Apakah kamu tertarik untuk mempelajari cara dual boot Kali Linux dengan Windows? Jika iya, kamu berada di tempat yang tepat. Dual boot adalah salah satu cara untuk menjalankan dua sistem operasi di salah satu device. Dalam kasus ini, kamu akan mempelajari bagaimana cara dual boot Kali Linux dengan Windows.
Langkah Pertama: Persiapan Sebelum Dual Boot
Sebelum kamu memulai proses dual boot, kamu harus melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu. Persiapan ini akan memastikan bahwa proses dual boot berjalan lancar dan mengurangi risiko terjadinya masalah.
Persiapan yang Dibutuhkan
Berikut ini adalah beberapa persiapan yang harus kamu lakukan sebelum melakukan dual boot Kali Linux dengan Windows:
- Backup data: Jika kamu ingin mempertahankan data penting di device, pastikan untuk melakukan backup data terlebih dahulu. Proses dual boot dapat menghapus data yang ada di device kamu.
- Download Kali Linux: Kamu perlu mendownload versi terbaru dari Kali Linux. Kamu dapat mendownloadnya di situs web resmi Kali Linux di https://www.kali.org/downloads/. Pastikan kamu mendownload versi yang sesuai dengan arsitektur hardware device kamu.
- Membuat bootable USB drive: Setelah kamu mengunduh Kali Linux, kamu perlu membuat bootable USB drive untuk menginstal sistem operasi tersebut. Kamu dapat menggunakan software seperti Rufus atau Universal USB Installer untuk membuat bootable USB dengan mudah.
Selama proses dual boot, kamu akan diberikan opsi untuk menghapus sistem operasi Windows atau mempertahankan dual boot Kali Linux dan Windows. Jika kamu belum menyiapkan backup data, pastikan untuk memilih opsi dual boot Kali Linux dan Windows.
Langkah Kedua: Instalasi Kali Linux
Setelah kamu menyiapkan semua persiapan yang diperlukan, kamu dapat memulai proses instalasi Kali Linux. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menginstal Kali Linux dengan benar:
- Langkah 1: Masukkan bootable USB drive ke dalam device kamu. Boot device dan tekan tombol yang sesuai untuk memasuki boot menu. Opsi boot menu dapat berbeda-beda tergantung pada produsen device yang kamu miliki.
- Langkah 2: Pilih opsi untuk boot dari USB drive. Kamu harus memilih opsi yang sesuai dengan device kamu. Jika kamu menggunakan laptop, kamu mungkin perlu menekan tombol Function (Fn) dan F12 untuk memilih opsi boot dari USB drive. Jika kamu menggunakan PC, kamu dapat menekan tombol DEL atau F2 untuk memasuki BIOS dan mengubah urutan boot menu.
- Langkah 3: Setelah kamu berhasil memasuki opsi boot menu, kamu akan melihat layar Grub. Grub merupakan bootloader yang akan memberikan kamu opsi untuk memilih sistem operasi apa yang ingin kamu jalankan. Pilih opsi “Graphical Install” untuk melanjutkan proses instalasi Kali Linux.
- Langkah 4: Pilih bahasa yang ingin kamu gunakan selama proses instalasi dan klik “Continue”.
- Langkah 5: Pilih lokasi kamu dan klik “Continue”.
- Langkah 6: Pilih layout keyboard yang kamu gunakan dan klik “Continue”.
- Langkah 7: Buat username dan password baru untuk login ke dalam Kali Linux kamu kemudian klik “Continue”.
- Langkah 8: Pilih zona waktu di mana kamu berada dan klik “Continue”.
- Langkah 9: Pilih “Guided – use entire disk” sebagai metode partisi hard drive kamu. Opsi ini memungkinkan Kali Linux untuk mempartisi hard drive secara otomatis dan kamu tidak perlu melakukan partisi manual. Kamu juga dapat memilih opsi “Manual” jika kamu ingin melakukan partisi hard drive secara manual.
- Langkah 10: Setelah kamu memilih metode partisi, kamu akan melihat daftar partisi hard drive kamu. Pastikan kamu memilih partisi yang benar untuk menginstal Kali Linux dan klik “Continue”.
- Langkah 11: Anda akan mendapatkan pesan peringatan bahwa hard drive kamu akan dihapus. Pastikan kamu memiliki backup data. Klik “Yes” untuk melanjutkan proses.
- Langkah 12: Tunggu sampai Kali Linux selesai diinstal di device kamu.
- Langkah 13: Setelah proses instalasi selesai, kamu akan diminta untuk melepas USB drive dan menekan “Continue” untuk reboot device kamu.
- Langkah 14: Boot device kamu seperti biasa dan kamu akan melihat opsi untuk memilih sistem operasi apa yang ingin kamu jalankan. Pilih Kali Linux dan log in menggunakan username dan password yang baru kamu buat.
Langkah Ketiga: Konfigurasi Dual Boot
Setelah kamu berhasil menginstal Kali Linux, kamu dapat mengonfigurasi dual boot dengan Windows. Kamu akan melihat opsi untuk memilih sistem operasi apa yang ingin kamu gunakan setiap kali kamu boot device kamu.
Ikuti instruksi di bawah ini untuk mengonfigurasi dual boot Kali Linux dan Windows:
- Langkah 1: Boot device kamu ke dalam Windows. Klik “Start” dan cari “Disk Management”.
- Langkah 2: Di dalam Disk Management, kamu akan melihat daftar semua partisi hard drive kamu. Cari bagian yang tidak dialokasikan untuk partisi baru kamu.
- Langkah 3: Klik kanan pada bagian yang tidak dialokasikan dan pilih “New Simple Volume”.
- Langkah 4: Pilih ukuran partisi baru kamu dan ikuti instruksi pada layar untuk menyelesaikan pembuatan partisi baru kamu.
- Langkah 5: Boot device kamu ke dalam Kali Linux. Buat backup dari file grub.cfg dengan cara mengetikkan perintah “cp /boot/grub/grub.cfg /boot/grub/grub.cfg.bak” di terminal.
- Langkah 6: Buka file grub.cfg dengan cara mengetikkan “nano /boot/grub/grub.cfg” di terminal. Cari baris “menuentry ‘Debian GNU/Linux’ –class debian –class kali” dan salin kode tersebut.
- Langkah 7: Paste kode tersebut setelah baris terakhir di dalam file grub.cfg.
- Langkah 8: Ganti kata “Debian GNU/Linux” dengan “Windows” dan tambahkan kata “on /dev/sdaX” setelah “menuentry ‘Windows’ –class windows”. X adalah nomor partisi hard drive kamu yang sudah kamu buat sebelumnya di dalam Disk Management.
- Langkah 9: Simpan file grub.cfg dan keluar dari editor teks.
- Langkah 10: Boot ulang device kamu. Kamu akan melihat opsi untuk memilih sistem operasi apa yang ingin kamu jalankan setelah device kamu ter-boot.
Dengan mengikuti instruksi di atas dengan benar, kamu sudah berhasil membuat dual boot Kali Linux dan Windows di device kamu. Selamat mencoba!
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apakah Dual Boot Kali Linux dengan Windows Aman?
Ya, dual boot Kali Linux dengan Windows aman jika kamu mengikuti instruksi dengan benar. Namun, sebelum menjalankan proses dual boot, pastikan kamu telah melakukan backup data penting kamu. Setiap proses instalasi dan konfigurasi dual boot memiliki risiko terjadinya masalah. Jadi, pastikan kamu telah memperhatikan setiap proses yang kamu lakukan.
Apakah Proses Dual Boot Akan Menghapus Data di Device Kamu?
Ya, proses dual boot akan menghapus data di device kamu. Ini adalah salah satu alasan mengapa backup data penting untuk dilakukan sebelum melakukan dual boot. Jika kamu ingin mempertahankan data penting, pastikan kamu telah melakukan backup data terlebih dahulu. Namun, jika kamu memilih opsi untuk dual boot Kali Linux dan Windows, data kamu akan tetap aman.