Apakah Anda pernah merasa bingung dalam mengolah data yang terlalu banyak? Jangan khawatir, karena dalam artikel ini kami akan membahas mengenai cara memproses data berkelompok dengan menggunakan distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah suatu bentuk organisasi data yang sering digunakan dalam statistik. Pembagian data menjadi kelompok dapat membantu kita dalam memperoleh informasi yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan.
Menentukan Frekuensi Interval Kelas Data Berkelompok
Tahapan pertama dalam pembuatan distribusi frekuensi adalah menentukan frekuensi interval kelas data berkelompok. Frekuensi interval kelas adalah rentang nilai dari setiap kelompok data. Dalam menentukan frekuensi interval kelas, Anda harus memperhatikan beberapa hal:
- Jumlah interval yang dibuat sebaiknya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Intinya, interval yang dibuat haruslah representatif dalam menggambarkan data yang ada.
- Panjang interval tidak boleh sama, karena hal ini dapat menyebabkan data menjadi salah tafsir. Panjang interval sebaiknya dibuat sebanding dengan jumlah data yang dimiliki.
Berikut ini adalah contoh dalam menentukan frekuensi interval kelas:
- Data mentah: 12, 14, 15, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 34, 36, 38, 42, 46, 50, 52, 53, 56
- Jumlah data: 25
- Cari rentang data: 56 – 12 = 44
- Tentukan jumlah kelas yang ingin dibuat. Dalam contoh ini, kita akan membuat 5 kelas
- Cari panjang interval: 44 / 5 = 8.8. Kita bulatkan ke angka 10
- Memulai kelas pertama dari rentang data pertama (12) dan menambahkannya dengan panjang interval hingga mencapai kelas ke-5:
Kelas | Interval | Frekuensi |
---|---|---|
1 | 12 – 21 | 8 |
2 | 22 – 31 | 4 |
3 | 32 – 41 | 7 |
4 | 42 – 51 | 3 |
5 | 52 – 61 | 3 |
Dari tabel di atas, kita bisa melihat bahwa nilai frekuensi tertinggi berada pada kelas pertama (12-21), yaitu sebanyak 8 kali.
Cara Menentukan Batas Kelas / Distribusi Frekuensi 1 / Bilangan Dasar
Setelah menentukan frekuensi interval kelas, selanjutnya adalah menentukan batas kelas atau distribusi frekuensi 1 atau bilangan dasar. Batas kelas ini berguna untuk membantu dalam menentukan ketepatan jumlah data per interval kelas. Dalam menentukan batas kelas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Batas kelas yang dipilih harus berada di antara nilai terkecil dan terbesar dari data.
- Batas kelas yang dipilih harus sama dengan atau minimal lebih besar daripada selisih antara dua frekuensi interval kelas terbesar.
Berikut adalah langkah-langkah dalam menentukan batas kelas:
- Data mentah: 45, 67, 89, 23, 12, 56, 78, 91, 12, 45
- Cari rangenya (nilai terbesar – nilai terkecil): 91 – 12 = 79
- Jumlah interval kelas yang akan dibuat: 4
- Cari panjang interval (range / jumlah interval): 79 / 4 = 19.75. Bulatkan menjadi 20
- Tentukan batas bawah kelas 1: nilai terkecil dalam data atau bilangan genap setelah nilai terkecil dalam data. Dalam contoh ini, batas bawah kelas 1 adalah 12.
- Tentukan batas atas kelas 4: nilai terbesar dalam data atau bilangan ganjil setelah nilai terbesar dalam data. Dalam contoh ini, batas atas kelas 4 adalah 91.
- Hitung nilai selisih antara dua frekuensi interval kelas terbesar: 78 – 45 = 33
- Tentukan batas atas kelas 1: batas atas kelas 1 adalah batas bawah kelas 2 dikurangi dengan 1. Dalam contoh ini, batas atas kelas 1 adalah 31.
- Tentukan batas bawah kelas 4: batas bawah kelas 4 adalah batas atas kelas 3 ditambah 1. Dalam contoh ini, batas bawah kelas 4 adalah 79.
- Setelah menentukan batas kelas, selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi:
Kelas | Batas Bawah | Batas Atas | Frekuensi |
---|---|---|---|
1 | 12 | 31 | 3 |
2 | 32 | 51 | 2 |
3 | 52 | 71 | 2 |
4 | 72 | 91 | 3 |
Setelah kita memahami cara menentukan frekuensi interval kelas dan batas kelas, selanjutnya adalah mengolah data dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi yang telah kita buat. Dari tabel distribusi frekuensi, kita dapat menghitung frekuensi tiap kelas, persentase, dan frekuensi kumulatif.
Cara Membuat Kelas Interval Di Excel
Excel adalah salah satu program yang sering digunakan dalam pengolahan data. Dalam Excel, kita bisa dengan mudah membuat tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan PivotTable. Berikut adalah cara membuat kelas interval di Excel:
- Buka program Excel, lalu masukkan data yang ingin diolah.
- Pilih data, lalu klik Insert dan pilih PivotTable.
- Pada kotak dialog, pastikan bahwa range yang ingin dipakai telah terdeteksi. Klik OK.
- Pada kolom Field, pilih kolom yang berisi data yang ingin dihitung frekuensinya dan seret ke daerah “Row Labels”.
- Pada kolom Field, pilih kembali kolom yang sama dan seret ke daerah “Values”.
- Klik pada nama kolom yang baru saja dipindahkan, lalu pilih Value Field Settings.
- Ubah summarization menjadi Count, lalu klik OK.
- Klik kanan pada nama kolom, lalu pilih Field Settings.
- Pada daerah “Custom Name”, tentukan nama kelas interval yang ingin Anda gunakan. Klik OK.
- Setelah itu, Anda akan mendapatkan tabel distribusi frekuensi yang telah jadi. Anda juga bisa menambahkan kolom untuk menghitung frekuensi kumulatif dan persentase.
Cara Mencari Frekuensi di Excel
Jika Anda ingin mencari frekuensi suatu nilai di Excel, maka Anda bisa menggunakan rumus COUNTIF. COUNTIF berfungsi untuk menghitung jumlah sel yang memenuhi kriteria tertentu. Berikut adalah contoh penggunaan rumus COUNTIF:
- Data mentah: 12, 14, 15, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 34, 36, 38, 42, 46, 50, 52, 53, 56
- Untuk menghitung frekuensi nilai 15, gunakan rumus =COUNTIF(A1:A25,15). A1:A25 adalah rentang data yang hendak kita olah dan 15 adalah nilai yang ingin kita cari frekuensinya.
- Maka hasilnya adalah 2, karena nilai 15 muncul sebanyak 2 kali dalam data.
FAQ
1. Apa beda antara frekuensi dan frekuensi absolut?
Frekuensi adalah jumlah kemunculan suatu nilai atau rentang nilai pada data. Sedangkan frekuensi absolut adalah frekuensi yang dihitung berdasarkan jumlah kemunculan nilai pada satu interval kelas pada tabel distribusi frekuensi.
2. Apa itu frekuensi kumulatif?
Frekuensi kumulatif adalah jumlah dari frekuensi semua interval pada tabel distribusi frekuensi sampai dengan interval kelas tertentu. Misalnya, frekuensi kumulatif interval kelas 3 adalah jumlah dari frekuensi interval kelas 1, 2, dan 3.
Video Tutorial
Berikut adalah video tutorial cara membuat tabel distribusi frekuensi di Excel: