Sebelum kita membahas panduan cara setting bios agar bisa booting menggunakan flashdisk ataupun instal Windows menggunakan flashdisk, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa BIOS (Basic Input Output System) adalah bagian dari motherboard komputer yang bertugas untuk mengontrol perangkat keras, booting, dan beberapa pengaturan di komputer. Setting BIOS adalah hal yang lumrah dilakukan ketika kita memutuskan untuk mengganti sistem operasi di komputer atau laptop.
Cara Setting BIOS Agar Bisa Booting Menggunakan Flashdisk
Bootable flashdisk merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk install ulang sistem operasi di komputer atau laptop, terutama ketika kita tidak memiliki DVD room sebagai media installasi. Berikut adalah panduan cara setting BIOS agar dapat booting menggunakan flashdisk.
1. Masuk ke Pengaturan BIOS di Komputer atau Laptop
Pertama, kita harus masuk ke pengaturan BIOS di komputer atau laptop terlebih dahulu. Caranya, restart komputer atau laptop dan ketika layar booting muncul, tekan tombol yang sesuai untuk enter ke BIOS. Keypada masing-masing komputer atau laptop mungkin berbeda, namun biasanya tombol yang digunakan adalah F2, F8, F10, F12, atau Del.
Setelah masuk ke pengaturan BIOS, cari menu bernama “Boot” atau “Startup”. Menu ini bergantung pada tipe motherboard atau banyaknya versi BIOS. Jadi, jika tidak menemukan menu tersebut, cari saja menu yang serupa dengan pengaturan untuk mengubah urutan booting pada BIOS.
2. Mengubah Urutan Booting
Setelah menemukan menu “Boot” atau “Startup” di pengaturan BIOS, ubah urutan booting sehingga flashdisk yang akan digunakan sebagai media installasi sistem operasi menjadi prioritas pertama. Sehingga, komputer atau laptop akan mem-booting dari flashdisk tersebut.
Urutan booting pada setiap BIOS mungkin berbeda, tetapi biasanya urutannya seperti berikut:
- Optical Drive (DVD/CD)
- Hard Drive (Internal Hard Disk)
- Removable Devices (USB Flashdisk)
Untuk menggunakan flashdisk sebagai media booting, geser urutan booting Removable Devices (USB Flashdisk) ke urutan pertama. Jika tidak yakin tentang urutan booting, cari petunjuk pada tampilan BIOS atau tanya pada teknisi komputer atau laptop terdekat.
3. Menyimpan Perubahan pada Pengaturan BIOS
Setelah mengubah urutan booting, jangan lupa untuk menyimpan perubahan pengaturan pada BIOS. Biasanya pada pengaturan BIOS dilengkapi dengan panduan penggunaan aplikasi. Jawaban untuk menyimpan pengaturan umumnya tombol F10 atau F12, namun tergantung pada tipe motherboard atau versi BIOS.
Setelah menyimpan pengaturan, keluar dari pengaturan BIOS dan nyalakan kembali komputer atau laptop.
4. Memasang Flashdisk dan Membuat Bootable Flashdisk
Setelah mengubah pengaturan BIOS agar bisa booting dari flashdisk, langkah selanjutnya adalah memasang flashdisk dan membuat flashdisk tersebut menjadi bootable flashdisk. Caranya dengan menggunakan aplikasi pembuat bootable flashdisk seperti Rufus, WinToFlash, atau rufus.
Setelah bootable flashdisk berhasil dibuat, colokkan flashdisk ke komputer atau laptop, dan nyalakan kembali. Komputer atau laptop akan mem-booting dari flashdisk tersebut dan dapat melakukan instalasi sistem operasi pada komputer atau laptop.
Cara Setting BIOS Agar Bisa Install Windows Menggunakan Flashdisk
Setelah mengetahui cara setting BIOS agar bisa booting menggunakan flashdisk, berikut adalah panduan cara setting BIOS agar bisa install Windows menggunakan flashdisk.
1. Masuk ke Pengaturan BIOS di Komputer atau Laptop
Sama seperti cara setting BIOS agar bisa booting menggunakan flashdisk, langkah pertama adalah masuk ke pengaturan BIOS di komputer atau laptop. Caranya, restart komputer atau laptop dan ketika layar booting muncul, tekan tombol yang sesuai untuk enter ke BIOS. Keypada masing-masing komputer atau laptop mungkin berbeda, namun biasanya tombol yang digunakan adalah F2, F8, F10, F12, atau Del.
2. Mengubah Urutan Booting
Setelah masuk ke pengaturan BIOS, cari menu bernama “Boot” atau “Startup”. Menu ini bergantung pada tipe motherboard atau banyaknya versi BIOS. Jadi, jika tidak menemukan menu tersebut, cari saja menu yang serupa dengan pengaturan untuk mengubah urutan booting pada BIOS.
Kemudian, ubah urutan booting sehingga flashdisk menjadi prioritas pertama. Urutan booting pada setiap BIOS terkadang berbeda, tetapi biasanya urutan booting seperti pada cara setting BIOS agar bisa booting menggunakan flashdisk. Geser urutan booting Removable Devices (USB Flashdisk) ke urutan pertama.
3. Menyimpan Perubahan pada Pengaturan BIOS
Setelah mengubah urutan booting, jangan lupa untuk menyimpan pengaturan di BIOS. Biasanya pada pengaturan BIOS dilengkapi dengan panduan penggunaan aplikasi. Jawaban untuk menyimpan pengaturan umumnya tombol F10 atau F12, namun tergantung pada tipe motherboard atau versi BIOS.
4. Memasang Flashdisk dan Instal Windows
Setelah mengubah pengaturan BIOS agar bisa install Windows menggunakan flashdisk, langkah selanjutnya adalah memasang flashdisk ke komputer atau laptop dan memulai proses instalasi Windows.
Pada proses instalasi, ikuti petunjuk yang disediakan sehingga proses instalasi dapat berjalan dengan lancar. Jika melakukan instalasi Windows 10, pilih opsi usb flashdisk untuk instalasi dan ikuti petunjuk yang disediakan langsung oleh Windows Wizard.
FAQ Cara Setting BIOS Agar Bisa Booting dan Install Windows Menggunakan Flashdisk
Jika tidak menemukan menu “Boot” atau “Startup” pada pengaturan BIOS, cari menu yang serupa dengan pengaturan untuk mengubah urutan booting pada BIOS. Biasanya, pengaturan untuk mengubah urutan booting ada di menu pengaturan yang sama dengan pengaturan untuk mengubah urutan ke boot.
2. Apakah bisa menggunakan flashdisk yang sudah terisi data untuk membuat bootable flashdisk?
Tidak bisa. Agar berhasil membuat bootable flashdisk, flashdisk harus diformat terlebih dahulu sehingga tidak ada data yang tersisa pada flashdisk. Jadi, pastikan untuk menyimpan data yang terdapat pada flashdisk sebelum diformat atau menggunakan flashdisk yang baru.