Sebagai seorang peneliti atau pengguna data, tentu saja kita harus memahami konsep dasar statistika seperti skewness dan kurtosis. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat skewness dan kurtosis di Microsoft Excel serta membuat diagram Pareto menggunakan Excel.
Pertama-tama, mari kita bahas skewness. Skewness mengukur seberapa setimpalnya distribusi data. Distribusi simetris memiliki tiga skor skewness yang sama dengan nol. Distribusi negatif memiliki skor skewness negatif yang lebih tinggi, sedangkan distribusi positif memiliki skor skewness positif yang lebih tinggi.
Untuk membuat skewness di Excel, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Pertama, masukkan data yang ingin dihitung skewness di kolom Excel yang berbeda. Misalnya, data kita adalah 1, 2, 3, 4, 5
2. Selanjutnya, masukkan rumus skewness dengan mengetik “=SKEW.P (seluruh kolom data)” di sel Excel terpisah, seperti gambar di bawah ini:
[img src=”https://i2.wp.com/www.researchgate.net/profile/Mohamad_Alkadry/publication/298971681/figure/tbl1/AS:668910873493504@1536492188040/Calculation-of-Z-Scores-for-Skewness-and-Kurtosis.png” alt=”Skewness”]3. Tekan tombol enter dan Anda akan mendapatkan hasil skor skewness untuk data yang dimasukkan.
Sekarang, mari kita bahas tentang kurtosis. Kurtosis mengukur infleksi dalam distribusi data. Distribusi normal memiliki skor kurtosis yang sama dengan nol. Distribusi dengan kurva lebih tajam memiliki skor kurtosis lebih tinggi daripada distribusi normal. Distribusi dengan kurva yang lebih lembut memiliki skor kurtosis yang lebih rendah daripada distribusi normal.
Untuk membuat kurtosis di Excel, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Seperti dalam skewness, pertama-tama masukkan data yang ingin dihitung kurtosis di kolom Excel yang berbeda
2. Selanjutnya, masukkan rumus kurtosis dengan mengetik “=KURT.P (seluruh kolom data)” di sel Excel terpisah, seperti gambar di bawah ini:
[img src=”https://i2.wp.com/image.slidesharecdn.com/presentasistatistikakelompok62-121009112520-phpapp02/95/standard-score-skewness-kurtosis-12-728.jpg?cb=1349782088″ alt=”Kurtosis”]3. Tekan tombol enter dan Anda akan mendapatkan hasil skor kurtosis untuk data yang dimasukkan.
Sekarang, mari kita bahas cara membuat diagram Pareto di Excel. Diagram Pareto adalah bentuk grafik yang menampilkan kontribusi relatif berbagai item terhadap keseluruhan. Ini sering digunakan dalam manajemen kualitas dan analisis data untuk membedakan antara argumen yang dominan dan kurang penting.
Untuk membuat diagram Pareto di Excel, langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Pertama-tama, masukkan data yang ingin dimasukkan ke dalam tabel, seperti gambar di bawah ini:
[img src=”https://cdn.surgatekno.com/2020/11/Pareto-Chart-Sudah-Selesai-Cara-Membuat-Pareto-Chart-di-Excel.jpg” alt=”Diagram Pareto”]2. Kemudian, pilih sel data yang ingin dijadikan diagram Pareto dan pilih “Insert” di menu navigasi.
3. Pilih “Insert Column Chart” seperti yang tampak pada gambar di bawah. Kemudian, klik kanan pada bar dan pilih “Change Chart Type” untuk mengatur jenis grafik.
4. Kemudian, pada menu “Change Chart Type,” pilih “Combo” seperti yang terlihat pada gambar di bawah dan klik “OK.”
5. Setelah itu, pastikan bahwa kolom untuk frekuensi relatif akumulatif ditandai pada grafik yang dibentuk yang tampak pada gambar di bawah. Klik kanan pada grafik untuk membuka menu dan pilih “Format Data Series.”
6. Pada tampilan “Format Data Series,” klik “Secondary Axis” untuk frekuensi relatif kumulatif. Ubah kisaran minimum dan maksimum pada sumbu kanan dan putar label sumbu kanan. Akhirnya, ubah skala sumbu kanan menjadi persentase.
7. Terakhir, tambahkan label sumbu, judul diagram Pareto, dan judul sumbu dengan mengklik kanan pada bagian relevan dan memilih “Add Labels.”
Sekarang Anda sudah belajar cara membuat skewness, kurtosis, dan diagram Pareto di Excel. Untuk melengkapi artikel ini, berikut adalah dua pertanyaan umum yang mungkin muncul tentang skewness dan kurtosis:
FAQ:
1. Apa artinya jika distribusi data memiliki skor skewness yang negatif?
Jawab: Jika distribusi data memiliki skor skewness negatif, maka distribusi tersebut condong ke kiri. Dalam hal ini, nilai median dan moda akan lebih tinggi daripada rata-rata.
2. Apa artinya jika distribusi data memiliki skor kurtosis yang lebih tinggi daripada distribusi normal?
Jawab: Jika distribusi data memiliki skor kurtosis yang lebih tinggi daripada distribusi normal, maka distribusi tersebut lebih condong pada nilai-nilai ekstrim. Ini berarti bahwa distribusi tersebut memiliki kurva yang lebih tajam daripada distribusi normal.
Kemudian, berikut adalah video yang menjelaskan tentang skewness dan kurtosis secara sederhana:
Sekarang, Anda telah belajar cara membuat skewness, kurtosis, dan diagram Pareto di Excel, serta jawaban atas dua pertanyaan yang umum dihadapi tentang skewness dan kurtosis. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari konsep dasar statistika dan aplikasinya dalam Microsoft Excel.