Pada era digital seperti sekarang, peranan akuntansi semakin penting dalam memantau dan mengelola keuangan. Tentunya tidak hanya bagi perusahaan besar saja, tetapi juga bagi perusahaan kecil maupun individu yang ingin memantau keuangannya dengan lebih terstruktur dan efektif. Namun, beberapa orang mungkin masih kesulitan dalam membuat program akuntansi yang dapat membantu mereka dalam memantau keuangan. Nah, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat program akuntansi yang sederhana dan efektif adalah menggunakan Microsoft Excel.
Dalam artikel pilar ini, kita akan membahas cara membuat program akuntansi dengan excel yang sederhana, serta beberapa tips dan trik yang dapat membantu Anda dalam mengoptimalkan penggunaan excel sebagai program akuntansi. Selain itu, kita juga akan membahas FAQ (Frequently Asked Questions) mengenai program akuntansi dengan excel dan juga akan menampilkan video tutorial yang dapat membantu Anda dalam memahami tutorial ini dengan lebih baik.
Pertama-tama, dapat disimak bahwa membuat program akuntansi di Excel tidaklah serumit yang Anda bayangkan. Hal yang pertama perlu dilakukan adalah membuat tabel sebagai tempat kita untuk memasukkan data keuangan. Adapun tabel tersebut terdiri dari beberapa kolom, di antaranya:
1. Tanggal
2. Keterangan
3. Debit
4. Kredit
5. Saldo
Pertama-tama, buat sebuah file baru di Excel dan berilah nama sesuai dengan keperluan Anda, misalnya “Program Akuntansi”. Setelah itu, kita akan membuat tabel utama di file tersebut. Pertama, buatlah sebuah tabel dengan nama “Jurnal Umum”, dengan beberapa kolom di atas, agar tabel tersebut dapat digunakan secara teratur dengan informasi yang di-entry dengan benar.
Selanjutnya, kita akan membahas bagaimana cara memasukkan data ke tabel tersebut. Misalnya, kita ingin memasukkan data transaksi pembelian alat tulis kantor seharga Rp 1.000.000 pada tanggal 1 Januari 2022. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Masuk ke dalam kolom “Tanggal” dan masukkan tanggal dari transaksi tersebut, yaitu 1 Januari 2022.
2. Masuk ke dalam kolom “Keterangan” dan masukkan deskripsi transaksi tersebut, misalnya “Pembelian Alat Tulis Kantor”.
3. Masuk ke dalam kolom “Debit” dan masukkan jumlah uang yang dikeluarkan untuk pembelian tersebut, yaitu Rp 1.000.000.
4. Masuk ke dalam kolom “Kredit” dan masukkan angka 0 karena transaksi tersebut adalah pengeluaran atau “debit”.
5. Masuk ke dalam kolom “Saldo” dan masukkan angka sebelum transaksi tersebut dilakukan misalnya 0 karena belum ada transaksi sebelumnya.
Setidaknya, itulah cara yang dapat Anda lakukan untuk memasukkan transaksi ke dalam tabel tersebut. Selain itu, Anda juga dapat menambah kolom lain, seperti “Nomor Bukti” atau “Keterangan Tambahan” sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Ingatlah bahwa tabel tersebut akan menjadi tolak ukur dalam membuat laporan keuangan, oleh karena itu perlu untuk memasukkan data dengan benar dan teratur.
Setelah memasukkan sejumlah transaksi ke dalam tabel dan membuatkan rumus-rumus perhitungan, Anda dapat menggunakan tabel tersebut untuk membuat laporan-laporan keuangan, seperti laporan laba rugi atau neraca. Tentunya, di sini dibutuhkan tingkat keterampilan Excel yang lebih tinggi, namun dengan rajin mengeksplorasi Excel, Anda akan menemukan cara membuat laporan keuangan dengan mudah dan efektif.
Selain itu, berikut adalah beberapa tips dan trik yang dapat membantu Anda dalam mengoptimalkan penggunaan Excel sebagai program akuntansi:
1. Gunakan fitur auto-fill untuk mempercepat input data
Dengan fitur auto-fill, Anda hanya perlu memasukkan beberapa nilai pada kolom, kemudian Anda dapat mengisi nilai tersebut secara otomatis. Misalnya, jika Anda ingin memasukkan transaksi yang dilakukan setiap hari dengan jumlah yang sama, Anda dapat menuliskan angka tersebut pada beberapa baris di kolom “Debit” atau “Kredit” dan mengisi nilai tersebut secara otomatis.
2. Manfaatkan fitur pengurangan jumlah pada baris yang sama menggunakan fungsi SUM
Dalam akuntansi, seringkali kita menemukan beberapa transaksi yang memiliki deskripsi yang sama dalam suatu periode, misalnya “Biaya Sewa Gedung”. Dalam hal ini, kita dapat memasukkan nilai pada kolom “Debit” atau “Kredit” dan menambahkan angka tersebut dengan fungsi SUM, sehingga kita tidak perlu menambahkan angka secara manual satu per satu.
3. Gunakan fitur Pivot Table untuk membuat laporan yang lebih mudah
Fitur Pivot Table memungkinkan Anda untuk mengatur data dalam format yang berbeda dan membantu Anda untuk membuat laporan yang lebih mudah. Dengan fitur ini, Anda dapat menggabungkan dan mengelompokkan data berdasarkan beberapa kriteria, seperti tanggal atau jenis transaksi, sehingga Anda dapat membuat laporan yang lebih mudah dibaca dan dimengerti.
FAQ:
Q: Apakah Excel dapat dijadikan sebagai program akuntansi yang paling ideal?
A: Tidak semua bisnis dapat menggunakan Excel sebagai program akuntansi karena Excel tidak dapat memproses data yang sangat besar. Namun, sebagai program keuangan sederhana, Excel termasuk pilihan yang tepat karena mudah digunakan dan dapat digunakan untuk tugas-tugas akuntansi dasar.
Q: Apakah ada alternatif Excel yang lebih tepat untuk digunakan sebagai program akuntansi?
A: Ada banyak alternatif software akuntansi yang tersedia di internet, seperti Zahir, Accurate, dan Myob. Namun, masing-masing software memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga tergantung pada preferensi Anda dan jenis bisnis yang dijalankan.
Demikianlah artikel pilar mengenai cara membuat program akuntansi dengan excel yang sederhana. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam mengelola keuangan dengan lebih terstruktur dan efektif. Jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk belajar lebih lanjut tentang Excel dan bagaimana optimalkan penggunaannya sebagai program keuangan. Terima kasih telah membaca!
Dan berikut adalah video tutorial yang dapat Anda tonton sebagai pelengkap artikel ini:
(Embed Youtube video)