Banyak pekerja yang harus membayar pajak penghasilan (PPh) setiap bulannya. Seringkali menghitung PPh membingungkan dan memakan waktu, terutama bagi mereka yang kurang terbiasa dengan perhitungan matematika. Namun, ada beberapa cara mudah untuk menghitung PPh yang dapat dilakukan menggunakan aplikasi Excel. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung PPh 21 dan PPh 23 menggunakan Excel.
Menghitung PPh 21 dengan Menggunakan Excel
PPh 21 diterapkan pada orang-orang yang menerima penghasilan dari pekerjaan. PPh 21 biasanya dihitung dan dibayarkan oleh perusahaan tempat seseorang bekerja. Namun, ada beberapa kasus di mana seseorang harus menghitung dan membayar PPh 21 sendiri, seperti pada saat memiliki penghasilan dari usaha atau profesi bebas.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung PPh 21 dengan menggunakan aplikasi Excel:
- Buat lembar kerja baru di Excel.
- Buat tabel dengan tiga kolom dan lima baris.
- Nama kolom pertama ‘Pendapatan Bruto’ dan kolom kedua ‘Pengurang Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)’ dan kolom ketiga ‘Penghasilan Kena Pajak’.
- Di baris pertama, masukkan jumlah pendapatan bruto selama satu bulan.
- Di baris kedua, masukkan jumlah PTKP sesuai dengan status karyawan.
- Di baris ketiga, rumus pengurangan PTKP dari pendapatan bruto. Klik pada sel di kolom ketiga dan ketik =A1-B2. Tekan enter.
- Di baris keempat, masukkan jumlah pengurangan lain yang diperbolehkan, seperti tunjangan pensiun atau biaya kesehatan.
- Di baris kelima, tentukan jumlah penghasilan kena pajak. Klik pada sel di kolom ketiga dan ketik =A3-B4. Tekan enter.
- Hitung PPh 21 dengan menggunakan rumus berikut: =MAX((E5-54)*0,05;0). Rumus tersebut akan menghitung PPh 21 untuk penghasilan yang lebih dari Rp 54 juta dengan tarif 5%. Tarif tersebut berlaku untuk tahun 2022.
- Jika penghasilan kurang dari Rp 54 juta, maka seseorang tidak perlu membayar PPh 21.
Menghitung PPh 23 dengan Menggunakan Excel
PPh 23 dikenakan pada penghasilan yang diperoleh dari jasa ekspedisi. Pajak ini harus ditanggung oleh perusahaan yang memberikan jasa ekspedisi. Berikut adalah cara menghitung PPh 23 menggunakan Excel:
- Buat lembar kerja baru di Excel.
- Buat tabel dengan tiga kolom dan lima baris.
- Nama kolom pertama ‘Pendapatan Bruto’ dan kolom kedua ‘Pengurang Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)’ dan kolom ketiga ‘Penghasilan Kena Pajak’.
- Di baris pertama, masukkan jumlah pendapatan bruto selama satu bulan.
- Di baris kedua, masukkan jumlah PTKP sesuai dengan status karyawan.
- Di baris ketiga, rumus pengurangan PTKP dari pendapatan bruto. Klik pada sel di kolom ketiga dan ketik =A1-B2. Tekan enter.
- Di baris keempat, masukkan jumlah pengurangan lain yang diperbolehkan, seperti tunjangan pensiun atau biaya kesehatan.
- Di baris kelima, tentukan jumlah penghasilan kena pajak. Klik pada sel di kolom ketiga dan ketik =A3-B4. Tekan enter.
- Hitung PPh 23 dengan menggunakan rumus berikut: =E5*0,2. Rumus tersebut akan menghitung PPh 23 dengan tarif 2% dari penghasilan kena pajak.
FAQ
1. Apa beda antara PPh 21 dan PPh 23?
PPh 21 dikenakan pada seseorang yang menerima penghasilan dari pekerjaan. Sedangkan PPh 23 dikenakan pada penghasilan yang diperoleh dari jasa ekspedisi.
2. Siapa yang harus membayar PPh 21 dan PPh 23?
Untuk PPh 21, biasanya dihitung dan dibayarkan oleh perusahaan tempat seseorang bekerja. Namun, ada beberapa kasus di mana seseorang harus menghitung dan membayar PPh 21 sendiri, seperti pada saat memiliki penghasilan dari usaha atau profesi bebas.
Untuk PPh 23, pajak ini harus ditanggung oleh perusahaan yang memberikan jasa ekspedisi.