Menghitung persentase di Microsoft Excel bisa menjadi salah satu kemampuan yang penting dan sering digunakan dalam dunia pekerjaan maupun pendidikan. Dari sekian banyak fungsi yang ada di aplikasi Microsoft Excel, fitur menghitung persentase bisa menjadi sangat membantu dalam proses pengolahan data. Berikut adalah cara menghitung persentase di Excel dengan mudah dan cepat!
Cara Menghitung Persentase di Microsoft Excel
Pertama-tama, kita perlu memahami terlebih dahulu konsep dasar mengenai persentase. Persentase merupakan satuan pengukuran yang digunakan untuk menyatakan bagian dari keseluruhan dalam bentuk angka pecahan dengan satuan persen (%). Contoh penggunaan persentase adalah saat kita ingin menghitung jumlah siswa yang lulus dari total siswa yang mengikuti ujian.
Untuk menghitung persentase di Excel, ada dua rumus yang umum digunakan yaitu:
- Rumus 1: (Nilai yang dicari / Total Nilai) x 100%
- Rumus 2: Nilai yang dicari % Total Nilai
Selanjutnya, mari kita praktikkan cara menghitung persentase di Excel dengan contoh kasus berikut:
Contoh Kasus
Misalnya kita ingin menghitung persentase kenaikan penjualan pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. Berikut adalah tabel datanya:
Tahun | Penjualan |
---|---|
2019 | Rp 10.000.000,- |
2020 | RP 15.000.000,- |
Kita ingin menghitung kenaikan persentase penjualan pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Hitung selisih penjualan tahun 2020 dengan tahun 2019: Rp 15.000.000,- – Rp 10.000.000,- = Rp 5.000.000,-
- Hitung persentase kenaikan: (Rp 5.000.000,- / Rp 10.000.000,-) x 100% = 50%
Jadi, kenaikan persentase penjualan pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 adalah 50%.
Cara Menghitung Persentase Kenaikan dan Penurunan
Untuk menghitung persentase kenaikan dan penurunan di Excel, kita bisa menggunakan rumus yang sama. Untuk persentase kenaikan, kita menggunakan rumus (Nilai Baru – Nilai Lama) / Nilai Lama x 100%. Sedangkan untuk persentase penurunan, kita menggunakan rumus (Nilai Lama – Nilai Baru) / Nilai Lama x 100%.
Contoh penggunaan rumus tersebut adalah saat kita ingin menghitung persentase kenaikan dan penurunan harga suatu produk dari waktu ke waktu.
Berikut adalah contoh penggunaan rumus tersebut:
Contoh Penggunaan Rumus
Misalnya pada awal tahun 2020, harga produk A adalah Rp 10.000,- per unit. Kemudian pada pertengahan tahun 2020, harga produk A naik menjadi Rp 15.000,- per unit. Berikut adalah langkah-langkah menghitung persentase kenaikan harga produk A:
- Hitung selisih harga baru dengan harga lama: Rp 15.000,- – Rp 10.000,- = Rp 5.000,-
- Hitung persentase kenaikan: (Rp 5.000,- / Rp 10.000,-) x 100% = 50%
Jadi, harga produk A mengalami kenaikan sebesar 50%.
Untuk menghitung persentase penurunan, misalnya pada akhir tahun 2020 harga produk A turun menjadi Rp 8.000,- per unit. Berikut adalah langkah-langkah menghitung persentase penurunan harga produk A:
- Hitung selisih harga lama dengan harga baru: Rp 10.000,- – Rp 8.000,- = Rp 2.000,-
- Hitung persentase penurunan: (Rp 2.000,- / Rp 10.000,-) x 100% = 20%
Jadi, harga produk A mengalami penurunan sebesar 20%.
Cara Menghitung Persentase Inflasi
Selain menghitung persentase kenaikan dan penurunan, kita juga bisa menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung persentase inflasi. Persentase inflasi digunakan untuk mengukur tingkat kenaikan harga-harga barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu. Apabila persentase inflasi meningkat, maka harga-harga barang dan jasa akan naik dan daya beli masyarakat akan menurun.
Untuk menghitung persentase inflasi di Excel, kita bisa menggunakan rumus berikut:
[(Harga Baru – Harga Lama) / Harga Lama] x 100%Contoh Penggunaan Rumus untuk Menghitung Persentase Inflasi
Misalnya pada bulan Januari 2020, harga bahan makanan pokok adalah Rp 10.000,- per kilogram. Kemudian pada bulan Januari 2021, harga bahan makanan pokok naik menjadi Rp 12.000,- per kilogram. Berikut adalah langkah-langkah menghitung persentase inflasi bahan makanan pokok:
- Hitung selisih harga bulan Januari 2021 dengan bulan Januari 2020: Rp 12.000,- – Rp 10.000,- = Rp 2.000,-
- Hitung persentase inflasi: (Rp 2.000,- / Rp 10.000,-) x 100% = 20%
Jadi, inflasi harga bahan makanan pokok pada bulan Januari 2021 dibandingkan dengan bulan Januari 2020 adalah 20%.
Cara Menghitung Akar di Excel
Selain menghitung persentase, Microsoft Excel juga memiliki fitur untuk menghitung akar. Sebenarnya menghitung akar bisa dilakukan dengan menggunakan kalkulator, namun jika data yang dihitung cukup banyak, maka menggunakan Microsoft Excel bisa menjadi solusi yang lebih efektif dan efisien.
Untuk menghitung akar di Excel, kita bisa menggunakan rumus berikut:
= AKAR(Argument)
Argument adalah nilai yang ingin kita hitung akarnya.
Contoh Penggunaan Rumus untuk Menghitung Akar di Excel
Misalnya kita ingin menghitung akar kuadrat dari angka 25. Berikut adalah langkah-langkah menghitung akar kuadrat di Excel:
- Ketikkan formula =AKAR(25) pada sel Excel
- Tekan Enter pada keyboard
- Hasil akan muncul di sel yang sama yaitu 5
Jadi, akar kuadrat dari 25 adalah 5.
FAQ
1. Apakah Microsoft Excel hanya bisa digunakan untuk menghitung persentase?
Tidak. Microsoft Excel memiliki banyak fungsi dan fitur yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti mengolah, menganalisis, dan menampilkan data dalam bentuk grafik.
2. Apakah rumus yang digunakan untuk menghitung persentase kenaikan dan penurunan sama?
Tidak. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase kenaikan adalah (Nilai Baru – Nilai Lama) / Nilai Lama x 100%. Sedangkan untuk persentase penurunan, rumus yang digunakan adalah (Nilai Lama – Nilai Baru) / Nilai Lama x 100%.
Video Tutorial: Cara Menghitung Persentase di Excel dengan Mudah dan Cepat!