CARA INSTALL PHPMYADMIN WINDOWS

Membuat Website dengan PhpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi web yang digunakan untuk mengelola database MySQL/MariaDB dengan antarmuka web. Dengan PhpMyAdmin, pengguna dapat membuat, mengedit, dan menghapus database serta menjalankan query SQL melalui web browser. Pengguna juga dapat memonitor penggunaan server database dan menjalankan backup dan restore database. PhpMyAdmin menjadi pilihan populer untuk mengelola database web karena mudah digunakan, gratis, dan open source.

Untuk menginstall PhpMyAdmin, dibutuhkan web server LAMP atau Apache, MySQL atau MariaDB, dan PHP. Dalam artikel ini, akan dibahas cara menginstall PhpMyAdmin pada Debian 10 Buster atau Ubuntu 20.04 dengan LAMP.

Langkah 1: Install LAMP

Sebelum menginstall PhpMyAdmin, pastikan LAMP telah terinstall pada sistem. LAMP adalah keseluruhan paket web server untuk Linux yang terdiri dari Apache, MySQL/MariaDB, dan PHP. Jadi, sebelum menginstall PhpMyAdmin, pastikan Apache, MySQL/MariaDB, dan PHP telah terinstall pada sistem.

Untuk menginstall LAMP pada Debian 10 Buster, jalankan perintah berikut di terminal:

“`
sudo apt update
sudo apt install apache2 mariadb-server php php-mysql
“`

Setelah LAMP terinstall, pastikan Apache dan MySQL/MariaDB telah berjalan.

Untuk menjalankan Apache, jalankan perintah berikut:

“`
sudo systemctl start apache2
sudo systemctl enable apache2
“`

Untuk menjalankan MySQL, jalankan perintah berikut:

“`
sudo systemctl start mariadb
sudo systemctl enable mariadb
“`

Langkah 2: Install PhpMyAdmin

Setelah LAMP terinstall, selanjutnya menginstall PhpMyAdmin. PhpMyAdmin dapat diinstall dengan berbagai cara, seperti melalui paket Debian atau melalui zip file dari situs resmi PhpMyAdmin. Namun, pada artikel ini akan diinstall melalui paket Debian.

Untuk menginstall PhpMyAdmin pada Debian 10 Buster, jalankan perintah berikut di terminal:

“`
sudo apt install phpmyadmin
“`

Baca Juga :  Cara Cek Driver Vga Di Windows 10

Selama proses installasi, akan muncul prompt untuk konfigurasi web server.

– Pilih apache2 sebagai server yang digunakan
– Pilih Yes untuk mengkonfigurasi database phpmyadmin
– Masukkan password root MySQL/MariaDB

Setelah konfigurasi selesai, phpmyadmin akan terinstall dan dapat diakses melalui web browser.

Langkah 3: Akses PhpMyAdmin

Untuk mengakses phpmyadmin, buka web browser dan ketikkan http://localhost/phpmyadmin atau http://alamat-ip-server/phpmyadmin pada bar alamat. Jika berhasil, akan muncul halaman login phpmyadmin.

Masukkan username dan password MySQL/MariaDB yang telah dikonfigurasi pada saat menginstall phpmyadmin. Setelah berhasil login, akan muncul antarmuka phpmyadmin.

Langkah 4: Mengelola database

Dalam antarmuka phpmyadmin, pengguna dapat membuat, mengedit, dan menghapus database. Pada sidebar sebelah kiri, terdapat daftar database yang ada pada sistem. Untuk membuat database baru, klik tombol “Create database” pada bagian atas halaman.

Pada halaman pembuatan database, masukkan nama database dan pengaturan lainnya seperti kolasi (collation) dan hak akses untuk pengguna. Setelah selesai, klik “Create”. Database baru akan muncul pada sidebar di samping database yang sudah ada.

Untuk mengedit database, klik pada nama database pada sidebar. Akan muncul halaman pengaturan database yang berisi informasi seperti tabel, kolom, indeks, dan pengguna yang terkait dengan database tersebut.

Untuk menghapus database, klik pada nama database pada sidebar dan klik tombol “Drop database” pada bagian bawah halaman.

Langkah 5: Menjalankan query SQL

Selain untuk mengelola database, phpmyadmin juga dapat digunakan untuk menjalankan query SQL. Pada antarmuka phpmyadmin, ada tab “SQL” yang dapat digunakan untuk menjalankan query SQL.

Masukkan query SQL pada kolom “SQL query” dan klik tombol “Go”. Hasil query akan muncul pada bagian bawah halaman.

Baca Juga :  CARA INSTAL WINDOWS 10 PADA KOMPUTER LENOVO CPU TYPE LXV-J03

Langkah 6: Backup dan restore database

PhpMyAdmin juga dapat digunakan untuk melakukan backup dan restore database. Backup database berguna untuk memastikan data pada database aman dan dapat dipulihkan jika terjadi kerusakan sistem atau kesalahan pengguna.

Untuk melakukan backup database, pilih database pada sidebar dan klik tombol “Export” pada bagian atas halaman.

Pada halaman backup, pilih tabel yang akan di-backup, pengaturan lain seperti format backup dan pengaturan lainnya, dan klik “Go”. Backup database akan di-generate dan dapat diunduh pada halaman hasil backup.

Untuk melakukan restore database, pilih database pada sidebar dan klik tombol “Import” pada bagian atas halaman.

Pada halaman restore, pilih file backup database dan pengaturan lain seperti format backup dan pengaturan lainnya, dan klik “Go”. Proses restore database akan berjalan dan database akan dipulihkan.

FAQ:

1. Apa itu database dan mengapa dibutuhkan untuk website?

Database adalah tempat penyimpanan data yang diatur dengan struktur tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data yang dihasilkan oleh website, seperti informasi pengguna, produk dan jasa yang ditawarkan, dan aktivitas pengguna. Dengan menggunakan database, website dapat menyimpan data secara terstruktur dan efisien sehingga dapat diakses dan dimanipulasi dengan mudah.

2. Apa kegunaan PhpMyAdmin dalam pengelolaan website?

PhpMyAdmin digunakan untuk mengelola database MySQL/MariaDB dengan antarmuka web. Dengan PhpMyAdmin, pengguna dapat membuat, mengedit, dan menghapus database serta menjalankan query SQL melalui web browser. Pengguna juga dapat memonitor penggunaan server database dan menjalankan backup dan restore database. PhpMyAdmin menjadi pilihan populer untuk mengelola database web karena mudah digunakan, gratis, dan open source. Dalam pengelolaan website, PhpMyAdmin membantu pengguna untuk mengelola database dan menjaga keamanan data pada website.

Baca Juga :  Cara Install Windows Di Android Lollipop

Video Tutorial:

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=6eyftoHnY-c] [youtube https://www.youtube.com/watch?v=O2J2Kp1paGY]