CARA MEMBUAT GRAFIK BARBER JOHNSON DI EXCEL

Cara Membuat Grafik Barber Johnson Di Excel – Dehaliyah

Excel adalah salah satu aplikasi pengolah data yang paling banyak digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia. Salah satu fitur di Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik yang memungkinkan kita untuk dengan mudah menganalisis data yang kita miliki. Salah satu jenis grafik yang bisa dibuat adalah grafik Barber Johnson, yang membantu kita menampilkan data dalam jumlah besar dengan cara yang mudah dipahami. Di artikel ini, saya akan membahas cara membuat grafik Barber Johnson di Excel.

Langkah 1: Siapkan data Anda

Sebelum memulai membuat grafik Barber Johnson di Excel, pastikan Anda memiliki data yang siap untuk dianalisis. Anda bisa menggunakan data apa saja, asalkan data tersebut teratur dan bisa dengan mudah dipahami. Dalam contoh saya, saya akan menggunakan data penjualan beberapa produk di beberapa wilayah.

“`
Wilayah Produk1 Produk2 Produk3 Produk4

A 10 20 30 40
B 20 30 40 50
C 30 40 50 60
D 40 50 60 70
“`

Data di atas merupakan data penjualan beberapa produk di beberapa wilayah yang akan saya gunakan sebagai contoh. Data ini terdiri dari empat wilayah dan empat jenis produk. Setiap sel di dalam tabel menunjukkan jumlah penjualan produk tertentu di wilayah tertentu.

Langkah 2: Buat rangkaian data Barber Johnson

Setelah Anda memiliki data Anda, selanjutnya buat rangkaian data Barber Johnson. Rangkaian data ini terdiri dari dua kolom. Kolom pertama menunjukkan persentase dari total penjualan, sedangkan kolom kedua menunjukkan persentase akumulatif dari total penjualan. Total penjualan dihitung dengan menjumlahkan jumlah penjualan di seluruh wilayah atau produk.

Untuk membuat rangkaian data Barber Johnson, ikuti langkah-langkah berikut:

– Buat judul “Barber Johnson Chart”.
– Tambahkan dua kolom, column A untuk persentase penjualan, column B untuk persentase akumulatif.
– Isi column A dengan formula =jumlah(jumlah_penjualan_produk)/jumlah(jumlah_penjualan_total) untuk setiap produk. Di sini kita menghitung persentase penjualan setiap produk dengan membagi jumlah penjualan produk dengan jumlah penjualan total.
– Isi column B dengan formula =jumlah(A$2:A2) untuk produk pertama, dan salin formula ke produk yang lain.

Baca Juga :  CARA MEMBUAT STEMPEL DI EXCEL

Setelah mengeksekusi formula tersebut, Anda akan memiliki rangkaian data Barber Johnson yang terlihat seperti di bawah ini:

“`
Persentase Penjualan Persentase Akumulatif

0.05 0.05
0.10 0.15
0.15 0.30
0.20 0.50
0.20 0.70
0.15 0.85
0.05 0.90
“`

Langkah 3: Buat grafik Barber Johnson

Setelah memiliki rangkaian data Barber Johnson, langkah berikutnya adalah membuat grafik. Ada beberapa tahap yang harus Anda lakukan:

– Pilih kolom data Barber Johnson.
– Buka tab “Insert” dan pilih grafik garis dan kolom gabungan.
– Pilih tipe data yang cocok. Dalam contoh saya, saya memilih “Marker with downward trend line”.
– Grafik Barber Johnson akan otomatis dihasilkan. Anda bisa menyesuaikan tampilannya seperti mengganti warna, menambahkan label, menambahkan sumbu. Dan grafik Barber Johnson Anda akan terlihat seperti gambar di bawah ini.

![grafik barber johnson](https://i2.wp.com/i.ytimg.com/vi/6IKGEOZiO6s/maxresdefault.jpg”grafik barber johnson”)

FAQ:

Pertanyaan 1: Apa keuntungan menggunakan grafik Barber Johnson?

Jawaban: Grafik Barber Johnson adalah alat yang berguna untuk menganalisis data yang rumit dan besar. Grafik ini memungkinkan kita untuk memvisualisasikan data secara lebih jelas dan mudah dimengerti. Grafik Barber Johnson dapat mengungkapkan tren dalam data yang sulit dilihat jika hanya dilihat dalam bentuk tabel atau grafik yang lain.

Pertanyaan 2: Apa perbedaan antara grafik barber johnson dan grafik lainnya?

Jawaban: Grafik Barber Johnson adalah grafik yang memperlihatkan persentase kumulatif dari data pada sumbu vertikal. Grafik ini mengungkapkan bagaimana tiap baris data memberikan kontribusi pada total kumulatif atau perpindahan di dalam atribut data yang digambarkan. Sementara itu, grafik line dan kolom tradisional hanya menunjukkan perubahan nilai di sepanjang sumbu horizontal. Jadi, grafik Barber Johnson dapat memberikan perspektif yang berbeda dan lebih lengkap terhadap data.

Baca Juga :  Cara Menghitung Jumlah Kata Tertentu Di Excel

Cara Membuat Grafik – Delinewstv

Grafik adalah salah satu cara terbaik untuk memvisualisasikan data dan menganalisis informasi. Dalam Microsoft Excel, kita bisa membuat grafik dengan cepat dan mudah. Grafik bisa dibuat untuk hampir semua jenis data numerik, dan dapat digunakan untuk analisis statistik, pemodelan tren, atau analisis kualitatif. Artikel ini akan membahas tentang cara membuat grafik di Excel, beberapa jenis grafik yang tersedia, dan bagaimana menggunakan grafik untuk menganalisis data.

Cara Membuat Grafik di Excel

Cara membuat grafik di Excel sangatlah mudah. Caranya adalah sebagai berikut:

– Siapkan data yang akan digunakan untuk grafik. Data tersebut dapat dikelompokkan dan disusun dalam bentuk tabel.
– Pilih data tersebut dengan menyorot atau klik pada sel-sel untuk digunakan pada grafik.
– Pilih jenis grafik yang kamu inginkan melalui tab Insert di Excel.
– Atur format grafik. Kamu dapat mengubah warna yang digunakan, tata letak data dan label, memilih jenis sumbu, dan lain-lain.

Beberapa jenis Grafik yang Sering Digunakan

1. Grafik Batang (Bar Chart)

Grafik batang (Bar Chart) adalah jenis grafik diagram batang yang berguna untuk menampilkan perbandingan antara kategori dan data numerik. Grafik ini menampilkan bar vertikal atau horizontal yang panjangnya sebanding dengan data numerik yang digunakan. Grafik ini juga bisa menampilkan rincian dalam suatu kategori.

2. Grafik Garis (Line Chart)

Grafik garis (Line Chart) adalah jenis grafik yang terdiri dari garis horizontal atau vertikal yang terhubung dan mewakili data secara berkelanjutan. Grafik ini sangat berguna untuk menunjukkan tren atau hubungan antara dua variabel atau lebih.

3. Grafik Lingkaran (Pie Chart)

Grafik lingkaran (Pie Chart) adalah jenis grafik yang menunjukkan persentase komposisi data. Grafik ini terlihat seperti lingkaran bulat yang dibagi menjadi beberapa bagian, setiap bagian sudah diberi label atas nama kategori yang muncul di legenda grafik.

Baca Juga :  Cara Membuat Portofolio Saham Excel Day Trader

4. Grafik X-Y (Scatter Chart)

Grafik X-Y (Scatter Chart) adalah grafik yang menggunakan sumbu X dan sumbu Y untuk menampilkan hubungan antara dua variabel numerik. Grafik ini berguna untuk menunjukkan hubungan antara satu set data pada sumbu X terhadap set data lain pada sumbu Y.

Cara Menggunakan Grafik untuk Menganalisis Data

Grafik dapat membantu kita untuk menganalisis dan memahami data dengan cara yang lebih baik dan lebih efektif. Beberapa cara menggunakan grafik untuk menganalisis data adalah dengan:

– Menggunakan grafik untuk membantu melihat pola dan tren dari data yang disajikan.
– Menggunakan grafik untuk memperlihatkan kaitan antara dua variabel atau lebih.
– Menggunakan grafik untuk mendeteksi perbedaan signifikan antara nilai data.

Dalam kesimpulan, Microsoft Excel menyediakan sejumlah jenis grafik yang berbeda, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu kelebihan grafik adalah bahwa grafik akan membantu kita untuk lebih memahami data dengan cara yang lebih baik dan lebih efektif. Jenis grafik yang digunakan harus dipilih dengan hati-hati sesuai dengan jenis data yang kita miliki. Dalam membuat grafik, pastikan Anda memilih jenis grafik yang tepat dan sesuai dengan tujuan Anda.

FAQ:

Pertanyaan 1: Apa manfaat menggunakan grafik?

Jawaban: Grafik sangat penting dalam mengolah data karena dapat membantu kita memvisualisasikan dan memahami data yang kita miliki dengan lebih baik dan lebih cepat.

Pertanyaan 2: Apa yang harus dipertimbangkan saat memilih jenis grafik?

Jawaban: Saat memilih jenis grafik, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan salah satunya adalah tipe data yang ingin ditampilkan. Misalnya, jika data yang ingin ditampilkan adalah data kualitatif, maka grafik yang cocok adalah grafik lingkaran. Sedangkan jika data yang ingin ditampilkan adalah data kuantitatif, maka grafik yang cocok adalah grafik batang atau garis. Selain itu, jumlah data yang ingin ditampilkan dan tujuan dari grafik juga harus dipertimbangkan.