Bagi sebagian besar karyawan, penghasilan bulanan mereka tidak selalu bersih. sebagian besar akan dipotong Pajak Penghasilan atau dikenal dengan sebutan PPH 21. Pajak ini digunakan untuk menghitung pajak penghasilan di Indonesia atas penghasilan dari karyawan atau pekerja lepas yang diterima mingguan, bulanan atau tahunan
Menghitung PPh 21 dengan Rumus Excel
Banyak orang masih belum memahami bagaimana menghitung Pph 21 secara benar. Salah satu cara tercepat dan termudah untuk melakukan perhitungan ini adalah dengan menggunakan Microsoft Excel. Dalam Excel, kamu bisa menggunakan fitur fungsi =PPh21 untuk perhitungan pajak.
Contoh File Excel Pajak PPh 21
Berikut adalah contoh file Excel yang dapat kamu gunakan untuk menghitung pajak PPh 21:
Dalam contoh ini, kamu dapat memasukkan nama karyawan, tanggal gajian, besaran gaji di bulan itu, dan jumlah terakhir yang disetor ke PPH 21. Jika kamu telah memahami rumus, kamu dapat mengembangkan format ini dengan mudah.
Cara Menghitung Pph 21 Dengan Rumus Excel
Sebelum kamu menghitung pajak penghasilan, kamu harus memahami terlebih dahulu persyaratan dan tarif Pph 21. Pajak penghasilan ini diterapkan sesuai dengan fungsi gaji kotor, pasal 17, pasal 21, pasal 23/26, dan ketentuan pasal 4 (2) Undang-Undang Pajak Penghasilan Tahun 1984.
Cara menentukan PPh 21 adalah sebagai berikut:
- Hitung seluruh pendapatan kotor dalam 1 bulan
- Tentukan besarnya penghasilan netto.
- Tentukan besarnya pengurangan terhadap penghasilan bruto beserta tarif pajak yang diterapkan
- Tentukan jumlah pajak kena terhadap penghasilan bruto
- Hitung seluruh pajak yang telah dipotong dalam 1 bulan dan nilainya sesuai dengan tarif pajak yang berlaku
- Jumlahkan tarif pajak bulanan untuk menentukan pembayaran pajak total pada akhir tahun.
Jika kamu ingin menggunakan Excel, berikut adalah cara menghitung PPh 21:
- Buat kolom pertama dengan nama “Bulan”.
- Buat kolom kedua dengan nama “Pendapatan bruto”.
- Buat kolom ketiga dengan nama “Net Income” dan hitung selisih antara pendapatan bruto dan pengurangan pajak.
- Buat kolom keempat dengan nama “Pengurangan pajak” dan hitung semua pengurangan pemotongan pajak seperti tunjangan dan potongan lainnya. Total nilai ini harus ditambahkan ke pajak penghasilan.
- Buat kolom kelima dengan nama “Tarif pajak” dan hitung pajak sesuai dengan tarif yang berlaku di Indonesia.
- Buat kolom keenam dengan nama “Pembayaran PPh 21” dan tambahkan jumlah pajak yang telah ditentukan dari kolom terakhir dengan jumlah lain dari pajak yang telah dipotong pada setiap bulan.
Cara Menghitung PPh 21 Menggunakan eSPT
Untuk menghitung pajak PPh 21 dengan jelas, kamu bisa menggunakan e-SPT atau Sistem Pendaftaran Pajak Elektronik. Dalam aplikasi ini, kamu bisa menghitung pajak dengan mudah dan cepat.
Berikut adalah cara menghitung pajak PPh 21 dengan eSPT:
- Buka aplikasi e-SPT di komputer dan pilih Jenis Form > PPH 21.
- Isi semua kolom yang tersedia, seperti nama pegawai, SKPKP, upah bruto, THR, gaji, dan lain-lain.
- Ketahui besarnya pajak yang harus dibayar dengan menekan tombol “Hitung Pajak”.
- Periksa kembali semua input dan tekan tombol “Simpan” dan “Kirim”.
FAQ
1. Apa bedanya antara pajak PPh 21 dan PPh 26?
Pajak PPh 21 dan PPh 26 adalah dua jenis pajak yang berbeda berdasarkan kategori pajak. Pajak PPh 21 dikenakan pada penghasilan dari pekerjaan yang diterima secara teratur, seperti gaji, tunjangan, dan bonus. Pajak Pph 26 dikenakan pada penghasilan yang berasal dari jasa teknologi informasi.
2. Bagaimana cara menghitung pajak PPh 21 untuk karyawan dengan penghasilan bervariasi setiap bulan?
Jika penghasilan kamu bervariasi setiap bulan, kamu harus menghitung pajak PPh 21 secara manual. Kamu harus mengumpulkan semua slip gaji dan menjumlahkan pendapatan setiap bulan. Setelah itu, ikuti tahapan penghitungan pajak PPh 21 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.