Cara Menghitung Value At Risk Dengan Excel

Cara Menghitung Nilai Investasi dengan Benar

Cara Menghitung Economic Value Added (EVA)

Jika Anda ingin menghitung nilai investasi dengan benar, maka cara menghitung Economic Value Added (EVA) adalah salah satu langkah yang penting untuk dilakukan. Pada umumnya, EVA digunakan untuk mengukur seberapa besar nilai tambah yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan pada investornya.

Untuk menghitung EVA, Anda perlu menggunakan rumus berikut:

EVA = NOPAT – (WACC x Capital)

Dalam rumus di atas, NOPAT (Net Operating Profit After Tax) merupakan salah satu parameter penting yang perlu dihitung terlebih dahulu. Anda bisa menghitung NOPAT dengan menggunakan rumus berikut:

NOPAT = EBIT x (1 – Tax Rate)

EBIT (Earnings Before Interest and Taxes) dapat dihitung dengan menjumlahkan laba sebelum pajak dan beban bunga. Kemudian, Tax Rate merupakan nilai pajak yang diterapkan pada perusahaan tersebut.

Setelah menghitung NOPAT, Anda perlu menghitung WACC (Weighted Average Cost of Capital). Cara menghitung WACC bisa dilihat pada artikel berikut.

Capital pada rumus EVA merupakan total modal yang digunakan oleh perusahaan, termasuk modal sendiri dan pinjaman. Untuk menghitung capital, Anda bisa menggunakan rumus:

Capital = Equity + Debt

Dalam rumus tersebut, Equity adalah nilai total saham yang dimiliki oleh pemegang saham dan Debt merupakan nilai total pinjaman yang diambil oleh perusahaan.

Setelah menghitung nilai NOPAT, WACC, dan Capital, Anda bisa langsung menghitung EVA dengan menggunakan rumus di atas. Hasil dari penghitungan tersebut menunjukkan nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika nilainya positif, maka artinya perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Kondisi ini menunjukkan bahwa investasi pada perusahaan tersebut layak dilakukan.

Cara Menghitung Future Value dengan 2 Metode

Investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan di masa depan. Oleh karena itu, menghitung Future Value (nilai investasi di masa depan) menjadi sangat penting. Saat ini, terdapat dua metode yang umum digunakan untuk menghitung Future Value, yaitu metode Compound Interest dan metode Annuity.

Baca Juga :  CARA BUAT DATA GRAFIK DI EXCEL

Metode Compound Interest

Metode Compound Interest menghitung Future Value berdasarkan prinsip bunga majemuk. Dalam metode ini, investasi dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan bunga yang diperoleh akan diinvestasikan kembali untuk mendapatkan bunga yang lebih banyak. Rumus untuk menghitung Future Value dengan metode Compound Interest adalah:

Future Value = P x (1 + r/n)nt

Di dalam rumus di atas, P merupakan nilai investasi awal, r merupakan tingkat bunga, n merupakan jumlah kali bunga dihitung dalam setahun, dan t merupakan jangka waktu investasi.

Sebagai contoh, Anda ingin menginvestasikan Rp 10.000.000 dengan bunga 8% per tahun selama 5 tahun. Maka, Future Value yang dapat dihitung dengan menggunakan metode Compound Interest adalah:

Future Value = 10.000.000 x (1 + 0,08/1)1×5

Future Value = 10.000.000 x 1,469

Future Value = Rp 14.690.000

Dari hasil penghitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai investasi akan menjadi Rp 14.690.000 pada akhir masa investasi.

Metode Annuity

Sedangkan metode Annuity menghitung Future Value berdasarkan jumlah uang yang dimasukkan ke dalam investasi setiap tahun. Dalam metode ini, Anda harus menghitung besarnya pembayaran setiap tahun, kemudian melakukan penghitungan Future Value pada setiap pembayaran. Rumus untuk menghitung Future Value dengan metode Annuity adalah:

Future Value = A x [(1 + r/n)nt – 1] ÷ (r/n)

Pada rumus di atas, A merupakan besarnya pembayaran setiap tahun, r sama dengan metode sebelumnya, dan t sebagai jangka waktu investasi.

Misalnya, Anda ingin menginvestasikan Rp 2.000.000 setiap tahun dengan bunga 6% per tahun selama 5 tahun. Maka, Future Value yang dapat dihitung dengan menggunakan metode Annuity adalah :

Future Value = 2.000.000 x [(1 + 0,06/1)1×5 – 1] ÷ (0,06/1)

Future Value = 2.000.000 x 5,637 ÷ 0,06

Future Value = Rp 188.240.000

Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai investasi akan menjadi Rp 188.240.000 pada akhir masa investasi.

Cara Menghitung Future Value dengan Excel

Jika Anda tidak ingin menghitung Future Value secara manual, Anda bisa menggunakan Excel untuk memudahkan penghitungan. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung Future Value dengan Excel:

  1. Buka program Excel dan buatlah tabel kosong dengan kolom sebagai berikut:
    • Baris 1 : Waktu / Tahun
    • Baris 2 : Nilai Sekarang / Present Value
    • Baris 3 : Bunga / Interest
    • Baris 4 : Investasi Tahunan / Yearly Payment
    • Baris 5 : Nilai Masa Depan / Future Value
  2. Ketikkan nilai investasi awal pada baris 2, bunga pada baris 3, investasi tahunan pada baris 4, dan tambahkan rumus pada baris 5 dengan menggunakan formula: =FV(B3,B1-B2,-B4)
  3. Jangan lupa untuk mengubah simbol koma menjadi titik pada setiap rumus yang dibuat.
Baca Juga :  CARA MEMBUAT LABEL NAMA UNDANGAN DI EXCEL

Setelah rumus selesai dibuat, tekan tombol enter pada keyboard untuk menghitung nilai Future Value dari investasi yang dilakukan.

Cara Menghitung WACC

Untuk menghitung EVA, Anda perlu mengetahui cara menghitung WACC terlebih dahulu. WACC merupakan singkatan dari Weighted Average Cost of Capital atau Biaya Modal Rata-rata Tertimbang. Biaya modal sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu biaya hutang dan biaya ekuitas.

Cara menghitung WACC adalah dengan menggunakan rumus berikut:

WACC = (E ÷ V) x Re + (D ÷ V) x Rd x (1 – Tax Rate)

Dalam rumus di atas, E merupakan nilai ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan, D merupakan nilai hutang atau utang, V merupakan nilai total modal perusahaan (D + E), Re adalah biaya ekuitas, Rd adalah biaya hutang, dan Tax Rate adalah persentase pajak yang diterapkan pada perusahaan.

Untuk menghitung biaya ekuitas, Anda perlu menggunakan rumus:

Re = Rf + Beta x (Km – Rf)

Dalam rumus tersebut, Rf merupakan suku bunga bebas risiko, Beta adalah pengukur risiko investasi yang tergantung pada pasar saham, dan Km merupakan tingkat pengembalian pasar saham secara keseluruhan.

Untuk menghitung biaya hutang, Anda perlu menggunakan rumus:

Rd = I ÷ D

Dalam rumus di atas, I merupakan biaya bunga pada hutang yang harus dibayar perusahaan setiap tahun dan D merupakan jumlah hutang atau utang perusahaan.

Cara Menghitung Persen Keuntungan di Excel

Excel merupakan alat yang sangat membantu dalam melakukan perhitungan keuangan. Di dalam Excel, terdapat berbagai rumus dan fungsi yang dapat memudahkan menghitung persentase keuntungan. Berikut adalah beberapa rumus Excel yang bisa digunakan untuk menghitung persentase keuntungan:

Cara Menghitung Persentase Keuntungan Berdasarkan Total Penjualan

Persentase keuntungan berdasarkan total penjualan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Persentase Keuntungan = (Keuntungan / Total Penjualan) x 100%

Dalam rumus di atas, keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dan biaya produksi.

Contoh penggunaan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Anda memiliki penjualan sebesar Rp 50.000.000 dengan biaya produksi sebesar Rp 35.000.000. Berapa persentase keuntungan yang diperoleh?

Keuntungan = Rp 50.000.000 – Rp 35.000.000 = Rp 15.000.000

Persentase Keuntungan = (Rp 15.000.000 / Rp 50.000.000) x 100%

Persentase Keuntungan = 30%

Cara Menghitung Persentase Keuntungan Berdasarkan Harga Beli

Persentase keuntungan berdasarkan harga beli dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Persentase Keuntungan = ((Harga Jual – Harga Beli) ÷ Harga Beli) x 100%

Contoh penggunaan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Anda membeli sebuah produk dengan harga Rp 2.500.000 dan menjualnya kembali dengan harga Rp 3.250.000. Berapa persentase keuntungan yang diperoleh?

Baca Juga :  Cara Membuat Gari Di Dalam Kolom Dala Excel

Persentase Keuntungan = ((Rp 3.250.000 – Rp 2.500.000) ÷ Rp 2.500.000) x 100%

Persentase Keuntungan = 30%

Cara Menghitung Present Value

Selain Future Value, Present Value juga merupakan konsep penting dalam perhitungan keuangan. Present Value merupakan nilai investasi saat ini dari sejumlah uang yang akan diterima di masa depan. Untuk menghitung Present Value, Anda perlu menggunakan formula berikut:

Present Value = Future Value ÷ (1 + r)t

Dalam rumus di atas, r merupakan tingkat bunga dan t merupakan jumlah waktu investasi dalam satuan tahun.

Contoh penggunaan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Anda ingin mendapatkan nilai investasi saat ini dari sejumlah uang yang akan diterima di masa depan sebanyak Rp 14.690.000 dengan bunga 8% per tahun selama 5 tahun. Maka, Present Value yang dapat dihitung dengan menggunakan formula di atas adalah:

Present Value = Rp 14.690.000 ÷ (1 + 0,08)5

Present Value = Rp 9.000.000

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa untuk mendapatkan Rp 14.690.000 di masa depan dengan bunga 8% per tahun selama 5 tahun, Anda perlu menginvestasikan sebesar Rp 9.000.000 saat ini.

Cara Menghitung Insurable Value / Cara Menghitung Value at Risk (VaR)

Jika Anda ingin berinvestasi, maka memahami bagaimana cara menghitung Insurable Value atau Value at Risk (VaR) menjadi sangat penting. Insurable Value sendiri merujuk pada nilai total aset atau kekayaan yang perlu diasuransikan. Sedangkan Value at Risk (VaR) merujuk pada nilai total kekayaan yang dapat hilang akibat kenaikan risiko di masa depan. Cara menghitung Insurable Value dan VaR cukup rumit, tetapi dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

Cara Menghitung Insurable Value

Untuk menghitung Insurable Value, Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Menghitung Biaya Ganti Rugi (Replacement Cost)
    • Mengukur nilai total dari semua aset atau kekayaan yang akan diasuransikan.
    • Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk mengganti atau memperbaiki aset yang rusak.
  2. Menghitung Biaya Reproduksi (Reproduction Cost)
    • Mengukur nilai total dari semua aset atau kekayaan yang akan diasuransikan.
    • Menghitung biaya yang diperlukan untuk mereproduksi aset yang rusak.
  3. Menghitung Biaya Pemulihan (Restoration Cost)
    • Mengukur nilai total dari semua aset atau kekayaan yang akan diasuransikan.
    • Menghitung biaya yang diperlukan untuk memulihkan aset yang rusak.
  4. Menghitung Insurable Value
    • Insurable Value = Biaya Ganti Rugi + Biaya Reproduksi + Biaya Pemulihan

Cara Menghitung Value at Risk (VaR)

Cara menghitung Value at Risk (VaR) juga tidaklah mudah. VaR sendiri merupakan persentase nilai investasi yang dapat hilang dalam periode tertentu, dengan tingkat kepercayaan tertentu. Untuk menghitung VaR