Cara Membuat Cusum Chart Di Excel

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara membuat Pareto Chart dan Gantt Chart di Microsoft Excel. Kedua chart ini merupakan jenis chart atau grafik yang sering digunakan dalam analisis data, terutama pada bidang kualitas industri. Pareto Chart digunakan untuk menunjukkan kontribusi dari masing-masing faktor terhadap suatu permasalahan, sedangkan Gantt Chart digunakan untuk memvisualisasikan jadwal atau timeline suatu proyek.

Oh ya, sebelum kita mulai, pastikan kalian sudah mengerti terlebih dahulu mengenai dasar-dasar Microsoft Excel, seperti membuat tabel, mengisi data, dan memberi nama pada kolom dan baris.

Cara Membuat Pareto Chart di Excel
Pertama-tama, buka program Microsoft Excel dan buatlah tabel yang akan kita gunakan sebagai dasar untuk membuat Pareto Chart. Misalnya, kita akan menghitung jumlah pengunjung pada sebuah pameran dan ingin mengetahui kontribusi dari masing-masing jenis produk yang dipamerkan. Tabelnya akan terdiri dari 2 kolom, yaitu “Jenis Produk” dan “Jumlah Pengunjung”.

Setelah itu, kita akan membuat kolom tambahan untuk menghitung persentase dan akumulasi dari jumlah pengunjung. Untuk menghitung persentase, kita bisa menggunakan rumus berikut: =Jumlah Pengunjung/Total*100%. Sedangkan untuk menghitung akumulasi, kita bisa menggunakan rumus =SUM(Jumlah Pengunjung).

Berikut adalah contoh tabel yang sudah dilengkapi dengan kolom persentase dan akumulasi:

Jenis Produk | Jumlah Pengunjung | Persentase | Akumulasi
===========================================================
Produk A | 25 | 25% | 25
Produk B | 15 | 15% | 40
Produk C | 20 | 20% | 60
Produk D | 10 | 10% | 70
Produk E | 30 | 30% | 100

Setelah kita memiliki tabel yang sudah lengkap, kita bisa membuat Pareto Chart dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pilih seluruh data pada tabel, termasuk judul kolom dan baris.
2. Pergi ke menu “Insert” pada tab ribbon, lalu pilih “2-D Column Chart”.
3. Klik pada salah satu data bar pada chart yang muncul, lalu klik kanan dan pilih “Format Data Series”.
4. Ubah nilai “Gap Width” menjadi 0% agar bar – bar chart menempel satu sama lain. Klik “Close” untuk menutup jendela.
5. Klik pada salah satu data bar lagi, lalu klik kanan dan pilih “Format Data Point”.
6. Pilih “Secondary Axis” pada bagian “Plot Series On”. Klik “Close” untuk menutup jendela.
7. Klik pada label sumbu kiri (pada contoh tabel diatas bernama “Jumlah Pengunjung”), lalu tekan tombol “Delete” untuk menghapusnya.
8. Klik pada label sumbu kanan (pada contoh tabel diatas bernama “Akumulasi”), lalu tekan tombol “Delete” untuk menghapusnya.
9. Klik pada sumbu kiri, lalu tekan tombol “Ctrl + 1” untuk membuka menu “Format Axis”.
10. Pada bagian “Axis Options”, ubah nilai “Maximum” menjadi “Auto”. Klik “Close” untuk menutup jendela.
11. Klik pada sumbu kanan, lalu tekan tombol “Ctrl + 1” untuk membuka menu “Format Axis”.
12. Pada bagian “Axis Options”, ubah nilai “Minimum” menjadi “Auto”. Klik “Close” untuk menutup jendela.
13. Klik pada data bar yang mewakili “Persentase”.
14. Pergi ke menu “Format” pada tab ribbon, lalu pilih “Shape Fill”. Pilih warna yang diinginkan untuk memberi warna pada bar ini.
15. Klik pada data bar yang mewakili “Akumulasi”.
16. Pergi ke menu “Format” pada tab ribbon, lalu pilih “Shape Fill”. Pilih warna yang diinginkan untuk memberi warna pada bar ini.
17. Klik pada salah satu data bar, lalu klik kanan dan pilih “Add Data Label”.
18. Pilih “Akumulasi” pada opsi Label Options. Klik “Close” untuk menutup jendela.
19. Klik pada salah satu data bar lagi, lalu klik kanan dan pilih “Add Data Table”. Pastikan opsi “Data Table With Legend Keys” sudah dicentang.
20. Sesuaikan format tabel sesuai kriteria yang diinginkan.

Baca Juga :  Cara Membuat Akses Database Dengan Excel

Setelah melakukan langkah-langkah diatas, Pareto Chart sudah berhasil dibuat! Kalian dapat memodifikasi chart ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat video tutorial berikut:

FAQ:
1. Apa kegunaan dari Pareto Chart?
Pareto Chart digunakan untuk menunjukkan kontribusi dari masing-masing faktor terhadap suatu permasalahan. Contohnya, dalam bidang kualitas industri, Pareto Chart dapat digunakan untuk melakukan analisis terhadap penyebab-penyebab cacat pada produksi.

2. Bagaimana cara mengubah warna pada data bar Pareto Chart?
Kalian bisa mengubah warna pada data bar Pareto Chart dengan mengklik salah satu data bar, lalu memilih opsi “Shape Fill” pada menu “Format” di tab ribbon. Pilih warna yang diinginkan untuk memberi warna pada bar ini.

Cara Membuat Gantt Chart di Excel
Selanjutnya, kita akan membahas tentang cara membuat Gantt Chart di Excel. Gantt Chart sendiri biasanya digunakan dalam bidang manajemen proyek untuk memvisualisasikan jadwal atau timeline suatu proyek.

Untuk membuat Gantt Chart, pertama-tama kita perlu memiliki data mengenai timeline suatu proyek, seperti nama tugas, tanggal mulai, tanggal selesai, dan durasi. Data ini dapat ditulis dalam bentuk tabel pada lembar kerja Excel.

Setelah kita memiliki tabel yang lengkap, kita bisa membuat Gantt Chart dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pilih seluruh data pada tabel, termasuk judul kolom dan baris.
2. Pergi ke menu “Insert” pada tab ribbon, lalu pilih “2-D Stacked Bar Chart”.
3. Klik pada salah satu data bar pada chart yang muncul, lalu klik kanan dan pilih “Format Data Series”.
4. Ubah nilai “Overlap” menjadi 100% agar bar – bar chart menempel satu sama lain. Klik “Close” untuk menutup jendela.
5. Klik pada salah satu data bar lagi, lalu klik kanan dan pilih “Format Data Point”.
6. Pilih “No Fill” pada bagian “Fill”. Klik “Close” untuk menutup jendela.
7. Klik pada salah satu data bar lagi, lalu klik kanan dan pilih “Add Data Labels”.
8. Pilih “End” pada opsi Label Options. Klik “Close” untuk menutup jendela.
9. Klik pada salah satu data bar lagi, lalu klik kanan dan pilih “Format Data Series”.
10. Ubah nilai “Series Options” menjadi “Secondary Axis”. Klik “Close” untuk menutup jendela.
11. Klik pada salah satu data bar lagi, lalu klik kanan dan pilih “Add Data Table”. Pastikan opsi “Data Table With Legend Keys” sudah dicentang.
12. Sesuaikan format tabel sesuai kriteria yang diinginkan.

Baca Juga :  BAGAIMANA CARA GAMBARDI EXCEL JADI BACKGROUND

Setelah melakukan langkah-langkah diatas, Gantt Chart sudah berhasil dibuat! Kalian dapat memodifikasi chart ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

FAQ:
1. Apa kegunaan dari Gantt Chart?
Gantt Chart digunakan dalam bidang manajemen proyek untuk memvisualisasikan jadwal atau timeline suatu proyek. Dengan menggunakan Gantt Chart, kita dapat melihat keseluruhan gambaran dari suatu proyek dan memastikan semua tugas dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Apakah ada cara mudah untuk membuat Gantt Chart di Excel?
Ada beberapa cara mudah untuk membuat Gantt Chart di Excel, seperti menggunakan template yang sudah tersedia di dalam program Excel atau menggunakan plugin dari pihak ketiga yang dapat diunduh secara gratis di internet. Namun, cara yang sudah dijelaskan diatas merupakan cara dasar yang dapat dilakukan tanpa menggunakan template atau plugin.

Demikianlah artikel mengenai cara membuat Pareto Chart dan Gantt Chart di Microsoft Excel. Semoga artikel ini dapat membantu kalian dalam melakukan analisis data dan manajemen proyek. Tentunya masih banyak lagi fitur dan teknik yang dapat diaplikasikan pada Excel untuk membantu kalian dalam pengolahan data. Selamat mencoba!