Dalam dunia akuntansi, salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah perhitungan penyusutan untuk mengamankan nilai dari aset tetap. Penyusutan adalah menurunnya nilai suatu aset tetap karena pemakaian atau usia. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung penyusutan, antara lain metode garis lurus dan metode saldo menurun. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung penyusutan dengan metode saldo menurun, serta bagaimana melakukan perhitungan menggunakan Excel.
Cara Menghitung Penyusutan dengan Metode Saldo Menurun
Metode saldo menurun adalah metode penyusutan yang memberikan beban penyusutan yang lebih besar pada tahun-tahun awal, karena jumlah aset tetap yang disusutkan dihitung atas dasar nilai buku yang ada pada awal tahun. Dengan metode ini, beban penyusutan akan semakin menurun seiring berkurangnya nilai buku aset tetap.
Cara menghitung penyusutan menggunakan metode saldo menurun adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Tentukan nilai depresiasi per tahun
Untuk menentukan nilai depresiasi per tahun dengan metode saldo menurun, pertama-tama Anda perlu tahu berapa nilai penyusutan yang akan diterapkan setiap tahun. Caranya adalah dengan menghitung angka depresiasi, yaitu mengalikan nilai buku aset tetap dengan tingkat depresiasi.
Tingkat depresiasi dapat dihitung dengan rumus berikut:
Tingkat Depresiasi = 1 / Umur Ekonomis Aset Tetap x 2
Umur ekonomis aset tetap didefinisikan sebagai jangka waktu yang diperkirakan aset tetap akan digunakan oleh perusahaan sebelum akhirnya dihapuskan. Misalnya, jika sebuah mesin memiliki umur ekonomis 10 tahun, tingkat depresiasi akan dihitung dengan rumus berikut:
Tingkat Depresiasi = 1 / 10 x 2 = 0,2 atau 20%
Dalam contoh ini, perusahaan akan men-depresiasi mesin tersebut sebanyak 20% setiap tahun selama umur ekonomis mesin tersebut, atau selama 10 tahun.
Langkah 2: Hitung nilai penyusutan tahunan
Setelah menentukan tingkat depresiasi, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai penyusutan tahunan. Berikut rumusnya:
Nilai Penyusutan Tahunan = Saldo Buku Awal x Tingkat Depresiasi
Saldo buku awal adalah nilai buku aset tetap pada awal tahun. Nilai buku adalah harga asli aset tetap dikurangi dengan total penyusutan yang telah dibebankan sebelumnya. Misalnya, jika perusahaan memiliki mesin senilai Rp. 100 juta dan telah men-depresiasi mesin tersebut sebanyak Rp. 30 juta sebelumnya, nilai buku mesin tersebut adalah Rp. 70 juta.
Langkah 3: Hitung saldo buku akhir
Setelah menghitung nilai penyusutan tahunan, langkah selanjutnya adalah menghitung saldo buku akhir aset. Saldo buku akhir tahun ini menjadi saldo buku awal di tahun berikutnya. Berikut rumusnya:
Saldo Buku Akhir = Saldo Buku Awal – Nilai Penyusutan Tahunan
Perhitungan saldo buku akhir ini dilakukan untuk meng-update nilai buku aset tetap setelah penyusutan dilakukan.
Langkah 4: Lakukan perhitungan untuk setiap tahun
Dengan mengetahui nilai penyusutan tahunan dan saldo buku awal di tahun berikutnya, perhitungan penyusutan dapat dilakukan untuk setiap tahun selama umur ekonomis aset tetap. Berikut contoh perhitungan penyusutan mesin senilai Rp. 100 juta dengan umur ekonomis 10 tahun menggunakan metode saldo menurun:
Tahun | Saldo Buku Awal | Nilai Penyusutan | Saldo Buku Akhir |
---|---|---|---|
1 | Rp. 100.000.000 | Rp. 40.000.000 | Rp. 60.000.000 |
2 | Rp. 60.000.000 | Rp. 24.000.000 | Rp. 36.000.000 |
3 | Rp. 36.000.000 | Rp. 14.400.000 | Rp. 21.600.000 |
4 | Rp. 21.600.000 | Rp. 8.640.000 | Rp. 12.960.000 |
5 | Rp. 12.960.000 | Rp. 5.184.000 | Rp. 7.776.000 |
6 | Rp. 7.776.000 | Rp. 2.073.600 | Rp. 5.702.400 |
7 | Rp. 5.702.400 | Rp. 1.609.280 | Rp. 4.093.120 |
8 | Rp. 4.093.120 | Rp. 1.243.424 | Rp. 2.849.696 |
9 | Rp. 2.849.696 | Rp. 1.015.808 | Rp. 1.833.888 |
10 | Rp. 1.833.888 | Rp. 1.015.808 | Rp. 0 |
Dari contoh di atas, beban penyusutan pada tahun pertama adalah Rp. 40 juta, dan akan semakin menurun hingga tahun kesepuluh menjadi Rp. 1.8 juta. Pada akhir periode umur ekonomis, nilai buku aset tetap akan menjadi nol.
Cara Menghitung Penyusutan dengan Excel
Menghitung penyusutan dengan Excel dapat memudahkan perusahaan dalam melakukan perhitungan. Metode saldo menurun dalam Excel dapat dihitung menggunakan rumus =DB(A2,A3,A4,A5), di mana A2 adalah tingkat depresiasi, A3 adalah umur ekonomis aset tetap, A4 adalah nilai buku awal, dan A5 adalah periode waktu yang ingin dihitung penyusutannya.
Berikut tahapannya untuk menghitung penyusutan dengan Excel menggunakan metode saldo menurun:
Langkah 1: Siapkan tabel perhitungan
Buat tabel perhitungan seperti pada contoh sebelumnya dengan menggunakan Microsoft Excel.
Langkah 2: Masukkan rumus excel
Masukkan rumus DB pada sel yang akan menampilkan nilai penyusutan, misalnya sel B3. Rumus DB memiliki empat argumen, yaitu:
- Angka Depresiasi
- Umur Ekonomis Aset Tetap
- Nilai Buku Awal
- Jumlah Periode untuk Penyusutan
Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan rumus =DB($A$2,$A$3,$A$4,B$2) pada sel B3. Pastikan untuk menggunakan tanda $ agar argumen tetap memuat sel yang diacu pada baris dan kolom tertentu.
Langkah 3: Tampilkan nilai penyusutan untuk setiap periode waktu
Salin rumus dari sel B3 ke sel B4 hingga sel B11. Pastikan untuk memperbarui argumen keempat menjadi sel yang sesuai untuk setiap baris.
Dengan begitu, tabel perhitungan dan nilai penyusutan akan otomatis terupdate setelah melakukan perubahan pada nilai buku awal, tingkat depresiasi, umur ekonomis, atau jumlah periode yang ingin dihitung. Hal ini akan sangat berguna bagi perusahaan dalam melakukan perhitungan penyusutan secara efektif dan efisien.
FAQs
Metode saldo menurun biasanya lebih menguntungkan untuk perusahaan karena memberikan beban penyusutan yang lebih besar pada tahun-tahun awal. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam menghadapi beban pajak yang lebih rendah pada awal tahun, serta mengurangi biaya perawatan aset tetap pada masa-masa awal penggunaan.
2. Apakah aset tetap yang telah digunakan selama beberapa tahun masih layak didepresiasi?
Aset tetap yang telah digunakan selama beberapa tahun masih perlu didepresiasi karena kondisi aset tetap terus memburuk selama pemakaian, sehingga nilai aset tetap semakin menurun. Depresiasi membantu perusahaan untuk memperkirakan biaya perawatan yang dibutuhkan dalam penggunaan aset tetap, serta menjaga kesehatan keuangan perusahaan dengan mempertahankan nilai aset tetap yang optimal.