Cara Menghitung Pph 21 Untuk Upah Harian Excel

Cara menghitung PPh 21 bagi pegawai tetap dan karyawan lepas memang cukup penting untuk dipahami. Sebagai penghasilan tambahan dari gaji, Pajak Penghasilan 21 memang menjadi kewajiban bagi para karyawan yang mendapat gaji di atas batas tertentu. Ada banyak rumus dan cara menghitung PPh 21 yang dapat dilakukan, tergantung pada status kepegawaian dan total penghasilan. Berikut ini adalah beberapa informasi penting mengenai cara menghitung PPh 21 untuk pegawai tetap dan karyawan lepas.

Cara Menghitung PPh 21 untuk Pegawai Tetap

Pertama-tama, yang harus dipahami adalah batas penghasilan yang diwajibkan untuk membayar PPh 21. Bagi karyawan tetap, batas penghasilan yang ditetapkan adalah Rp. 54 juta per tahun. Dengan kata lain, jika gaji bulanan Anda lebih dari Rp. 4,5 juta, maka Anda harus membayar PPh 21. Untuk menghitung besarnya PPh 21 yang harus dibayar, Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

PPh 21 = 0,05 × (Penghasilan Bruto – Biaya Jabatan – Pengurangan Penghasilan Non-TK)

Di dalam rumus tersebut, ada beberapa istilah yang harus dipahami terlebih dahulu:

  • Penghasilan Bruto: adalah jumlah gaji atau penghasilan yang diterima sebelum dipotong pajak.
  • Biaya Jabatan: adalah pengurangan yang diperbolehkan atas penghasilan bruto, yaitu sebesar 5% dari penghasilan bruto atau maksimal Rp. 500 ribu per bulan.
  • Pengurangan Penghasilan Non-TK: adalah pengurangan-pengurangan tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi penghasilan bruto, seperti tunjangan pensiun, BPJS, dan sebagainya.
Baca Juga :  BAGAIMANA CARA MEMBUAT GAMBAR MENJADI BAGROUND MS EXCEL

Contoh perhitungan PPh 21 untuk karyawan tetap dengan gaji bulanan Rp. 7 juta, biaya jabatan Rp. 500 ribu, dan pengurangan penghasilan non-TK Rp. 1,5 juta:

PPh 21 = 0,05 × (Rp. 7.000.000 – Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000)

PPh 21 = Rp. 5.500.000 × 0,05

PPh 21 = Rp. 275.000

Jadi, karyawan tetap dengan gaji Rp 7 juta per bulan harus membayar PPh 21 sebesar Rp 275.000.

Cara Menghitung PPh 21 untuk Karyawan Lepas

Bagi karyawan lepas atau pekerja harian, cara menghitung PPh 21 adalah sedikit berbeda dengan pegawai tetap. Batas penghasilan yang dipotong pajak untuk karyawan lepas adalah Rp. 4,5 juta per bulan. Jika penghasilan harian lebih dari Rp. 150.000,-, maka wajib membayar PPh 21. Rumus untuk menghitung PPh 21 karyawan lepas adalah sebagai berikut:

PPh 21 = (Penghasilan Bruto Hari × Jumlah Hari Kerja) × Tarif PPh 21

Di dalam rumus tersebut, ada beberapa istilah yang harus dipahami terlebih dahulu:

  • Penghasilan Bruto Hari: adalah jumlah penghasilan yang diterima per hari sebelum dipotong pajak.
  • Jumlah Hari Kerja: adalah jumlah hari dalam sebulan yang dikerjakan oleh karyawan lepas.
  • Tarif PPh 21: adalah tarif pajak yang dikenakan pada penghasilan karyawan lepas.

Contoh perhitungan PPh 21 untuk karyawan lepas dengan penghasilan Rp. 200 ribu per hari dan jumlah hari kerja 22 hari:

PPh 21 = (Rp. 200.000 × 22) × 0,05 = Rp. 220.000

Jadi, karyawan lepas dengan penghasilan Rp. 200 ribu per hari dan jumlah hari kerja 22 hari harus membayar PPh 21 sebesar Rp. 220.000.

Tips Mengurangi PPh 21

Jika ingin mengurangi PPh 21 yang wajib dibayar, Anda bisa melakukan beberapa hal seperti:

  • Memanfaatkan pengurangan penghasilan non-TK, seperti tunjangan pensiun dan BPJS.
  • Mengajukan pembagian penghasilan bersih, terutama bagi pasangan suami istri yang bekerja dan memiliki penghasilan yang hampir sama.
  • Menabung di program pensiun atau asuransi kesehatan yang mengurangi penghasilan bruto.
Baca Juga :  Cara Menghitung Angsuran Kredit Dengan Excel

FAQ:

1. Apakah pekerja lepas dengan penghasilan di bawah batas penghasilan wajib membayar PPh 21?

Tidak, pekerja lepas dengan penghasilan di bawah batas wajib pajak tidak perlu membayar PPh 21.

2. Apa yang terjadi jika PPh 21 tidak dibayar atau kurang bayar?

Jika PPh 21 tidak dibayar atau kurang bayar, maka akan dikenakan sanksi administratif dan denda. Sanksi administratif tersebut dapat berupa surat peringatan, pengenaan bunga atas keterlambatan pembayaran, atau bahkan pencabutan hak dan izin usaha. Sementara denda akan dikenakan sebesar 2% per bulan dari jumlah pajak yang kurang bayar, dengan batas waktu maksimal 24 bulan.

Video Tutorial Cara Menghitung PPh 12

Berikut ini adalah video tutorial cara menghitung PPh 21 yang dapat membantu Anda memahami cara menghitung pajak dengan lebih baik: