Pajak merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh semua warga negara. Termasuk di dalamnya adalah pajak penghasilan atau yang sering disebut dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21). Bagi sebagian orang, menghitung PPh 21 bisa menjadi hal yang sulit dan membingungkan. Namun, kini dengan bantuan Microsoft Excel, menghitung PPh 21 menjadi lebih mudah dan cepat.
Di dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung pajak penghasilan (PPh 21) di Microsoft Excel secara lengkap. Selain itu, kita juga akan membahas beberapa FAQ yang bisa membantu mempermudah pemahaman pembaca mengenai topik ini. Berikut adalah beberapa hal yang akan dibahas di dalam artikel ini:
– Apa itu Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)?
– Bagaimana cara menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) di Microsoft Excel?
– Apa saja rumus yang sering digunakan dalam menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)?
– Bagaimana cara menggunakan rumus pada Microsoft Excel dalam menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)?
– Apa saja FAQ yang sering ditanyakan tentang Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)?
Apa itu Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)?
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21), mari kita pahami terlebih dahulu apa itu PPh 21. PPh 21 adalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh pihak penghasil penghasilan (PPh Wajib Pajak) atas penghasilan yang diterima oleh pegawainya (PPh Pasal 21).
PPh 21 merupakan jenis pajak yang paling banyak dibayarkan oleh masyarakat karena hampir semua pegawai yang bekerja di perusahaan swasta maupun pemerintah harus membayar pajak ini setiap bulannya.
Bagaimana cara menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) di Microsoft Excel?
Sekarang, kita akan membahas tentang cara menghitung PPh 21 menggunakan Microsoft Excel. Sebelum itu, mari kita pahami terlebih dahulu tentang penghasilan bruto dan neto.
Penghasilan bruto adalah total penghasilan sebelum dikurangi dengan pajak dan biaya lainnya. Sedangkan, penghasilan neto adalah penghasilan yang sudah dikurangi dengan pajak dan biaya lainnya.
Untuk menghitung PPh 21, kita perlu mengetahui berapa penghasilan bruto yang diterima oleh karyawan dan berapa penghasilan neto setelah dikurangi dengan PPh 21. Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung PPh 21 di Microsoft Excel:
1. Buat daftar gaji karyawan
Pertama-tama, buatlah daftar gaji karyawan dalam bentuk tabel atau spreadsheet pada Microsoft Excel. Jangan lupa untuk menampilkan kolom-kolom berikut:
– Nama karyawan
– Gaji pokok
– Tunjangan karyawan (jika ada)
– Bonus karyawan (jika ada)
Setelah itu, buat juga kolom yang akan menampilkan penghasilan bruto dan neto.
2. Hitung penghasilan bruto
Untuk menghitung penghasilan bruto, kita perlu menjumlahkan gaji pokok, tunjangan, dan bonus karyawan. Buat rumus pada kolommen yang akan menampilkan penghasilan bruto dengan cara menjumlahkan sel-sel pada kolom gaji pokok, tunjangan, dan bonus karyawan.
Contoh rumus: =SUM(B2:D2)
Keterangan:
B2: Kolom Gaji Pokok
C2: Kolom Tunjangan
D2: Kolom Bonus Karyawan
3. Hitung penghasilan neto
Untuk menghitung penghasilan neto, kita perlu mengurangkan penghasilan bruto dengan jumlah PPh 21 yang harus dibayarkan.
Ada beberapa cara untuk menentukan besaran PPh 21 yang harus dibayarkan. Namun, yang paling umum digunakan adalah metode PPh Final dan metode PPh Terutang.
– Metode PPh Final: PPh 21 dibayarkan secara final oleh pihak penghasil penghasilan dan tidak dipotong lagi oleh pihak lain. Besaran PPh Final ditentukan berdasarkan tarif PPh yang berlaku.
– Metode PPh Terutang: PPh 21 ditentukan berdasarkan penghasilan bruto yang diterima oleh karyawan dan tarif PPh yang berlaku. PPh 21 dibayarkan melalui potongan dari penghasilan karyawan oleh pihak penghasil penghasilan.
Untuk menentukan besaran PPh 21 yang harus dibayarkan, kita bisa menggunakan rumus yang sudah disediakan oleh Microsoft Excel. Ada dua rumus yang sering digunakan yaitu VLOOKUP dan IF-THEN-ELSE.
4. Hitung PPh 21 menggunakan rumus VLOOKUP
Rumus VLOOKUP digunakan untuk mencari nilai pada range tertentu berdasarkan keyword yang diinputkan. Untuk menghitung PPh 21 menggunakan rumus VLOOKUP, kita perlu membuat tabel tarif PPh yang akan digunakan dan menginputkan data karyawan pada tabel gaji yang sudah dibuat sebelumnya.
Berikut adalah contoh tabel tarif PPh 21:
| Penghasilan bruto | Tarif PPh 21 |
|——————- | ———————————|
| ≤ Rp 50 juta | 5% |
| Rp 50 juta – Rp 250 juta | Rp 2,5 juta + 15% x (Penghasilan bruto – Rp 50 juta) |
| > Rp 250 juta | Rp 32,5 juta + 30% x (Penghasilan bruto – Rp 250 juta) |
Contoh tabel gaji karyawan:
| Nama Karyawan | Gaji Pokok | Tunjangan | Bonus Karyawan |
| ————–| ———-| ———-| —————|
| John | Rp 8 juta | Rp 1 juta | Rp 500 ribu |
| Sarah | Rp 10 juta | Rp 2 juta | Rp 1 juta |
| Michael | Rp 12 juta | Rp 3 juta | Rp 2 juta |
Untuk menghitung besaran PPh 21 yang harus dibayarkan, kita bisa membuat rumus VLOOKUP pada kolom PPh 21. Berikut adalah contoh rumus:
=IF(VLOOKUP(B2,$G$2:$H$4,2,TRUE)=”≤ Rp 50 juta”,B3*5%,IF(VLOOKUP(B2,$G$2:$H$4,2,TRUE)=”> Rp 250 juta”,32750000+(B3-250000000)*30%,2500000+(B3-50000000)*15%))
Keterangan:
B2: Kolom Penghasilan Bruto
B3: Kolom Penghasilan Bruto
G2:H4: Tabel Tarif PPh 21
Kita juga bisa membuat rumus VLOOKUP pada kolom tarif PPh 21 agar lebih mudah dalam mengubah tarif PPh 21 yang berlaku. Berikut adalah contoh rumus:
=VLOOKUP(B2,$G$2:$H$4,2,TRUE)
Keterangan:
B2: Kolom Penghasilan Bruto
G2:H4: Tabel Tarif PPh 21
5. Hitung PPh 21 menggunakan rumus IF-THEN-ELSE
Selain rumus VLOOKUP, kita juga bisa menggunakan rumus IF-THEN-ELSE untuk menghitung PPh 21. Rumus IF-THEN-ELSE digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan kondisi tertentu.
Berikut adalah contoh rumus IF-THEN-ELSE untuk menghitung PPh 21:
=IF(B2<=50000000,B3*5%,IF(B2<=250000000,2500000+(B3-50000000)*15%,32750000+(B3-250000000)*30%)) Keterangan: B2: Kolom Penghasilan Bruto B3: Kolom Penghasilan Bruto Apa saja rumus yang sering digunakan dalam menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)? Selain rumus VLOOKUP dan IF-THEN-ELSE, ada beberapa rumus lain yang sering digunakan dalam menghitung PPh 21. Berikut adalah beberapa rumus tersebut: 1. SUM Rumus SUM digunakan untuk menjumlahkan sel-sel pada range tertentu. Rumus ini sering digunakan untuk menghitung penghasilan bruto pada tabel gaji karyawan. Contoh rumus: =SUM(B2:D2) Keterangan: B2: Kolom Gaji Pokok C2: Kolom Tunjangan D2: Kolom Bonus Karyawan 2. IF Rumus IF digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan kondisi tertentu. Rumus ini sering digunakan dalam menghitung besaran PPh 21 yang harus dibayarkan. Contoh rumus: =IF(B2<=50000000,B3*5%,IF(B2<=250000000,2500000+(B3-50000000)*15%,32750000+(B3-250000000)*30%)) Keterangan: B2: Kolom Penghasilan Bruto B3: Kolom Penghasilan Bruto 3. VLOOKUP Rumus VLOOKUP digunakan untuk mencari nilai pada range tertentu berdasarkan keyword yang diinputkan. Rumus ini sering digunakan untuk mengambil tarif PPh 21 yang berlaku pada tabel tarif PPh 21. Contoh rumus: =VLOOKUP(B2,$G$2:$H$4,2,TRUE) Keterangan: B2: Kolom Penghasilan Bruto G2:H4: Tabel Tarif PPh 21 4. ROUND Rumus ROUND digunakan untuk membulatkan angka ke bilangan bulat terdekat atau ke bilangan desimal tertentu. Rumus ini sering digunakan untuk membulatkan hasil perhitungan PPh 21. Contoh rumus: =ROUND(B4,0) Keterangan: B4: Kolom Besaran PPh 21 Bagaimana cara menggunakan rumus pada Microsoft Excel dalam menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)? Sekarang, kita sudah tahu cara menggunakan beberapa rumus pada Microsoft Excel dalam menghitung PPh 21. Namun, cara menggunakannya tidak hanya sekedar menginputkan rumus pada kolom-kolom yang sudah disediakan. Kita juga perlu memperhatikan beberapa hal berikut: 1. Memastikan rumus sudah benar Sebelum memulai menghitung PPh 21, pastikan bahwa rumus yang digunakan sudah benar. Salah satu cara untuk memastikan kebenaran rumus adalah dengan menguji rumus pada beberapa contoh data dan memeriksa hasil perhitungan yang dihasilkan.
2. Mengedit rumus jika ada perubahan Jika ada perubahan pada tarif PPh 21 atau formula perhitungan PPh 21, segera ubah rumus pada tabel gaji karyawan dan tabel tarif PPh 21 agar hasil perhitungan tetap akurat. 3. Menyimpan file dengan benar Setelah selesai menghitung PPh 21, jangan lupa untuk menyimpan file dengan benar agar file tersebut tidak hilang atau rusak. Simpan file di dalam folder yang mudah diakses dan jangan lupa membuat backup untuk menghindari kehilangan data. 4. Menganalisis hasil perhitungan Setelah selesai menghitung PPh 21, periksa kembali hasil perhitungan yang dihasilkan agar tidak ada kesalahan dalam menghitung besaran PPh 21. Apa saja FAQ yang sering ditanyakan tentang Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)? Setelah membaca artikel ini, mungkin masih ada beberapa hal yang belum jelas terkait Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21). Oleh karena itu, berikut adalah beberapa FAQ yang sering ditanyakan tentang PPh 21 beserta jawabannya: 1. Apa saja jenis-jenis pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh wajib pajak? Ada beberapa jenis pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh wajib pajak, antara lain: - Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) untuk penghasilan yang diterima dari pihak penghasil penghasilan - Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh 23) untuk penghasilan dari bunga deposito, obligasi, dan lain-lain - Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh 25) untuk penghasilan dari badan usaha, seperti pendapatan sewa, royalti, dan jasa teknik - Pajak Penghasilan Pasal 26 (PPh 26) untuk penghasilan dari pihak ketiga, seperti penghasilan dari tenaga ahli, konsultan, atau pengacara 2. Bagaimana cara melakukan pembayaran PPh 21? Pembayaran PPh 21 dapat dilakukan dengan cara potongan langsung dari gaji karyawan oleh pihak penghasil penghasilan atau melalui Sistem Informasi Perpajakan (SIP). Pemotongan PPh 21 dilakukan pada akhir bulan dan laporan SPT PPh 21 dikirimkan oleh pihak penghasil penghasilan pada akhir Februari setiap tahun. FAQ + Include Video Youtube: 1. Apa keuntungan menggunakan Microsoft Excel dalam menghitung PPh 21? Keuntungan menggunakan Microsoft Excel dalam menghitung PPh 21 adalah: - Menghemat waktu dan tenaga karena perhitungan dilakukan secara otomatis - Meminimalkan kesalahan dalam perhitungan karena excel akan menghitung sesuai dengan rumus yang sudah dibuat. - Menghasilkan laporan yang rapi dan mudah dibaca. 2. Apakah Microsoft Excel cocok untuk perusahaan besar? Ya, Microsoft Excel sangat cocok untuk perusahaan besar karena bisa digunakan untuk menghitung gaji karyawan secara otomatis dan efisien. Selain itu, data yang diolah di Excel dapat diintegrasikan dengan software akuntansi dan ERP untuk mempermudah pengolahan data lebih lanjut. Berikut adalah video tutorial cara menghitung PPh 21 di Microsoft Excel: https://www.youtube.com/watch?v=fj1vQZ6UJjM Penutup Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) merupakan hal yang wajib untuk dipenuhi oleh setiap warga negara. Meskipun terkadang menghitung PPh