Pajak merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan bisnis atau kehidupan sehari-hari. Ini adalah biaya yang dikenakan pada penghasilan, harta benda, atau konsumsi seorang individu atau perusahaan oleh pemerintah. Pajak digunakan untuk membiayai pengembangan infrastruktur, program sosial, dan kegiatan lainnya yang diperlukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Cara Menghitung Pajak Penghasilan
Bagi individu atau perusahaan yang memperoleh penghasilan, wajib membayar pajak penghasilan. Pajak penghasilan dikenakan pada penghasilan bruto dan harus dihitung setiap bulan. Cara menghitung pajak penghasilan yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut:
1. Hitung Penghasilan Kena Pajak
Penghasilan kena pajak adalah penghasilan yang melebihi ambang batas penghasilan yang ditetapkan oleh pemerintah. Ambang batas penghasilan tersebut disebut dengan sebutan Penghasilan Tidak Kena Pajak atau PTKP.
PTKP untuk karyawan tahun 2021 adalah sebesar Rp54 juta per tahun. Artinya, jika penghasilan karyawan dalam setahun kurang dari Rp54 juta, maka ia tidak perlu membayar pajak. Jumlah tersebut naik menjadi Rp108 juta per tahun untuk pasangan atau kepala keluarga.
Misalnya, jika suatu karyawan memiliki pendapatan kotor sebesar Rp80 juta per tahun, maka ia harus membayar pajak atas penghasilan yang melebihi batas PTKP, yaitu sebesar Rp 26 juta (Rp80 juta – Rp54 juta).
2. Hitung Pajak Terutang
Setelah menentukan penghasilan kena pajak, langkah selanjutnya adalah menghitung pajak terutang. Cara menghitung pajak terutang dihitung berdasarkan tabel dan tarif pajak yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Berikut adalah tarif Pajak Penghasilan (PPh) 21 untuk tahun 2021:
Nilai Penghasilan | Tarif Pajak |
---|---|
Hingga Rp 50 juta | Nilai pajak = 0% |
Antara Rp 50 juta – Rp 250 juta | Nilai pajak = 5% x (penghasilan – Rp 50 juta) |
Antara Rp 250 juta – Rp 500 juta | Nilai pajak = (5% x 200 juta) + (15% x (penghasilan – Rp 250 juta)) |
Antara Rp 500 juta – Rp 1 miliar | Nilai pajak = (5% x 200 juta) + (15% x 250 juta) + (25% x (penghasilan – Rp 500 juta)) |
Lebih dari Rp 1 miliar | Nilai pajak = (5% x 200 juta) + (15% x 250 juta) + (25% x 500 juta) + (30% x (penghasilan – Rp 1 miliar)) |
Dalam tabel tersebut, jika penghasilan karyawan sebesar Rp80 juta, maka pajak terutang yang harus dibayar adalah:
(5% x (80 juta – 50 juta)) + (15% x (80 juta – 50 juta)) = Rp2.250.000
3. Potong Pajak Penghasilan
Setelah mengetahui besarnya pajak terutang, maka langkah selanjutnya adalah memotong pajak penghasilan tersebut dari penghasilan karyawan. Jumlah pajak penghasilan yang dipotong akan dihitung secara otomatis oleh pihak perusahaan dan disetorkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat perusahaan tersebut terdaftar.
Cara Menghitung Pajak Motor
Selain pajak penghasilan, pajak motor juga merupakan pajak yang harus dibayar oleh setiap pemilik kendaraan bermotor. Ini adalah pajak yang dikenakan pada setiap kendaraan bermotor dan harus dibayar setiap tahun.
Cara menghitung pajak motor dapat dilakukan dengan mudah. Anda hanya perlu melihat STNK kendaraan yang Anda miliki untuk mengetahui jumlah pajak yang harus dibayar.
Pada STNK kendaraan, terdapat kolom Pajak Kendaraan Bermotor. Di sana, terdapat informasi mengenai jumlah pajak yang harus dibayar. Informasi ini disusun berdasarkan jenis kendaraan, tahun pembuatan, bahan bakar, dan volume mesin.
Anda hanya perlu mencari informasi mengenai kendaraan Anda pada STNK dan menyalin jumlah pajak yang tertera. Setelah itu, Anda bisa membayar pajak tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat dengan menunjukkan bukti pembayaran yang sah.
FAQ
1. Apa itu Pajak Penghasilan (PPh) 21?
Pajak Penghasilan (PPh) 21 adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan pegawai yang berasal dari gaji atau upah. Ini adalah pajak yang harus dibayar oleh setiap karyawan yang memiliki penghasilan melebihi ambang batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
2. Bagaimana cara menghitung Pajak Kendaraan Bermotor?
Cara menghitung pajak kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan melihat STNK kendaraan yang dimiliki. Pada STNK tersebut, terdapat informasi mengenai jenis kendaraan, tahun pembuatan, bahan bakar, dan volume mesin. Informasi tersebut kemudian digunakan untuk menentukan jumlah pajak yang harus dibayar secara tahunan.
Video
Berikut adalah video yang menjelaskan mengenai cara menghitung Pajak Penghasilan (PPh) 21: