Gambar-gambar di atas berasal dari Excel, sebuah perangkat lunak komputer yang sangat populer digunakan untuk mengolah data, baik di bidang akademik maupun bisnis. Di antaranya adalah cara membuat kurtosis di Excel dan cara membuat diagram Pareto di Excel. Kedua hal tersebut merupakan topik yang cukup populer di kalangan pengguna Excel. Selain itu, kita juga akan membahas tentang moments, skewness, dan kurtosis, beserta bagaimana cara membuat skewness graph di Excel.
Cara Membuat Kurtosis Di Excel
Kurtosis adalah ukuran statistik untuk menentukan apakah data memiliki distribusi normal atau tidak. Jika kurva data mempunyai puncak yang tajam dan berekor panjang pada kedua sisi maka data tersebut memiliki kurtosis tumpul (leptokurtik). Sedangkan, jika kurva data lebih datar maka data tersebut memiliki kurtosis lancip (platykurtik).
Berikut adalah cara membuat kurtosis di Excel:
- Pilih kolom atau baris data yang ingin dihitung kurtosisnya.
- Klik tab “Statistical” pada menu ribbon di bagian atas. Kemudian pilih “Descriptive Statistics” di bawah sub-menu “Excel Add-Ins”.
- Muncul jendela “Descriptive Statistics” yang meminta input data dan output hasilnya. Klik pada kolom input data dan masukkan data yang ingin dihitung kurtosisnya.
- Pada bagian “Output”, centang kotak “Summary Statistics” dan “Kurtosis”. Kemudian klik “OK”.
- Hasil output akan muncul di lembar kerja Excel. Pelajari nilai kurtosis untuk mengetahui distribusi data apakah tumpul atau lancip.
Unit 2(Moments, Skewness, & Kurtosis)
Moments, skewness, dan kurtosis adalah konsep statistik yang penting dalam pengolahan data. Moments mengukur pusat data, sedangkan skewness dan kurtosis mengukur bentuk distribusi data. Dalam video YouTube di atas, kita dapat mempelajari tentang moments, skewness, dan kurtosis dengan cara yang mudah dipahami dan praktis.
Berikut adalah ringkasan tentang moments, skewness, dan kurtosis beserta contoh pengaplikasian dalam Excel:
Moments
Moments digunakan untuk mengukur pusat data. Terdapat tiga jenis moments: mean, variance, dan standard deviation. Mean (rata-rata) digunakan untuk menentukan nilai pusat data, variance (varian) digunakan untuk mengukur sejauh mana data tersebar dari nilai tengah (mean), dan standard deviation (simpangan baku) digunakan untuk mengukur sejauh mana data tersebar dari nilai tengah dalam satuan pengukuran yang sama seperti data asli.
Contoh pengaplikasian dalam Excel:
- Pilih kolom atau baris data yang ingin dihitung moments-nya.
- Klik tab “Formulas” pada menu ribbon di bagian atas. Kemudian pilih “More Functions” di bawah sub-menu “Statistical”.
- Pilih salah satu jenis moments yang ingin dihitung, seperti “AVERAGE” untuk menghitung mean atau “STDEV” untuk menghitung standard deviation.
- Masukkan rentang data pada argumen fungsi dan klik “OK”.
- Hasil output akan muncul di lembar kerja Excel.
Skewness
Skewness digunakan untuk mengukur seberapa asimetris distribusi data. Jika skewness positif, maka distribusi lebih banyak mengalami ekstrem (outlier) di sebelah kanan mean, sedangkan jika skewness negatif, maka distribusi lebih banyak mengalami ekstrem di sebelah kiri mean.
Contoh pengaplikasian dalam Excel:
- Pilih kolom atau baris data yang ingin dihitung skewness-nya.
- Klik tab “Formulas” pada menu ribbon di bagian atas. Kemudian pilih “More Functions” di bawah sub-menu “Statistical”.
- Pilih “SKEW” untuk menghitung skewness.
- Masukkan rentang data pada argumen fungsi dan klik “OK”.
- Hasil output akan muncul di lembar kerja Excel.
Kurtosis
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kurtosis digunakan untuk mengukur apakah distribusi data memiliki puncak yang tajam atau lebih datar dibandingkan distribusi normal.
Contoh pengaplikasian dalam Excel:
- Pilih kolom atau baris data yang ingin dihitung kurtosis-nya.
- Klik tab “Formulas” pada menu ribbon di bagian atas. Kemudian pilih “More Functions” di bawah sub-menu “Statistical”.
- Pilih “KURT” untuk menghitung kurtosis.
- Masukkan rentang data pada argumen fungsi dan klik “OK”.
- Hasil output akan muncul di lembar kerja Excel.
Cara Buat Diagram Pareto Di Excel
Diagram Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan frekuensi masing-masing kategori beserta persentasenya dari suatu data, yang ditempatkan dalam urutan menurun. Diagram ini berguna untuk memfokuskan perhatian pada jumlah besar (poin-poin utama) yakni sekitar 80% dari keseluruhan masalah. Sedangkan sisanya 20% tidak akan menimbulkan masalah yang berarti.
Berikut adalah cara membuat Diagram Pareto di Excel:
- Siapkan data yang ingin dijadikan Pareto chart.
- Buat kolom baru untuk persentase tiap kategori dan kolom lain untuk kumulatif persentase. Berikut rumus yang dapat digunakan:
– Persen : Persentase = Jumlah kategori / Total kategori
– Kumulatif persen : Total kumulatif Persentase = Total kategori / Total keseluruhan kategori
(Misalnya: kita ingin mengetahui Pareto chart dari hasil penjualan produk barang. Kita memerlukan kolom untuk barang, kolom untuk jumlah penjualan, kolom untuk persentase penjualan masing-masing barang, dan kolom untuk kumulatif persentase.) - Set data untuk Pareto chart. Kemudian turunkan chart dalam submenu ‘Insert Chart’. Pilih ‘Pareto’ dari kategori chart.
- Di dalam chart, klik kanan pada kolom persentase kumulatif di bagian atas chart. Kemudian pilih ‘Format Data Series’.
- Pada tab ‘Fill & Line’, pilih ‘No Fill’ dan ‘No Line’ agar kolom yang kita klik tadi tidak terlihat.
- Klik kanan pada kolom-sumbu y di sebelah kanan chart. Kemudian pilih ‘Format Axis’.
- Pada ‘Format Axis’, klik ‘More Options…’. Nyalakan opsi ‘Categories in reverse order’. Selanjutnya, atur value axis minimum ke angka 0 dan maximum ke angka 1. Klik ‘Close’ untuk menutup jendela Format Axis.
- Chart Pareto sekarang selesai dan dapat disimpan ke dalam lembar kerja Excel.
How To Create Skewness Graph In Excel
Ada dua jenis skewness graph yang dapat dibuat dalam Excel: histogram dan box plot.
Histogram
Histogram adalah grafik yang menampilkan bentuk distribusi data. Histogram biasanya menunjukkan seberapa sering suatu nilai muncul pada data tertentu. Jika histogram terlihat mengikuti kurva normal, maka dapat dianggap bahwa data tersebut memiliki distribusi normal. Sedangkan jika histogram terlihat ada yang tidak biasa maka dapat dianggap bahwa data tersebut tidak terdistribusi normal. Dalam histogram, x-axis (sumbu horizontal) menunjukkan range data, sedangkan y-axis (sumbu vertikal) menunjukkan frekuensi data di setiap range.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat histogram di Excel:
- Pilih data yang ingin dijadikan histogram.
- Klik tab “Insert” pada menu ribbon di bagian atas. Pilih kolom atau baris pada data yang ingin dibuat histogram.
- Klik “Insert Statistic Chart” lalu pilih “Histogram”.
- Hasil histogram akan muncul di lembar kerja Excel.
Box Plot
Box plot adalah grafik yang digunakan untuk menampilkan kelompok data secara merubah. Box plot terdiri dari beberapa bagian: median (garis vertikal di dalam kotak), quartiles (25% dan 75% data), interquartile range (jarak antara quartiles), minimum data point (garis titik di bagian bawah kotak), dan maximum data point (garis titik di bagian atas kotak). Box plot berguna untuk mengetahui seberapa jauh nilai-nilai data dari nilai median, serta untuk mengidentifikasi adanya nilai ekstrim dalam suatu data.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat box plot di Excel:
- Pilih data yang ingin dijadikan box plot.
- Klik tab “Insert” pada menu ribbon di bagian atas. Pilih kolom atau baris pada data yang ingin dibuat box plot.
- Pilih ‘Box and Whisker’ pada bagian ‘Statistical’ pada sub-menu chart type.
- Hasil box plot akan muncul di lembar kerja Excel.
FAQ
1. Apa itu Kurtosis dan kenapa penting dalam pengolahan data?
Kurtosis adalah ukuran statistik untuk menentukan apakah data memiliki distribusi normal atau tidak. Pentingnya kurtosis dalam pengolahan data adalah untuk mengetahui bentuk distribusi data apakah tumpul atau lancip. Hal ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan berdasarkan data tersebut.
2. Mengapa Diagram Pareto berguna dalam pengambilan keputusan?
Diagram Pareto berguna dalam pengambilan keputusan karena dapat memfokuskan perhatian pada jumlah besar (poin-poin utama) yakni sekitar 80% dari keseluruhan masalah. Dengan menggunakan diagram Pareto, kita dapat mengidentifikasi masalah utama serta menentukan prioritas dan mengambil tindakan yang diperlukan agar masalah tersebut dapat diatasi.
Video Tutorial – Moments, Skewness, & Kurtosis
Sekarang, kita dapat melihat video tutorial tentang moments, skewness, dan kurtosis di bawah ini. Video ini akan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang konsep-konsep dasar tersebut sehingga kita dapat memahaminya dengan lebih mudah dan praktis.