Interval di Excel merupakan salah satu fitur yang sangat berguna untuk analisis data. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat interval di Excel serta trik-triknya. Selain itu, kita juga akan membahas cara membuat grafik di Excel serta pembuatan tabel distribusi frekuensi.
Gambar 1 – Cara Membuat Interval di Excel
Interval adalah rentang data yang dikategorikan ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Cara membuat interval di Excel sangat mudah, berikut adalah langkah-langkahnya:
- Buatlah kolom data yang akan dikelompokkan ke dalam interval.
- Pilih kolom data tersebut.
- Klik menu Data pada menu utama.
- Pilih menu Group.
- Pilih opsi Group data dalam kelompok.
- Masukkan angka yang akan digunakan sebagai basis untuk membentuk kelompok. Misalnya, jika menggunakan basis 10, maka Excel akan membentuk kelompok yang hasil pembagiannya dengan 10 adalah bulat.
- Klik OK.
Selain itu, ada juga cara membuat interval di Excel menggunakan rumus. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
=FLOOR(data,batas bawah) &"- "&CEILING(data,batas atas)
Dimana:
- data adalah sel yang akan dibuat interval-nya.
- batas bawah adalah batas bawah interval.
- batas atas adalah batas atas interval.
Contohnya, untuk membuat interval dari suatu data dengan batas bawah 0 dan batas atas 100 dengan basis 10, maka rumus yang digunakan adalah:
=FLOOR(data,0) &"- "&CEILING(data,100)
Gambar 2 – Cara Membuat Grafik di Excel
Grafik adalah salah satu bentuk visualisasi data yang sangat berguna dalam analisis data. Excel menyediakan banyak jenis grafik yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah langkah-langkah membuat grafik di Excel:
- Pilih kolom data yang akan digunakan dalam grafik.
- Klik menu Insert pada menu utama.
- Pilih jenis grafik yang akan digunakan.
- Atur tampilan grafik sesuai kebutuhan dengan menambahkan label, mengubah warna garis/gambar, dan sebagainya.
- Klik OK.
Untuk memodifikasi tampilan grafik, kita dapat mengakses menu Chart Tools yang muncul ketika grafik dipilih. Dalam menu tersebut, terdapat banyak opsi yang dapat digunakan untuk memodifikasi tampilan grafik.
Selain itu, Excel juga menyediakan fitur SmartArt untuk membuat grafik yang lebih kompleks seperti diagram Venn dan organisasi chart. Caranya sangat mudah, yaitu:
- Pilih data yang akan digunakan dalam SmartArt.
- Klik menu Insert pada menu utama.
- Pilih jenis SmartArt yang akan digunakan.
- Atur tampilan SmartArt sesuai kebutuhan dengan mengubah ukuran, mengganti warna, dan sebagainya.
- Klik OK.
Gambar 3 – Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi adalah suatu bentuk tabel yang menunjukkan jumlah atau frekuensi kemunculan data dalam bentuk kelompok atau interval. Tabel ini sangat berguna dalam mengorganisir data yang bersifat kuantitatif. Berikut adalah langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi:
- Buatlah kolom data yang akan dikelompokkan ke dalam interval.
- Pilih sel pada tabel hasilnya.
- Ketikkan formula =FREQUENCY(data,interval) di sel tersebut.
- Aktifkan fitur array pada rumus tersebut.
- Tekan tombol Ctrl+Shift+Enter.
- Hasilnya akan muncul di sel-sel yang dipilih.
Contohnya, untuk membuat tabel distribusi frekuensi dari data yang berada pada kolom A1:A20 dengan interval 10, maka rumus yang digunakan adalah =FREQUENCY(A1:A20,0,10,20,30,40,50,60,70,80,90,100).
FAQ
Pertanyaan 1: Apa kegunaan interval dalam analisis data?
Jawaban: Interval berfungsi untuk mengelompokkan data yang berada dalam suatu rentang tertentu. Dengan mengelompokkan data, maka akan lebih mudah untuk membuat kesimpulan dan mengambil keputusan berdasarkan data tersebut.
Pertanyaan 2: Apa perbedaan antara grafik dan SmartArt?
Jawaban: Grafik merupakan bentuk visualisasi data yang sederhana dan mengikuti standar yang sudah dikenal secara luas. Sedangkan SmartArt adalah bentuk visualisasi data yang lebih kompleks dan dapat mengekspresikan hubungan antara data dengan lebih jelas.