Cara Menghitung Pajak Dan Service Excel

Sebagai wajib pajak, kita harus membayar pajak sebagai kontribusi kita kepada negara. Salah satunya adalah Pajak Penghasilan atau PPh. PPh terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah PPh 21. Cara menghitung PPh 21 dapat dilakukan dengan menggunakan rumus matematika atau Excel. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap mengenai cara menghitung PPh 21 dengan rumus matematika dan Excel serta studi kasusnya.

Cara Menghitung PPh 21 dengan Rumus Matematika

PPh 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh seseorang atau badan dalam satu tahun pajak. Besaran PPh 21 adalah 5-30% dari penghasilan bruto dengan pemotongan tertentu yang disebut PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak).

Langkah-langkah menghitung PPh 21 dengan rumus matematika adalah sebagai berikut:

  1. Hitung Penghasilan Bruto
  2. Penghasilan bruto dapat dihitung dengan jumlah semua penghasilan yang diterima dalam satu tahun pajak. Penghasilan yang dimaksud meliputi gaji, tunjangan, bonus, honorarium, dan penghasilan lain yang diterima dalam bentuk apapun.

  3. Kurangi PTKP
  4. PTKP adalah jumlah penghasilan yang tidak dikenai pajak karena dianggap sebagai kebutuhan pokok dalam satu keluarga. Besaran PTKP tergantung pada status pernikahan, jumlah tanggungan, dan keadaan lainnya. PTKP tahun 2021 adalah sebagai berikut:

  • Single: Rp 54 juta/tahun
  • Menikah tanpa tanggungan: Rp 54 juta/tahun
  • Menikah dengan satu tanggungan: Rp 58,5 juta/tahun
  • Menikah dengan dua tanggungan: Rp 63 juta/tahun
  • Menikah dengan tiga tanggungan: Rp 67,5 juta/tahun
  • Menikah dengan empat tanggungan: Rp 72 juta/tahun
  • Menikah dengan lima tanggungan: Rp 76,5 juta/tahun
Baca Juga :  CARA MEMBUAT SKHU EXCEL DENGAN PROGRAM MAILING

Maka, PTKP dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

PTKP = jumlah tanggungan x Rp 4,5 juta + PTKP status pernikahan

Contohnya, untuk pasangan suami istri yang memiliki dua anak, PTKP-nya adalah:

PTKP = 2 x Rp 4,5 juta + Rp 63 juta = Rp 72 juta/tahun

  • Hitung PPh 21
  • PPh 21 dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

    PPh 21 = (Penghasilan Bruto – PTKP) x Tarif Pph

    Dimana, tarif Pph adalah sebagai berikut:

    • 0% untuk penghasilan hingga Rp 50 juta/tahun
    • 5% untuk penghasilan di atas Rp 50 juta hingga Rp 250 juta/tahun
    • 15% untuk penghasilan di atas Rp 250 juta hingga Rp 500 juta/tahun
    • 25% untuk penghasilan di atas Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar/tahun
    • 30% untuk penghasilan di atas Rp 1 miliar/tahun

    Contohnya, seorang karyawan dengan penghasilan bruto sebesar Rp 150 juta/tahun dan belum menikah serta tanpa tanggungan, maka:

    PTKP: Rp 54 juta/tahun

    PPh 21 = (Rp 150 juta – Rp 54 juta) x 5% = Rp 4,8 juta/tahun

    Dengan menerapkan rumus tersebut, kita dapat menghitung PPh 21 dengan akurat. Namun, bagi yang tidak terbiasa dengan rumus matematika, bisa menggunakan Excel untuk memudahkan perhitungan.

    Cara Menghitung PPh 21 dengan Excel

    Excel adalah program komputer yang digunakan untuk mengolah data dalam bentuk tabel. Salah satu kegunaan Excel adalah untuk perhitungan PPh 21. Excel menyediakan formula yang dapat digunakan untuk menghitung PPh 21 dengan cepat dan mudah. Berikut adalah langkah-langkah menggunakan Excel untuk menghitung PPh 21:

    1. Buat tabel penghasilan
    2. Buat tabel di Excel yang berisi penghasilan bruto seseorang. Buatlah kolom-kolom terpisah untuk gaji, tunjangan, bonus, honorarium, atau penghasilan lain. Tambahkan kolom total untuk menjumlahkan seluruh penghasilan.

    3. Buat tabel PTKP
    4. Buat tabel di Excel yang berisi PTKP. Buatlah kolom-kolom terpisah untuk status pernikahan, jumlah tanggungan, dan besaran PTKP. Hitunglah PTKP dengan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan di atas.

    5. Hitung PPh 21
    6. Buatlah kolom baru di tabel penghasilan untuk menghitung PPh 21. Gunakan formula yang telah disediakan oleh Excel, yaitu:

      =PPh21(Penghasilan bruto-PTKP)

      Dimana “PPh21” adalah nama formula yang sudah disediakan oleh Excel. Klik pada kolom yang akan digunakan untuk menghitung PPh 21, kemudian masukkan formula tersebut di dalamnya. Excel akan otomatis menghitung PPh 21 berdasarkan penghasilan bruto dan PTKP yang telah dimasukkan di tabel sebelumnya.

    Baca Juga :  CARA KOMPRES FILE EXCEL UNTUK EMAIL

    Dengan menggunakan Excel, perhitungan PPh 21 menjadi lebih mudah dan cepat. Namun, dalam hal ini juga dibutuhkan pemahaman mengenai penggunaan Excel yang baik. Oleh karena itu, bagi yang baru belajar Excel disarankan untuk mempelajari terlebih dahulu dasar-dasar penggunaannya.

    Studi Kasus: Cara Menghitung PPh 21

    Untuk lebih memperjelas mengenai cara menghitung PPh 21, berikut adalah studi kasus sederhana:

    Seorang karyawan dengan gaji bulanan sebesar Rp 7 juta dan tunjangan tetap sebesar Rp 2 juta/bulan. Dalam satu tahun pajak, ia menerima bonus sebesar Rp 15 juta dan honorarium sebesar Rp 5 juta. Status pernikahan singel dan tidak memiliki tanggungan.

    1. Menghitung Penghasilan Bruto
    2. Penghasilan bruto = Gaji + Tunjangan + Bonus + Honorarium

      = Rp 7 juta/bulan x 12 bulan + Rp 2 juta/bulan x 12 bulan + Rp 15 juta + Rp 5 juta

      = Rp 104 juta/tahun

    3. Menghitung PTKP
    4. Karena status pernikahan singel dan tidak memiliki tanggungan, maka:

      PTKP = Rp 54 juta/tahun

    5. Menghitung PPh 21
    6. PPh 21 = (Penghasilan Bruto – PTKP) x Tarif Pph

      = (Rp 104 juta – Rp 54 juta) x 5%

      = Rp 2,5 juta/tahun

    Dalam kasus ini, PPh 21 yang harus dibayar oleh karyawan tersebut sebesar Rp 2,5 juta/tahun.

    FAQ

    1. Apa saja jenis-jenis PPh?

    Jenis-jenis PPh adalah:

    • PPh 21: PPh atas penghasilan yang diterima atau diperoleh seseorang atau badan dalam satu tahun pajak.
    • PPh 22: PPh atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam bentuk penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas.
    • PPh 23: PPh atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak dalam bentuk bunga, diskonto, premi, hadiah, royalty, dan penghasilan lainnya.
    • PPh 25: PPh atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dari orang yang bukan wajib pajak yang melakukan pemotongan pajak.
    • PPh 26: PPh atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak badan dalam bentuk dividen.
    • PPh Final: PPh dalam bentuk pemotongan akhir atas penghasilan tertentu, seperti merchant discount rate (MDR) dan jasa atau kegiatan yang tidak berwujud (digital).
    Baca Juga :  Cara Membuat Diagram Batang Di Microsoft Excel 2010

    2. Apa yang terjadi jika tidak membayar PPh 21?

    Jika tidak membayar PPh 21, maka akan dikenakan sanksi administrasi, seperti bunga dan denda. Selain itu, ada juga kemungkinan untuk dipidana.

    PPh 21 harus dibayarkan dengan tepat waktu untuk menghindari sanksi yang tidak diinginkan. Dalam hal ini, ada baiknya untuk mengikuti panduan dan aturan yang sudah ditetapkan. Penggunaan Excel juga dapat memudahkan perhitungan PPh 21 bagi yang tidak terbiasa dengan rumus matematika. Jangan lupa untuk selalu mengikuti perkembangan pajak yang berubah setiap tahun. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.