Pajak merupakan salah satu bentuk kontribusi bagi masyarakat dalam rangka membangun negara. Ada banyak jenis pajak yang harus dibayarkan oleh warga negara, salah satunya adalah Pajak Penghasilan (PPh). PPh dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya PPh pasal 21, PPh pasal 22, dan PPh pasal 25. Nah, pada kesempatan kali ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai PPh pasal 21, cara menghitungnya, serta aturan terbaru yang harus diketahui oleh para pembayar pajak.
Cara Menghitung PPh 21
PPh pasal 21 merupakan yang paling banyak dibayar oleh karyawan yang bekerja di perusahaan atau instansi pemerintah. Berikut adalah cara menghitung PPh 21 :
- Hitung total gaji bruto (gaji sebelum potongan pajak) yang diterima selama setahun. Misalnya, kamu mendapatkan gaji sebesar Rp. 10 juta per bulan, maka gaji bruto setahunmu adalah 10 juta x 12 bulan = Rp. 120 juta.
- Hitung ptkp (penghasilan tidak kena pajak). Ptkp adalah jumah penghasilan yang tidak dikenakan pajak karena sudah diatur oleh pemerintah. Pada tahun 2022, ptkp untuk karyawan belum menikah adalah Rp. 54 juta per tahunnya. Sedangkan bagi yang sudah menikah dengan tanggungan, terdapat tambahan ptkp sebesar Rp. 4,5 juta per tanggungan. Misalnya kamu belum menikah, maka ptkp-mu adalah Rp. 54 juta.
- Hitung taxable income (penghasilan kena pajak) dengan cara mengurangi gaji bruto dengan ptkp. Contohnya, taxable income kamu adalah Rp. 120 juta – Rp. 54 juta = Rp. 66 juta.
- Hitung tarif PPh 21 pada taxable income kamu. Tarif PPh 21 pada tahun 2022 adalah sebagai berikut :
Taxable Income | Tarif PPh 21 |
---|---|
Rp 0 – Rp 50 juta | 5% |
Rp 50 juta – Rp 250 juta | 15% |
Above Rp 250 juta | 25% |
Jika taxable income-mu adalah Rp. 66 juta, maka kamu harus membayar PPh sebesar:
- Rp. 2,5 juta untuk Rp. 50 juta pertama dengan tarif 5%
- Rp. 8,25 juta untuk Rp. 16 juta sisa dengan tarif 15%
Total PPh 21 yang harus kamu bayar adalah:
2,5 juta + 8,25 juta = Rp. 10,75 juta
Aturan Terbaru PPh 21
Tahun 2022 membawa beberapa perubahan aturan dalam menjalankan kewajiban PPh 21. Berikut adalah beberapa perubahan tersebut:
- Penerapan Pemotongan PPh 21 atas pembayaran Penghasilan sehubungan dengan Penghentian Kegiatan Usaha secara Paksa yang dilakukan oleh Pengusaha yang terdaftar atau pemilik usaha yang tidak terdaftar namun telah terdaftar sebagai Wajib Pajak. Pemotongan PPh 21 harus dilakukan oleh Rekanan atas pembayaran Penghasilan sehubungan dengan Penghentian Kegiatan Usaha secara Paksa yang dilakukan oleh Pengusaha sebesar 2,5% dari bruto pembayaran. PPh 21 yang dipotong harus dipungut dan disetor ke Kas Negara paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah terminasi hubungan kerja diumumkan.
- Perubahan bentuk laporan Surat Pemberitahuan (SPT) PPh 21 hingga dirubah menjadi SPT Masa PPh 21.
- Perubahan ketentuan tarif PPh 21 pada Peraturan Pemerintah nomor 31 Tahun 2021, yang ditetapkan pada 12 Mei 2021, yang menunjukkan ketentuan Tarif PPh yang baru mulai tanggal 1 Januari 2022.
- Penyesuaian batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sesuai dengan Penyesuaian Ketentuan Pajak Penghasilan dalam rangka Pengaturan Pajak Pertumbuhan Ekonomi dan Pengurangan Kemiskinan.
- Komitmen pajak digunakan dalam pengajuan atau perpanjangan Cuti Kerja dengan Alasan Kepentingan Pribadi dan Izin Belajar bagi Pegawai, diharuskan menyertakan bukti komitmen Pajak PPh 21 selama 3 (tiga) bulan terakhir.
- Perubahan jangka waktu yang diberikan bagi Pemeriksa / Pemeriksa Khusus untuk penyelesaian pemeriksaan khusus atau perpajakan, dengan perpanjangan dari 3 bulan menjadi selama tahun berjalan.
FAQ Tentang PPh 21
1. Kapan bulan terakhir untuk membayar PPh 21?
Bulan terakhir untuk membayar PPh 21 adalah tanggal 15 setiap bulannya. Jika kamu membayar lewat dari tanggal tersebut, maka akan dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan.
2. Apa aja keuntungan dari membayar PPh 21 secara tepat waktu dan benar?
Berikut adalah beberapa keuntungan dari membayar PPh 21 secara tepat waktu dan benar:
- Terhindar dari sanksi administrasi dan denda
- Tetap memenuhi kewajiban sebagai warga negara yang baik
- Mendapatkan hak negara seperti pelayanan publik dan subsidi pemerintah
Video Perhitungan PPh 21 dengan Excel
Simak video tutorial mengenai perhitungan PPh 21 dengan menggunakan Excel berikut ini:
Kesimpulan
PPh pasal 21 merupakan pajak penghasilan yang paling banyak dibayar oleh karyawan. Cara menghitung PPh 21 cukup sederhana, yakni dengan mengurangi gaji bruto dengan ptkp, lalu mengkalikan sisa dengan tarif PPh 21. Tahun 2022 membawa beberapa perubahan aturan terkait PPh 21, seperti perubahan tarif, penyesuaian ptkp, dan komitmen pajak untuk cuti kerja. Penting untuk membayar PPh 21 secara tepat waktu dan benar, sehingga terhindar dari sanksi administrasi dan mendapatkan hak negara yang seharusnya.