang sama.

Metode Kovarian

Metode kovarian melibatkan perhitungan kovarian antara harga saham dan pasar, yaitu seberapa besar hubungan antara keduanya dalam jangka waktu tersebut. Rumus untuk menghitung beta saham dengan metode kovarian adalah sebagai berikut:

Cara Menghitung Beta Saham Dengan Excel

Di mana:

  • β = beta saham
  • Cov (R_s, R_m) = kovarian antara harga saham dan pasar dalam jangka waktu tersebut
  • Var (R_m) = variansi dari harga pasar dalam jangka waktu tersebut
Baca Juga :  CARA MEMBUAT GARIS TENGAH DI EXCEL

Perhitungan kovarian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

Rumus Kovarian

Di mana:

  • Cov (R_s, R_m) = kovarian antara harga saham dan pasar dalam jangka waktu tersebut
  • R_s = return saham dalam jangka waktu tersebut
  • R_m = return pasar dalam jangka waktu tersebut
  • n = jumlah data

Sedangkan untuk menghitung variansi dari harga pasar, dapat dilakukan dengan rumus:

Rumus Variansi

Di mana:

  • Var (R_m) = variansi dari harga pasar dalam jangka waktu tersebut
  • R_m = return pasar dalam jangka waktu tersebut
  • n = jumlah data

Setelah mendapatkan nilai kovarian dan variansi, selanjutnya dapat dihitung nilai beta saham dengan rumus sebelumnya.

Metode Regresi

Metode regresi juga memerlukan data historis harga saham dan pasar dalam jangka waktu yang sama. Namun, metode ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan regresi linear, yaitu mencari hubungan linear antara harga saham dan pasar. Rumus untuk menghitung beta saham dengan metode regresi adalah sebagai berikut:

Rumus Regresi

Di mana:

  • β = beta saham
  • Cov (R_s, R_m) = kovarian antara harga saham dan pasar dalam jangka waktu tersebut
  • Var (R_m) = variansi dari harga pasar dalam jangka waktu tersebut
  • β_m = kemiringan garis regresi

Perhitungan kovarian dan variansi sama dengan metode kovarian. Sedangkan untuk menghitung kemiringan garis regresi, dapat dilakukan dengan rumus:

Rumus Kemiringan Garis Regresi

Di mana:

  • b = kemiringan garis regresi
  • Cov (R_s, R_m) = kovarian antara harga saham dan pasar dalam jangka waktu tersebut
  • Var (R_m) = variansi dari harga pasar dalam jangka waktu tersebut

Setelah mendapatkan nilai kemiringan garis regresi, selanjutnya dapat dihitung nilai beta saham dengan rumus sebelumnya.

Cara Menghitung Beta Saham dengan Excel

Bagi yang tidak ingin menghitung beta saham secara manual, dapat menggunakan fungsi COVAR sesuai dengan metode kovarian atau fungsi SLOPE dan VAR sesuai dengan metode regresi di Microsoft Excel. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Baca Juga :  CARA MEMUNCULKAN TOOLBAR DI EXCEL

Metode Kovarian

  1. Masukkan data historis harga saham dan pasar dalam dua kolom yang berbeda di Excel
  2. Hitung return saham dan pasar di kolom yang baru dengan rumus (harga akhir / harga awal – 1)
  3. Hitung kovarian antara return saham dan pasar dengan fungsi COVAR di Excel (COVAR(kisaran data return saham, kisaran data return pasar))
  4. Hitung variansi dari return pasar dengan fungsi VAR di Excel (VAR(kisaran data return pasar))
  5. Hitung beta saham dengan rumus beta = covarian / variansi

Metode Regresi

  1. Masukkan data historis harga saham dan pasar dalam dua kolom yang berbeda di Excel
  2. Hitung return saham dan pasar di kolom yang baru dengan rumus (harga akhir / harga awal – 1)
  3. Buat grafik scatter plot dengan return pasar sebagai sumbu X dan return saham sebagai sumbu Y
  4. Tambahkan trendline pada grafik dan pilih opsi “display equation on chart”
  5. Dapatkan nilai kemiringan garis regresi dari persamaan trendline
  6. Hitung beta saham dengan rumus beta = kemiringan garis regresi x variansi pasar / kovarian saham-pasar

Sekarang, investor dapat menghitung beta saham dengan mudah dan lebih cepat menggunakan Excel.

FAQ

Apa Beda Beta Saham dengan Alpha Saham?

Beta saham adalah ukuran risiko dari suatu saham, yaitu seberapa besar volatilitas saham tersebut dalam mengikuti pergerakan pasar secara umum. Sedangkan alpha saham adalah ukuran hasil investasi dari suatu saham yang tidak dapat dijelaskan oleh pergerakan pasar secara umum. Alpha saham berguna untuk mengetahui apakah suatu saham memiliki kinerja lebih baik atau lebih buruk dari pasar secara keseluruhan.

Apakah Selalu Lebih Baik Memilih Saham dengan Beta Rendah?

Tidak selalu. Meskipun saham dengan beta rendah cenderung lebih stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah, hal ini tidak berarti saham tersebut lebih menguntungkan. Saham dengan beta rendah biasanya memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah dibandingkan saham dengan beta tinggi. Oleh karena itu, investor harus mempertimbangkan baik risiko maupun potensi keuntungan sebelum memilih saham untuk diinvestasikan.

Baca Juga :  CARA MEMBUAT LULUS DAN TIDAK LULUS DI EXCEL

Dalam video ini, dijelaskan dengan detail bagaimana menghitung beta saham dengan metode kovarian di Excel. Semoga bermanfaat!