Cara Membuat Program Pajak Ppn Excel

Setiap orang pasti pernah melakukan aktivitas penghitungan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal pembayaran pajak. Pajak adalah sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai berbagai sektor penting seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lainnya. Pajak bisa dikenakan pada berbagai jenis transaksi, seperti pembelian barang dan jasa, penghasilan, aset, hingga warisan.

Cara Menghitung PPN

cara menghitung PPN

PPN atau pajak pertambahan nilai adalah pajak yang dikenakan pada penjualan barang dan jasa di Indonesia. PPN memiliki tarif 10% untuk barang dan 0% atau tidak dikenakan PPN untuk jasa (kecuali jasa konstruksi). Jika kamu ingin mengetahui harga sebelum PPN, maka kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Harga sebelum PPN = Harga setelah PPN / (1 + Tarif PPN)

Contoh:

  • Harga setelah PPN: Rp 110.000,-
  • Tarif PPN: 10%

Maka:

Harga sebelum PPN = Rp 110.000,- / (1 + 10%) = Rp 100.000,-

Artinya, harga barang tersebut sebelum dikenakan PPN adalah Rp 100.000,-. Kamu bisa mencoba menggunakan rumus di atas untuk menghitung harga barang maupun jasa sebelum dikenakan PPN.

Rumus Cara Menghitung PPN 11 Persen di Excel Disertai Contoh

rumus cara menghitung PPN di excel

Jika kamu sedang bekerja dengan program Microsoft Excel, maka kamu bisa menggunakan rumus berikut untuk menghitung PPN:

PPN = Harga * (Tarif PPN / 100)

Total harga setelah PPN = Harga + PPN

Contoh:

  • Harga: Rp 75.000,-
  • Tarif PPN: 11%

Maka:

PPN = Rp 75.000,- * (11%/100) = Rp 8.250,-

Baca Juga :  Cara Membuat Judul Diagram Di Excel

Total harga setelah PPN = Rp 75.000,- + Rp 8.250,- = Rp 83.250,-

Artinya, jika kamu membeli barang dengan harga Rp 75.000,- dan dikenakan PPN 11%, maka kamu harus membayarkan total Rp 83.250,-. Kamu juga bisa menggunakan rumus ini untuk menghitung PPN pada transaksi lainnya.

Nota Elektronik Pajak Sebagai Dasar Pembuatan Faktur Pajak

faktur pajak

Setelah melakukan transaksi dan membayar pajak, penting untuk memiliki bukti pembayaran dalam bentuk faktur pajak. Faktur pajak berisi informasi mengenai transaksi yang dilakukan, seperti nama pembeli, alamat, tanggal transaksi, besaran pajak, dan lainnya. Faktur pajak dapat digunakan sebagai dasar pembuatan laporan keuangan dan pelaporan pajak. Untuk mencetak faktur pajak, kamu harus terlebih dahulu memiliki Nota Elektronik Pajak (NEP).

NEP adalah dokumen elektronik yang berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak bagi pemungut/penerima pajak. NEP dapat dicetak melalui sistem e-Faktur setelah pemungut/penerima pajak melakukan proses pemungutan atau penyetoran pajak melalui sistem e-Billing atau e-Samsat.

Langkah-langkah mencetak faktur pajak melalui NEP adalah sebagai berikut:

  1. Login ke sistem e-Faktur di https://efaktur.pajak.go.id/
  2. Pilih menu “Cetak Faktur” dan masukkan Nomor Faktur Pajak (NFP) yang ingin dicetak.
  3. Klik “Cetak” dan faktur pajak akan terunduh dalam format PDF.

Pastikan nomor faktur pajak yang kamu masukkan benar dan sesuai dengan transaksi yang dilakukan. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam mencetak faktur pajak, karena hal ini dapat berdampak pada pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan pajak.

Cara Menghitung Pajak PPh 21 dengan Rumus Excel

cara menghitung pajak PPh 21 dengan excel

Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan yang diterima oleh wajib pajak. PPh terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah PPh Pasal 21 atau PPh 21. PPh 21 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan dari hubungan kerja, seperti gaji, tunjangan, bonus, dan lainnya. Tarif PPh 21 disesuaikan dengan besaran penghasilan dan ditetapkan oleh pemerintah dalam undang-undang pajak.

Baca Juga :  cara membuat link dengan excel Hyperlink settingan tekan biarkan define

Jika kamu ingin menghitung besaran PPh 21 dengan cepat dan mudah, kamu bisa menggunakan rumus di Excel. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Buka aplikasi Microsoft Excel dan buat tabel dengan kolom-kolom berikut: Nama karyawan, Gaji bulanan, Tunjangan bulanan, PPh 21.
  2. Isi data karyawan, gaji bulanan, dan tunjangan bulanan.
  3. Gunakan rumus IF untuk menghitung besaran PPh 21. Rumus IF berfungsi untuk menentukan kondisi tertentu. Kamu bisa menggunakan rumus IF dengan parameter sebagai berikut:

IF(Penghasilan Karyawan <= Batas Bawah Pajak, Penghasilan Karyawan * Tarif PPh 21, (Penghasilan Karyawan - Batas Bawah Pajak) * Tarif PPh 21)

Contoh:

  • Nama karyawan: Budi
  • Gaji bulanan: Rp 10.000.000,-
  • Tunjangan bulanan: Rp 2.000.000,-

Maka:

Penghasilan Karyawan = Gaji bulanan + Tunjangan bulanan = Rp 12.000.000,-

Batas Bawah Pajak = Rp 5.000.000,-

Tarif PPh 21 = 5%

Sehingga:

IF(Penghasilan Karyawan <= Batas Bawah Pajak, Penghasilan Karyawan * Tarif PPh 21, (Penghasilan Karyawan - Batas Bawah Pajak) * Tarif PPh 21) = IF(Rp 12.000.000,- <= Rp 5.000.000,-, Rp 12.000.000,- * 5%, (Rp 12.000.000,- - Rp 5.000.000,-) * 5%) = Rp 350.000,-

Artinya, besaran PPh 21 yang harus dibayar oleh karyawan Budi adalah Rp 350.000,-. Kamu bisa menggunakan rumus di atas untuk menghitung besaran PPh 21 pada karyawan lainnya.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang mungkin sering diajukan mengenai pajak:

1. Apa saja jenis-jenis pajak di Indonesia?

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis pajak, antara lain:

  • Pajak Penghasilan (PPh)
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
  • Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
  • Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
  • Pajak Bea Materai
  • Pajak Hotel
  • Pajak Restoran

Pajak tersebut dikenakan pada berbagai jenis transaksi, seperti pembelian barang dan jasa, penghasilan, aset, hingga warisan.

2. Apa pentingnya membayar pajak?

Membayar pajak sangat penting karena pajak merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai berbagai sektor penting seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lainnya. Selain itu, membayar pajak juga merupakan kewajiban bagi setiap warga negara dan badan usaha. Jika tidak membayar pajak, akan ada sanksi berupa denda atau bahkan tindakan hukum. Oleh karena itu, perlu menjaga ketaatan terhadap peraturan pajak dan membayar pajak secara tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca Juga :  Cara Membuat Grafik Line Di Excel Dengan Data Yang Berbeda

Video Tutorial Pajak