When it comes to booting up a Windows operating system, there is a feature called “Secure Boot” that offers a layer of security. It is designed to prevent potential malware and other malicious software from infecting a computer’s system during the boot process. However, sometimes Secure Boot can interfere with the installation of certain software or drivers. In this article, we will discuss how to disable Secure Boot on Windows.
Step 1 – Accessing UEFI Firmware Settings
The first step in disabling Secure Boot is to access the UEFI firmware settings on your computer. UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) replaced the traditional BIOS (Basic Input/Output System) and is responsible for initializing hardware during the boot process. Here are the steps to access the UEFI firmware settings:
- Open the Start menu and click on the “Settings” icon.
- Click on the “Update & Security” option.
- Select “Recovery” from the left-hand column.
- Under the “Advanced startup” heading, click on “Restart now.”
- When your computer restarts, it will display a blue screen. Click on “Troubleshoot.”
- Select “Advanced options.”
- Select “UEFI Firmware Settings.”
- Click on “Restart” to access the firmware settings.
Step 2 – Disabling Secure Boot
Once you have accessed the UEFI firmware settings, you can now disable Secure Boot. Here’s how:
- Find the “Secure Boot” option in the UEFI firmware settings.
- Use the arrow keys to select the “Secure Boot” option and press Enter to open the submenu.
- Use the arrow keys to select “Disabled” and press Enter to save the changes.
- Exit the UEFI firmware settings and reboot your computer.
Step 3 – Verifying Secure Boot is Disabled
After disabling Secure Boot, it’s important to verify that it has been turned off. Here’s how:
- Press the Windows key + R to open the Run box.
- Type “msinfo32” and press Enter.
- Expand the “Components” section in the left-hand column and select “System Firmware.”
- Check the value for “Secure Boot State.” If the value is “Off,” then Secure Boot has been successfully disabled.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Q: What is Secure Boot?
A: Secure Boot is a feature in a computer’s UEFI firmware that checks the digital signature of the operating system boot loader. If the signature is valid, the firmware allows the operating system to boot. This is designed to prevent unauthorized operating systems and malware from booting up.
Q: Why would I want to disable Secure Boot?
A: There are several reasons why you may want to disable Secure Boot. One common reason is that it can interfere with the installation of certain types of software or drivers that have not been digitally signed. Another reason is that it can prevent the booting of some older operating systems or operating systems that are not supported by Secure Boot.
Video Tutorial
For a visual guide on how to disable Secure Boot on Windows, check out this helpful video tutorial:
Cara Instal Ulang Windows 10 Uefi
Bagi beberapa pengguna Windows, instalisasi ulang sistem operasi merupakan hal yang sering dilakukan untuk menjaga performa dan kinerja komputer tetap optimum. Seperti yang diketahui, Windows 10 adalah sistem operasi terbaru dari Microsoft yang menggunakan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) dan GPT (GUID Partition Table) untuk menginisialisasi hardware seperti BIOS dan MBR pada sistem operasi lama.
Langkah-langkah Instal Ulang Windows 10 UEFI
Langkah pertama dalam melakukan instal ulang Windows 10 UEFI adalah dengan membuat bootable USB flash drive atau DVD. Untuk membuat bootable USB flash drive, kita perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
- Ambil USB flash drive dengan kapasitas minimal 8GB.
- Download file ISO Windows 10 dari situs resmi Microsoft.
- Unduh software Rufus dan jalankan aplikasi tersebut.
- Kolom “Device” pilih USB flash drive yang akan digunakan sebagai media instalasi.
- Pada kolom “Boot Selection”, pilih image file ISO Windows 10 yang sudah didownload.
- Kolom “Partition scheme” pilih “GPT” untuk mengaktifkan UEFI Mode.
- Kolom “File system” pilih “NTFS.”
- Klik “Start” untuk menyimpan file ISO Windows 10 ke USB flash drive.
Setelah USB flash drive telah dibuat, berikut langkah-langkah instal ulang Windows 10 UEFI:
- Colokkan USB flash drive yang telah dibuat ke komputer.
- Nyalakan komputer dan tekan tombol untuk masuk ke firmware UEFI (biasanya tombol DEL atau F2).
- Pada menu boot device, pilih USB flash drive sebagai boot device utama.
- Network boot, DVD-ROM, atau hard disk dapat di-disable sebagai boot device secondary.
- Selanjutnya, akan muncul tampilan Instalasi Windows 10. Ikuti langkah-langkah selanjutnya untuk melakukan instalasi.
- Pilih Partisi tempat Windows akan dipasang.
- Pastikan HDD/SSD yang akan dipasang Windows adalah baru atau sudah ter-format.
- Lalu, pilih opsi “Custom (advanced)” pada menu instalasi.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Q: Apa perbedaan UEFI dan BIOS dalam proses instalasi sistem operasi?
A: BIOS (Basic Input/Output System) lebih kuno dan distandardisasi dalam format MBR (Master Boot Record) dalam pengelolaan booting, sementara UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) lebih modern dan digunakan dalam format GPT (GUID Partition Table). Selain itu, BIOS hanya bisa membaca MBR dalam partisi terbatas (2.2TB), sedangkan UEFI dapat membaca lebih pada partisi lebih besar hingga 9.4ZB.
Q: Mengapa kita perlu membuat USB flash drive menjadi bootable?
A: Saat kita ingin melakukan instal ulang sistem operasi seperti Windows 10, kita perlu menjadikan USB flash drive atau DVD sebagai media untuk melakukan booting atau memasukkan software instalasi. Dengan menjadikan USB flash drive sebagai bootable, maka ia dapat melakukan booting pada perangkat komputer dan memulai proses instalasi.
Video Tutorial
Untuk visual guide dalam melakukan instal ulang Windows 10 UEFI, Anda bisa menonton video tutorial ini: