Apakah kamu pernah berpikir untuk mencoba cara menginstal dual boot antara Windows 10 dan Kali Linux? Jika belum, maka kamu sekarang bisa mencobanya dengan mudah dan cepat. Dual boot adalah ketika kamu melakukan instalasi dua sistem operasi pada satu komputer atau laptop. Pada postingan kali ini, kita akan membahas tentang cara dual boot antara Windows 10 dan Kali Linux dengan mudah dan cepat. Namun sebelum itu, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu Kali Linux dan apa kegunaanya.
Apa itu Kali Linux?
Kali Linux adalah sistem operasi (operating system) yang berbasis Linux yang dikembangkan oleh Offensive Security. Sistem operasi ini di desain khusus untuk melakukan tes pada keamanan jaringan komputer dan sejumlah besar alat-alat keamanan yang tersedia dilengkapi dalam satu kesatuan. Agar lebih mudah, Kali Linux digunakan oleh para hacker dan pakar keamanan untuk mengetahui kelemahan suatu sistem dan menemukan obyek yang berkurang dalam hal keamanan. Kali Linux dikembangkan menggunakan distribusi Debian yang merupakan salah satu distribusi Linux yang paling populer.
Dalam menggunakan Kali Linux, kita bisa melakukan test pada keamanan jaringan dan sistem. Para hacker dan pakar keamanan menggunakan Kali Linux untuk melakukan penetration testing (PT). PT sendiri merupakan rangkaian tes yang bertujuan untuk menemukan celah atau kekurangan pada sistem keamanan komputer, dan melakukan simulasi serangan sungguhan pada sistem tersebut.
Kali Linux juga dilengkapi dengan sejumlah besar alat keamanan seperti nmap, wireshark, aircrack-ng, dan lainnya yang tentunya akan memudahkan kita dalam melakukan tes keamanan sistem. Hal ini membuat Kali Linux menjadi sistem operasi yang populer dalam komunitas pengguna Linux, dan juga digunakan oleh banyak perusahaan keamanan cybersecurity di seluruh dunia.
Sekarang, karena kita sudah sedikit mengenal Kali Linux, kita bisa melanjutkan langkah-langkah untuk menginstal dual boot antara Windows 10 dan Kali Linux.
Cara Menginstal Dual Boot Windows 10 dan Kali Linux
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mencoba menginstal dual boot antara Windows 10 dan Kali Linux. Pertama, kamu harus memastikan ukuran partisi memori yang cukup untuk installasi kedua sistem operasi. Untuk Kali Linux, minimal memori yang dibutuhkan adalah 20 GB. Kedua, kamu harus membackup data pentingmu sehingga jika terjadi sesuatu saat proses instalasi, kamu masih memiliki salinan data tersebut. Ketiga, pastikan kamu memiliki image ISO Kali Linux dan image ISO Windows 10 yang tersedia di lokal disk atau flash drivemu. Kamu bisa mendownload kedua image ini dari situs resminya.
1. Siapkan media bootable (bootable media) untuk instalasi kedua sistem operasi
Langkah pertama dalam menginstal dual boot antara Windows 10 dan Kali Linux adalah dengan menyediakan media bootable untuk instalasi. Bootable media sendiri bisa berupa USB flash drive atau DVD-RW yang berisi image ISO untuk kedua sistem operasi. Ada beberapa aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk membuat bootable media seperti Rufus atau Universal USB Installer.
Setelah memilih aplikasi untuk membuat bootable media, kamu bisa langsung meng-installnya dan mulai membuat flash drive yang bisa digunakan sebagai media bootable. Pilih image ISO yang kamu inginkan untuk kedua sistem operasi dan klik tombol ‘create’ untuk memulai proses pembuatan bootable media. Setelah selesai, kamu sekarang siap untuk mulai melakukan dual boot.
2. Buat ruang partisi pada hard diskmu untuk Kali Linux
Langkah kedua dalam menginstal dual boot antara Windows 10 dan Kali Linux adalah dengan membuat partisi pada hard drive. Kamu membutuhkan partisi yang sehat dan bernama Linux ext4. Jumlah memori yang dibutuhkan untuk Kali Linux minimal adalah 20 GB. Namun sebaiknya kamu mengalokasikan 100 GB untuk Kali Linux agar memiliki ruang penyimpanan yang cukup untuk melakukan pengujian dan latihan.
Kamu dapat membuat partisi untuk Kali Linux menggunakan partisi disk tools yang tersedia pada Windows 10. Kamu bisa membuka disk management dengan mengetikkan ‘disk management’ di start menu. Setelah itu, bisa kamu pilih ‘Create and Format Hard Disk Partitions’. Pilih disk yang ingin kamu gunakan untuk Kali Linux dan hapus beberapa bagian yang masih kosong pada hard disk untuk bisa membuat partisi baru.
Setelah kamu memilih partisi untuk di delete, klik kanan bagian masih kosong dan pilih ‘New Simple Volume’. Ikuti petunjuk yang muncul dan arahkan size partisi ke 100 GB. Setelah membuat partisi, kamu sekarang hampir selesai untuk melakukan instalasi Kali Linux.
3. Instal Kali Linux di partisi yang sudah kamu buat sebelumnya
Setelah membuat partisi yang cukup untuk instalasi sistem operasi Kali Linux, waktunya untuk memasangnya. Hubungkan media bootable ke port USB dan restart komputer. Tekan F12 atau tombol yang menyamakannya pada tombol keyboardmu untuk mengakses BIOS. Setelah berhasil masuk ke BIOS, pilih boot sequence.
Pada boot sequence, Pilih USB storage device dan tekan enter untuk mengaktifkannya. Kamu akan diarahkan ke page instalasi dan proses installation screen yang bisa kamu ikuti. Pada stage berikutnya, kamu akan menemukan ‘Installation type’. Pilih ‘Manual’ agar kamu bisa mengedit partisi.
Kemudian pilih partisi yang kamu buat sebelumnya dan arahkan ke mount point untuk Linux file system. Pilih swap dan biarkan sisa ruangan tanpa dipakai. Selanjutnya, centang ‘Write changes to disk’ dan klik continue. Sekarang, kamu hampir selesai melakukan instalasi Kali Linux.
4. Konfigurasikan dual boot loader
Langkah terakhir dalam menginstal dual boot antara Windows 10 dan Kali Linux adalah dengan mengkonfigurasi dual boot loader agar kamu dapat memilih sistem operasi mana yang ingin kamu jalankan saat startup. Kamu bisa menggunakan GRUB loader yang umum digunakan oleh pengguna Linux.
Tidak perlu mengunduh setiap software karena GRUB loader biasanya sudah terintegrasi dalam Linux Kali Installer.
Setelah lembar instalasi muncul lagi, pilih Partitioning Tool dan cari bootloader yang ada pada Linux Kali Instaler. Pada tren terakhir dari instalasi, lembar konfigurasi sistem operasi akan di sambut untuk memilih yang mana menjadi sistem operasi default dan setting waktu sebelum sistem otomatis boot ke sistem operasi yang telah dipesan sebelumnya.
FAQ
Apakah proses instalasi dual boot menghilangkan data saya?
Instalasi dual boot tidak akan menghapus data yang ada pada komputermu. Namun, pastikan kamu sudah melakukan backup data pentingmu sebelum melanjutkan proses instalasi untuk menghindari kehilangan data yang tidak diinginkan saat proses instalasi.
Apakah saya bisa mengembalikan dual boot ke awal (sebelum instalasi)?
Jika kamu ingin menghapus dual boot dan kembali ke sistem operasi awal sebelum instalasi, kamu bisa menghapus partisi Linux dan mengembalikan boot loader agar dapat boot ke Windows 10 saja. Namun hati-hati dalam mengeksekusi langkah ini, karena kamu mungkin kehilangan data atau konten yang ada di dalam komputer atau laptopmu. Pastikan kamu sudah melakukan semua back-up yang diperlukan sebelum menghapus bagian Linux.
Video Tutorial
Nah itu dia langkah-langkah mudah untuk menginstal dual boot antara Windows 10 dan Kali Linux. Ingat, hal ini hanya untuk tujuan belajar dan menambah pengetahuan tentang keamanan cyber. Semoga postingan ini bermanfaat dan berguna bagi para pembaca. Jangan ragu untuk mencoba dan mengeksplorasi lebih lanjut tentang Kali Linux dan kegunaannya. Good luck!