Salah satu faktor penting dalam mengambil keputusan bisnis adalah analisis biaya dan manfaat. Salah satu alat yang digunakan untuk melakukan analisis ini adalah Benefit Cost Ratio (BCR) atau rasio manfaat biaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu BCR, bagaimana cara menghitungnya, dan mengapa penting dalam pengambilan keputusan bisnis.
Apa itu Benefit Cost Ratio?
BCR adalah alat untuk mengukur rasio antara manfaat yang dihasilkan oleh sebuah proyek atau investasi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Dalam hal ini, manfaat diukur dalam nilai finansial (misalnya, pendapatan tambahan yang dihasilkan), sementara biaya diukur dalam jumlah uang yang dikeluarkan untuk membiayai proyek atau investasi tersebut.
BCR digunakan untuk memperkirakan apakah proyek atau investasi akan menghasilkan keuntungan atau kerugian. BCR didasarkan pada asumsi bahwa semakin besar rasio antara manfaat dan biaya, semakin menguntungkan proyek atau investasi tersebut. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio BCR, semakin besar kemungkinan keberhasilan proyek atau investasi tersebut.
Bagaimana cara menghitung Benefit Cost Ratio?
Untuk menghitung BCR, kita perlu menghitung nilai manfaat dan biaya proyek atau investasi terlebih dahulu. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:
- Hitung nilai manfaat proyek atau investasi. Nilai manfaat dapat dihitung sebagai pendapatan tambahan yang dihasilkan atau penghematan biaya yang dicapai.
- Hitung biaya proyek atau investasi. Biaya mencakup pengeluaran untuk membiayai proyek atau investasi, seperti investasi awal, biaya perawatan, dan biaya operasional.
- Bagi nilai manfaat dengan biaya untuk mendapatkan rasio manfaat biaya (BCR).
Contoh: Sebuah perusahaan ingin membangun pabrik, yang diharapkan akan menghasilkan pendapatan tambahan sebesar Rp 2 miliar per tahun. Investasi awal untuk membangun pabrik tersebut mencapai Rp 10 miliar. Biaya perawatan dan operasional diperkirakan mencapai Rp 1 miliar per tahun.
Maka, nilai manfaat adalah Rp 2 miliar per tahun, sedangkan biaya untuk membangun dan mengoperasikan pabrik adalah Rp 11 miliar per tahun. BCR dapat dihitung dengan membagi nilai manfaat dengan biaya, yaitu:
BCR = (2 miliar / 11 miliar) = 0.18
Jadi, rasio manfaat biaya (BCR) untuk proyek ini adalah 0.18. Hal ini menunjukkan bahwa untuk setiap Rp 1 yang diinvestasikan dalam proyek, perusahaan hanya akan menghasilkan sebesar Rp 0.18. Oleh karena itu, perusahaan dapat mempertimbangkan kembali keputusannya untuk melakukan investasi dalam proyek tersebut.
Mengapa penting dalam pengambilan keputusan bisnis?
BCR sangat penting dalam pengambilan keputusan bisnis karena dapat membantu kita mengevaluasi apakah proyek atau investasi tersebut menguntungkan atau tidak. BCR yang tinggi menunjukkan bahwa proyek atau investasi dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan, sementara BCR yang rendah dapat memberi sinyal bahwa proyek atau investasi tersebut tidak layak untuk diteruskan.
Dalam hal ini, BCR berfungsi sebagai alat pemantau yang memberikan pandangan tentang kinerja proyek atau investasi. Sebuah BCR yang tinggi pada awal proyek atau investasi tidak menjamin keberhasilannya, tetapi memberikan tanda yang baik.
Ketika BCR dihitung pada akhir proyek atau investasi, dapat dibandingkan dengan nilai target yang ditetapkan sebelumnya. Jika BCR di atas target, maka proyek atau investasi dapat dianggap sukses. Sebaliknya, jika BCR di bawah target, akan perlu dilakukan evaluasi untuk menentukan penyebabnya dan cara memperbaikinya.
FAQ
Apa bedanya antara BCR dan ROI?
Pada dasarnya, BCR dan return on investment (ROI) sama-sama digunakan untuk menilai keberhasilan proyek atau investasi. Namun, ada perbedaan utama antara keduanya.
BCR mengukur rasio antara manfaat dan biaya, sedangkan ROI menghitung persentase pengembalian investasi dibandingkan dengan biaya investasi. Dalam hal ini, ROI dapat lebih cocok digunakan untuk mengukur keuntungan dari sebuah proyek atau investasi, sementara BCR dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah proyek atau investasi menguntungkan atau tidak.
Apakah ada batasan BCR dalam pengambilan keputusan bisnis?
Ada beberapa batasan yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan bisnis menggunakan BCR. Pertama, BCR hanya mempertimbangkan keuntungan finansial dan biaya, tanpa memperhitungkan faktor non-keuangan seperti dampak lingkungan atau kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan faktor non-keuangan secara terpisah dalam pengambilan keputusan.
Kedua, BCR akan bergantung pada proyek atau investasi yang sedang dievaluasi. Maka, BCR yang tinggi pada suatu proyek atau investasi, tidak berarti BCR yang sama dapat dicapai pada proyek atau investasi lainnya.
Berikut adalah video yang menjelaskan tentang Benefit Cost Ratio: