Jika Anda menggunakan Windows sebagai sistem operasi pada perangkat Anda, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan Windows Defender. Ini adalah perangkat lunak antivirus bawaan dari Microsoft yang dirancang untuk melindungi perangkat Anda dari ancaman malware dan virus.
Namun, apakah Anda tahu cara mengaktifkan atau mematikan Windows Defender? Dalam artikel ini, kami akan membahas cara-cara ini dan memberikan beberapa tips terkait penggunaan Windows Defender.
Cara Mengaktifkan Windows Defender
Secara default, Windows Defender sudah terpasang pada sistem operasi Windows 10 dan dianggap sebagai antivirus bawaan. Anda dapat mengaktifkan atau menonaktifkannya melalui Control Panel.
- Langkah pertama adalah membuka Control Panel dengan cara mengetikkan “Control Panel” pada kotak pencarian di pojok kiri bawah layar dan kemudian klik pada hasil pencarian “Control Panel”.
- Pada Control Panel, klik pada “System and Security”.
- Kemudian, klik pada “Windows Defender Firewall”.
- Pada menu sebelah kiri, klik pada “Turn Windows Defender Firewall on or off”.
- Pilih opsi “Turn on Windows Defender Firewall” pada kedua opsi yang tersedia.
- Klik “OK”.
Jika setelah mengikuti langkah-langkah tersebut, Windows Defender tidak berhasil mengaktifkan dirinya sendiri, kemungkinan antara lain:
- Anda menggunakan software antivirus lain, dalam hal ini Windows Defender akan dinonaktifkan secara otomatis untuk menghindari konflik dengan software antivirus tersebut. Jika Anda ingin menggunakan Windows Defender, pastikan bahwa Anda tidak memiliki software antivirus lain yang sudah terpasang.
- Anda menggunakan versi Windows yang lebih lama, seperti Windows 7 atau Windows 8, di mana Windows Defender masih harus di-download dan di-install secara terpisah.
Cara Menonaktifkan Windows Defender
Meskipun Windows Defender adalah antivirus standar bawaan pada Windows, pengguna masih bisa mematikannya jika mereka ingin menggunakan software antivirus dari vendor lain.
- Langkah pertama adalah membuka “Settings” pada Windows 10.
- Pada “Settings”, pilih “Update & Security”.
- Pada menu sebelah kiri, pilih “Windows Security”.
- Pada menu sebelah kanan, pilih “Virus & threat protection”.
- Klik pada “Manage settings” di opsi “Virus & threat protection settings”.
- Matikan sebentar “Real-time protection”.
- Pastikan untuk mengaktifkan kembali “Real-time protection” saat Anda selesai menggunakan software antivirus dari pihak ketiga tersebut.
Tips dalam Menggunakan Windows Defender
Windows Defender dapat memberikan perlindungan antivirus yang cukup untuk sebagian besar pengguna. Namun, Anda tetap harus berhati-hati saat menjelajahi internet dan mengunduh aplikasi. Berikut beberapa tips penggunaan Windows Defender:
- Update Windows secara teratur – pastikan bahwa Windows Anda selalu diperbarui sehingga software keamanan yang dimiliki selalu terbaru dan tercepat.
- Update Windows Defender – Pastikan Windows Defender selalu terbaru dan diperbarui setiap kali pembaruan Windows tersedia. Semakin baru versi Windows Defender yang dimiliki, semakin efektif sistem deteksinya dalam mengidentifikasi dan mencegah serangan malware.
- Tambahkan Ekstra Protection – Jangan hanya mengandalkan Windows Defender, pastikan Anda juga memiliki software keamanan tambahan, seperti antimalware atau firewall dari vendor lain.
- Selalu aktifkan real-time protection – Meskipun real-time protection mungkin sedikit mengganggu saat Anda menggunakan PC, tanpa real-time protection, Windows Defender tidak bisa bekerja untuk mencegah serangan virus atau malware.
FAQ
Pertanyaan 1: Apakah Windows Defender cukup untuk melindungi PC saya?
Jawaban: Windows Defender mampu memberikan perlindungan antivirus yang cukup untuk sebagian besar pengguna. Namun, jika Anda mengakses internet atau mengunduh aplikasi tidak terpercaya, maka sebaiknya tambahkan software keamanan tambahan dari vendor lain.
Pertanyaan 2: Apakah saya harus menonaktifkan Windows Defender saat menginstal software antivirus dari vendor lain?
Jawaban: Tidak perlu. Windows Defender akan secara otomatis menonaktifkan dirinya sendiri saat Anda memilih software antivirus dari vendor lain. Pastikan Anda mengaktifkan kembali Windows Defender setelah Anda selesai menggunakan software antivirus dari vendor lain.